Empati
Hari ini karena suatu urusan aku harus pergi ke suatu tempat untuk mengejar tanda tangan seseorang. Setelah sebelumnya memastikan dulu waktu yang tepat. Dengan mengunalan salah satu alat transportasi ojol aku pun pergi ke tempat yang dituju. Alhamdulillah sampai di tempat langsung ketemu dengan orangnya. Setelah bercakap-cakap sejenak akupun ijin mohon diri dengam berkas yang sudah ditanda tangani.
Keluar ruangan aku keluarkan HP dan memesan ojol. Entah mengapa berkali-kali diketik aplikasi ojol tersebut hanya muter- muter saja. Aku berjalan menuju halaman dan mulai mengetik lagi aplikasi ojol. Hasilnya sama, muter terus. Sepertinya masalah jaringan. Aku keluar dari tempat tersebut dan mencari daerah yang jaringannya bisa konek. Sambil sesekali mengetik aplikasi ojol.usahaku belum berhasil. Makin berjalan jauh makin terasa bahwa jaringan memang belum ada. Terbersit, mungkin HP yang bermasalah maka kumatikan HP dan restart. 2x aku lakukan itu tidak berhasil juga. Sudah 30 menit waktu terbuang. Aku mulai tengok kanan kiri mencari solusi. Siapa tahu ada opang yang mangkal atau yang lewat. Ternyata tak satupun yang aku jumpai. Angkot juga tidak masuk daerah itu. Berharap taksi lewat.. Juga tidak ada tanda-tanda kemunculannya.
Ya Allah, mengapa tidak ada satupun alat transportasi umum yang lewat di saat HP aku bermasalah. Sementara aku sudah berjalan jauh. Aku buka google map. Tanpa safar aku Menghela napas panjang. Ada apa ini. Dahaga mulai menyergapku. Aku lihat ada warung kecil di sebelah twmpat fotocopy. Aku menfhampiri warung itu dan membeli air mineral kemasan botol kecil. Aku minum air tersebut di depan tempat fotokopi.
" Pak, maaf mau tanya. Daerah sini ada opang yang mangkal ngga yaa,?" tanyaku pada Bapak penunggu fotokopi.
" Biasanya ada, Bu," jawab Bapak itu.
" Saya dari tadi cari opang atau taksi yang lewat tapi belum ada satupun yang saya temui," jawabku menjelaskan.
" HP saya juga lagi bermasalah, dari tadi muter terus tidak bisa dipakai unruk komunikasi. Padahal saya ke sini tadi pakai aplikasi ojol lancar tidak ada masalah."
" Ibu mau ke mana memangnya? Tanya Bapak itu.
" Saya mau ke Sekolah. Tadi ada urusan jadi saya ke Sini. Sekarang saya mau ke sekolah bingung mau pake apa. Karena jalan raya juga jauh,"paparku.
" sekolah Ibu, dimana? " tanyanya.
Aku menyebutkan nama sekolah tempatku bekerja. Bapak itu mengkonfirmasi bahwa sekolah itu berseberangan dengan sebuah SMK. Aku mengiyakan.
Tiba-tiba Tiba Bapak itu pergi ke belakang. Lima menir kemudian menuntun sepeda motor.
" Ayo, Bu naik. Saya antarkan Ibu ke sekolah, " katanya.
Aku terperangah, diam terpaku. " Ayo.. Naik.. Saya antar. "katanya lagi .
" Bapak, serius? Tanya saya terheran-heran dan takjub.
Bapak itu mengangguk. Sayapun tanpa ragu akhirnya duduk di motor yang dibawa Bapak iru. Entah kenapa Aku tidak merasa was-was dengan Bapak yang satu ini.Karena wajahnya twrlihat tulus.
Sekitar 20 Menit sampailah aku di sekolah. Dan selain mengucapkan terima kasih, aku pun berusaja mwnyelipkan uang sebagai pengganti bensin yang terpakai untuk mengantarkanku. Namun Bapak itu menolak secara halus.
" saya hanya membantu, Ibu supaya bisa sampai sekolah. " jawabnya. Seraya menghidupkan motornya kembali. Pergi meninggalkan aku yang masih terkesima atas kebaikannya.
Subhanallah. Alhamdulillah. Luar biasa. Itulah rahasia Allah. Bagaimana mungkin seseorang yang tidak aku kenal mau menolong Dengan tulus. Tanpa pamrih. Betapa rasa " Empati " yang dimiliki Bapak itu patut diteladani. Menolong tanpa pandang bulu. Ya Allah semoga dimudahkan segala urusan dan diluaskan rejeki Bapak itu Amiin.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
terima kasih Ibu Ihat Solihat. Semoga Ibu sukses terus dan lancar jaya dalam berkarya. Amin. Yuuk terus berkarya... Dikit.. Dikit jadi satu judul yaaa....
Memang seharusnya kalau menolong orang lain tidak boleh pilih-pilih, empati yang hebat, tulisannya pun hebat. Selamat terus berkarya