Selamat Jalan Ponakanku Ratih Katan, S.Pd

Innalillahi Wainnailahi Rojiuni semua yang bernyawa pasti akan kembali pada-Nya. Ajal seseorang itu merupakan qadha yang telah diatur oleh Allah SWT, tidak ada yang mengetahui kapan giliran dijemput oleh malaikan Israil. Ponakanku Ratih Katan , S.Pd, Kamis, 03 Juni 2021 pukul 14.30 Wita menghembuskan napas terakhirnya di kediaman rumah keluarga Tanjung, Kelurahan Buntu Sugi, Kecamatan Alla, Kabupaten Enrekang.

Sehari sebelum kepergiannya masih sempat bersua walau kondisi kesehatan sudah mulai menurun. Keluarga sudah berusaha membawa kesana kemari untuk berobat, namun Allah SWT punya kehendak yang lain. Manusia berencana yang menentukan adalah yang diatas.

Senyum ceria dan canda tawa yang selalu tersungging diwajah manismu setiap kali bertemu kini tinggal kenangan . Tak ada lagi ponakan yang selalu menyapa ketika pulang kampung . Terlalu cepat rasanya engkau pergi, namun semua itu sudah diataur oleh-Nya. Engkau ditakdirkan meninggalkan dunia yang pana diusia yang masih terlalu muda. Pengabdianmu pada negara, anak – anak didikmu masih sangat membutuhkan bimbinganmu, namun Allah SWT mentakdirkan engkau harus menghadap pada-Nya.

Keluarga merasa sangat kehilangan atas kepergianmu. Apalagi sang suami ( Suardi Rio) dan dua anak ( Ahmad Zaky, Mufida Ithqbiyah) yang engkau tinggalkan masih sangat membutuhkan kasih sayangmu. Tapi semua itu rahasia Ilahi. Allah SWT punya rencana diluar kemampuan manusia. Engkau sosok guru yang sangat arif bijaksana, santun, mudah bergaul, sosial,dermawan dan memiliki jiwa kepemimpinan yang sunggu luar biasa. Engkau merupakan garda terdepan yang bercita- cita mencerdaskan anak bangsa. Perjuangan ke tempat tugas di SDN 185 Bulo dengan jalanan yang lumayan jauh dan mendaki . Tetesan keringatmu akan dinilai sebagai ladang amal jariah.

Ba’da sholat Isya mayatmu dipulangkan ke kampung kelahiranmu Buntu Tangla, Kecamatan Masalle, Kabupaten Enrekang. Engkau sosok guru yang dirindukan siswa – siswamu . Sebelum mayatmu sampai di rumahmu anak didikmu sudah menunggu dengan linangan air mata. Tak ada lagi guru idola yang menjadi kebanggaannya. Torehan ilmu yang kau berikan akan menjadi bekal mereka. Rasa haru mewarnai suasana malam yang dingin . Duka mendalam menyelimuti hati semua keluarga .Walau berat tapi keluarga harus mengikhlaskan kepergianmu.

Pagi – pagi para pelayat mulai berdatangan mendo’akan kepergianmu. Meski harus menempuh perjalanan yang cukup jauh. Antusias para pelayat untuk mensholati jenasahmu sehabis sholat Jum’at sampai penuh mesjid. Begitu juga saat mengantar ke pekuburan. Semua ingin menyaksikan jenasahmu dimasukkan ke liang kubur. Semoga kuburanmu diluaskan seluas mata memandang, dimudahkan dalam menjawab pertanyaan Mungkar dan Nakir. Diterangi kuburanmu dengan cahaya Ilahi.

Duka mendalam masih menyelimuti keluarga besarmu. Seakan tak percaya engkau akan pergi untuk selamanya. Rasa sakit yang engkau derita mudah – mudahan menjadi penggugur dosa yang tidak sengaja engkau lakukan.Selamat jalan ponakanku, suami, anak sholeh dan sholehah, serta keluarga yang engkau tinggalkan akan selalu mengirimkan do’a untukmu. Tenanglah di alam sana , Insya Allah pintu surga menanti kedatanganmu. Aamin Ya Rabbal alamin.

Buntu Tangla, 04 Juni 2021

Catatan Harian Guru Penulis