
Orang Jawa Bilang Ada Tahun Duda, Tahukah Anda Apa Maksudnya?
Jangan menikah tahun ini, tahun ini tahun duda.
Sebagai orang Jawa, tidak jarang saya dengar kalimat seperti itu. Saking khawatirnya akan anggapan itu, mereka enggan menikahkan putra-putrinya di tahun tersebut. Bahkan dibela-belain yang penting ijab qabulnya tidak di tahun itu, nanti masalah resepsinya baru berani di tahun itu.
Apa itu sebenarnya tahun duda? Kenapa sampai sesakral atau sekeramat itu?
Orang Jawa meyakini tahun akan berulang setiap 8 tahun, atau bersiklus 8 tahunan, maka ada tradisi selamatan Sewindu untuk mengenang 8 tahun kematian seseorang sekaligus mendoakannya.
Dari gambar tabel tersebut bisa dilihat, bahwa tahun Alip, 1 Sura jatuh pada hari dan pasaran Rebo Wage, tahun Ehe, 1 Sura jatuh pada hari Akad Pon atau Minggu Pon, begitu seterusnya. Dari hari-hari dan pasaran-pasaran tersebut, pasaran Pon punya jodoh, yaitu di tahun Ehe dan Jimawal, pasaran Wage juga punya jodoh, yaitu di tahun Alip dan Jimakir, pasaran Legi juga punya jodoh, yaitu di tahun Dal dan Be. Hanya pasaran Paing dan Kliwon yang tidak punya jodoh/pasangan, yaitu tahun Je dan Wawu. Oleh karena tidak punya jodoh ini lah, orang Jawa menganggap 2 tahun tersebut sebagai tahun duda. Dan oleh karena disebut tahun duda, maka orang Jawa merasa khawatir jika akan menikahkan anaknya di tahun tersebut, khawatir pernikahan anaknya akan kandas di tengah jalan. Bahkan ada yang lebih ekstrim lagi, mereka khawatir kalau anak atau menantunya akan meninggal dalam waktu dekat.
Anggapan-anggapan tersebut sebetulnya sangat disayangkan, apalagi di tengah kemajuan zaman, dimana orang harusnya lebih berlogika dalam berpikir. Harus dipahami bersama bahwa yang tidak punya jodoh ini adalah tahunnya, bukan orangnya. Semoga ke depan orang Jawa lebih bisa dewasa, logis, dan tidak kolot dalam hidup, dalam berpikir, maupun dalam mengambil keputusan.
Semoga bermanfaat.
Salam Guru Pendidik
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Tulisan bagus, saya suka tentang Budaya Jawa tapi baru tahu juga adanya pasangan masing-masing tahun.
Terimakasih atas sharingnya pak
Sama2, bu.
Waduuh,,,,baru tau saya ada info seperti ini. Hmm....nambah wawasan saya jadinya. Mantul pak.
Saling sharing wawasan ya, bu.
Waduuh,,,,baru tau saya ada info seperti ini. Hmm....nambah wawasan saya jadinya. Mantul pak.
Ada tahun duda?
Ulasan yang keren dan bermanfaat.
Wah saya baru dengar nih pak ada tahun duda... Hehe...
Info baru ini
Waaah ternyata itung-itungannya itu begitu ya.
Keren ulasannya
Mantap ulasannya. Saya orang Jawa baru tahu ada tahun duda.
Matur kesuwun pencerahane yo pakSalam Literasi
Matur kesuwun pencerahane yo pakSalam Literasi
Berarti gpp ya pak klo mau nikah di thn duda,yg pnting pada mantabnya keduanya gk ragu untuk menikah di thn duda
Berarti gpp ya pak klo mau nikah di thn duda,yg pnting pada mantabnya keduanya gk ragu untuk menikah di thn duda