Hari ini ngebut menyelesaikan karya Perdana, kumpulan puisi. Awalnya akan kuberi judul Mentari Esok Hari, tapi karena sesuatu hal, akhirnya ku ganti judulnya menjadi Rindu Hati. Alhamdulillah tanggal 29 Oktober 2020, aku berhasil mengirimkan naskah kepada Bu Lilik Fatkhu Diniyah selaku peanggung jawab kelas Sagusabu Kemenag Jember.

Dapat menghasilkan karya dalam satu bulan rasanya sesuatu banget. Bukan hal mudah, karena sekalipun ada beberapa puisi yang telah kubuat sebelumnya, namun banyaknya aktivitas yang lain yang menunggu antrian untuk dikerjakan menjadikan penulisan karya ini tidak semulus yang diharapkan.

Kelas Sagu Sabu Kemenag pun aku mengikutinya secara mendadak, karena kebaikan hati seorang teman dan juga panitia, maka akhirnya aku dapat ikut kelas Sagusabu Kemenag Jember gelombang II. Pematerinya humoris dan baik. Selalu bersemangat dan tersenyum, meski kadang senyum di dalam masker. Entahlah, beliau taat sekali dengan protokol kesehatan Covid 19. Dengan kelas Sagusabu selama 2 hari dari pagi sampai sore, waktu tak terasa cepat berlalu, karena beliau dapat membuat suasana kelas menjadi hidup. Trima kasih Pak Febry Suprapto atas pembimbingannya yang luar biasa. Semoga kian bersemangat dalam melaksanakan tugas pembimbingan untuk ke depannya.

Atas bimbingan.Pak Febry selama dua hari, naluri menulisku yang lama terkubur diantara rutinitas harian, terbuka kembali. Bahkan beberapa kali nulis topik tertentu, diri ini sampai menitikkan air mata. Mungkinkah perjalanan hidupku begitu merana? Yang jelas bagaimana pun yang pernah kita jalani, aku berharap dengan menulis kita dapat memberi inspirasi kebaikan terhadap pembaca budiman.

@@@ Jember, 29 Oktober 2020 #tgsharike22