Pisang Goreng Coklat keju iri melihat Pisang Goreng Tepung yang selalu disukai oleh Tuan Wawan. Aku heran mengapa tuan tidak menyukaiku. Padahal dari penampilan jelas aku lebih menarik, rasaku juga lebih lezat dan dari nilai gizi jelas aku lebih bergizi. Aku makanan berkelas, aku biasa disajikan di hotel-hotel , restoran minimal di kafe. Sedangkan Pisang Goreng Tepung biasa disajikan di rumah-rumah atau di tukang gorengan pingir jalan.

Pisang Goreng Coklat Keju benar-benar merasa tak berguna. Dia merasa tertekan setiap nyonya membuat pisang goreng dengan dua varian, Pisang Goreng Tepung dan Pisang Goreng Coklat keju. Tuan Wawan tak pernah menyentuhku , melirikpun tidak. Namun saat memakan Pisang Goreng Tepung dia begitu menikmatinya. Kulihat kebahagiaan dan kenikmatan yang luar biasa terpancar dari sorot matanya.

"Hai Pisang Goreng Tepung apa sih kelebihanmu hingga Tuan Wawan begitu mencintaimu. Kamu pasti sudah guna-guna tuan ya ? , " tanyanya. Psang Goreng Tepung pun cuma menggeleng. Saat kegelisannya memuncak , Pisang Coklat Keju menemukan buku diary lusuh teronggok di kotak. Diam-diam dibacanya ternyata itu buku harian Tuan Wawan saat kecil. Di buku harian itu Tuan Wawan begitu mencintai ibunya. Dia begitu bangga pada ibunya yang sabar dan telaten saat membimbingnya belajar dengan ditemani pisang goreng kesukaanya.Tuan Wawan bisa menjadi sarjana dan sukses saat ini, berkat kerja keras ibunya seorang diri, ayahnya telah meninggal saat dia berusia 7 tahun.