Senja dan Rainy
Suara petir usia senja hari ini mengganggu ku menulis. "Akan ada badai lagi malam ini..". Benar saja, belum selesai membereskan buku. Rinai hujan sudah menepi di dahiku. Bajuku sedikit basah. Kusempatkan diri untuk meneduh di gedung baru agar tidak terlalu basah.
"Kak Senja" suara terdengar jelas di depan ku. Terperangah dan terdiam sesaat. "Siapa ya?" sambil membereskan bajuku yang basah. "Aku Rainy. Rainy Rahma Putri. Mahasiswa baru pindahan Jakarta. Aku Mahasiswa baru di Mapala 19." "Oh. Aku Senja." "Kak Senja Dwi Nugroho tepatnya kan?" "Iya."
Hujan di usia Senja hari itu. Aku bertemu dengan Rainy. Mahasiswa baru pindahan Jakarta 1 tingkat dibawahku. Fakultas Sastra.
Hujan tak kunjung reda. Mentari sudah ditelan langit bersembunyi dan berselimut hujan deras dan gemerlap petir yang menyala nyala di angkasa.
"Kamu pulang sendirian?" tanyaku. "Hmm.." Rainy menengok kiri dan kanan bingung. "Kak Senja nanya aku?" "menurutmu?" "Oh iya tadi si mamang supir aku kata nya gabisa jemput. Anak nya demam" "Oh. Pulang kearah mana?" "Jalan Sersan Bajuri 1 Kak" "Mau pulang sama aku?" "Ngga bayar kan Kak?" "Untuk hari ini tidak".
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
waww, keren cerpennya rinai dan rainy datang di saat yang bersamaan, terus gimana kelanjutannya antara rainy dan senja?
Tunggu rilis nya di Buku Senja nanti ya.