Memasuki hari kedua bulan suci ramadhan secara resmi Larangan Mudik Lebaran diberlakukan oleh pemerintah untuk mencegah terjadinya penularan yang lebih luas lagi terhadap Covid 19. Ketentuan ini diputuskan melalui Rapat Terbatas Presiden beserta jajarannya pada hari Jum’at 24 April 2020.

Pegawai, karyawan dan para pekerja kontrakan yang bekerja di daerah yang merupakan wilayah Zona Merah atau kawasan potensi dengan penularan Covid 19 sangat tinggi sudah tidak bisa pulang kampung. Mulai hari sabtu 25 April 2020 semua jalur tranportasi baik darat, laut dan udara dijaga super ketat oleh pihak keamanan dan tentunya dengan sanksi yang cukup berat bagi siapa saja yang melanggar aturan tersebut.

Karyawan swasta yang Karirnya ditentukan oleh prestasi dan produktifitas kerjanya merupakan orang yang paling merasakan dampak dari situasi ini. Mereka yang belum memikirkan untuk mudik terpaksa menerima tantangan ini untuk dapat melawan pikiran dan perasaan terhadap keinginan Mudik dan Kasih Sayangnya Kepada Keluarga yang ditinggal selama satu tahun atau bahkan lebih. Demikian juga dengan keluarga yang ada di kampung halaman masing masing, berusaha untuk tabah menerima kondisi dan musibah wabah penyakit yang sedang melanda negara kita.

Tanggungjawab pemerintah dan kepeduliannya terhadap rakyatnya yang tidak mudik adalah dengan memberikan bantuan uang tunai baik oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah, sebaliknya sebagai bentuk tanggungjawab atas keselamatan dan keberlangsungan hidup rakyat dengan memberikan sanksi kepada siapa saja yang melanggar aturan tersebut.

Mudik sebagaimana yang dijelaskan Bapak Presiden adalah orang yang bekerja di kota dan pulang kampung untuk kembali lagi setelah merayakan lebaran dikampung halaman masing masing. Tradisi ini telah berlangsung secara turun temurun oleh sebagian besar masyarakat kita di Indonesia.

Pandemi Covid 19 saat ini membuat semua tradisi dan kebiasaan masyarakat menjadi berubah. Dulu orang dianjurkan untuk memperbanyak silaturrahim sekarang dianjurkan untuk menjaga jarak dan menjauh agar tidak tertular dengan virus corona. Dulu orang disuruh untuk pulang Mudik sekarang disanksi bagi yang mau Mudik.

Di tengah ketidakpastian kapan berakhirnya wabah ini, perekonomian berantakan, semua sistem kehidupan menjadi terbali membuat banyak banyak merasa kesulitan untuk menentukan sikap dan masa depannya. Pemilik perusahaan akan berhitung kembali untuk merumahkan karyawannya karena tidak mampu membayar, entah sampai kapan...? tidak bisa ditentukan.

Beragam perkiraan bermunculan tentang waktu berakhirnya Covid 19. Ada yang mengatakan akhir Mai, Juli, Agustus bahkan sampai ada yang memperkirakan sampai 2 tahun lamanya. Sampai kapan kita mampu bertahan............?

Pegawai pegawai yang bekerja disektor swasta sudah banyak yang di PHK, pekerja pekerja harian sudah sangat sulit memenuhi kebutuhannya. Angka kemiskinan dan pengangguran semakin bertambah, lapangan pekerjaan semakin sulit dan berbagai macam persoalan sosial bermunculan. Itulah dampak ketidakpastian.

Entah sampai kapan pemerintah mampu memberikan santunan dan bantuan terhadap sekian juta rakyat yang berada dibawah garis kemisikinan. Semuanya.......tidak ada kepastian......

KARIR............MUDIK............... DAN KASIH SAYANG KELUARGA tidak dapat dirasakan oleh sebagaian saudara kita yang berada di perkotaan.

Kita hanya mampu berharap semoga wabah ini segera berakhir... Aamiin

H.M. Hamidi (Belajarbersama#OmB4P#)

Pemerhati Sosial