Oleh HALIFAH

#Tantangan Hari ke 134

LOMBA SEPTEMBER

Keluarga adalah salah satu tripusat pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara. Keluarga adalah tempat pertama kali anak mengenal pendidikan. Hal ini karena keluarga merupakan miniatur pendidikan utama dalam merangsang perkembangan anak dalam segala hal. Lalu apa hubungannya dengan literasi ? Pengertian literasi sendiri adalah kemampuan seseorang dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah  dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa kita sadari budaya literasi sudah ada sejak pertama kali kita hidup di tengah keluarga.

Buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Pribahasa tersebut mengandung arti bakat orang tua akan menurun pada anaknya. Apakah hal ini berlaku untuk seorang penulis? Belum tentu. Memang ada beberapa teman saya yang memiliki pasangan dan anak yang menjadi penulis. Tapi beberapa waktu  lalu, saya mendengar keluhan dari seorang penulis yang telah banyak menghasilkan buku. Beliau mengeluh karena keempat putranya tak satupun mau mengikuti jejak ayahnya. Hal ini mungkin bisa terjadi pada penulis lainnya.

Seorang penulis tentu mempunyai keinginan jika suatu saat nanti anaknya menjadi  penulis juga. Tidak ada kata terlambat untuk mengajak anak kita mulai menulis, karena menulis adalah suatu hal yang bisa dipelajari.  Mempelajari semua kaidah, memahami semua teori dan definisi. Keterampilan menulis harus didasari niat dan keinginan yang kuat. Ikut pelatihan menulis yang sering diadakan MGI adalah salah satu usaha mengembangkan keterampilan menulis contohnya SAGUSABU dan SASISABU. Ditambah latihan menulis setiap hari akan membuat seseorang semakin terampil dalam mengolah kata.

Hal diatas sangat dianjurkan untuk pasangan dan anak kita yang sudah memasuki masa remaja. Lalu bagaimana membangkitkan minat menulis sejak dini untuk anak kita? Keteladanan orang tua berpengaruh besar pada perkembangan minat anak. Jika kita sering menulis tentu si anak akan memperhatikan dan meniru apa yang dilakukan orang tuanya. Sebagai orang tua kita harus melakukan beberapa hal yang dapat membangkitkan minat anak untuk menulis. Ada beberapa tips pembiasaan yang bisa  dilakukan orang tua diantaranya adalah:

1.     Membacakan dongeng sebelum tidur.

Pada waktu ini pikiran anak berada diantara gelombang alpha dan theta yaitu gelombang pikiran bawah sadar sehingga apa yang dibacakan atau diceritakan akan melekat kuat di pikiran anak. Selain itu kegiatan ini mempererat hubungan antara anak dan orang tua.

2.   Berikan hadiah komik yang berisi cerita menarik agar anak rajin membaca.

Mengapa komik? Karena anak-anak sangat menyukai gambar. Selain itu dengan gambar anak lebih paham akan isi cerita.

3.     Belikan buku diary agar anak mau mencatat kegiatan sehari-harinya.

4.    Tugaskan anak  mencatat barang-barang yang akan dibeli untuk keperluan sehari-hari.

5.    Biasakan menulis minimal satu lembar setiap minggu tentang apasaja. Berikan motivasi agar anak bisa mengatasi kesulitan yang dihadapi saat menulis.

Dengan pembiasan yang dilakukan secara terus- menerus akan membangkitkan minat dan bakat anak dalam menulis. Dari situ akan timbul rasa suka yang akhirnya cinta. Jika sudah demikian menulis akan menjadi kegiatan yang mengasyikkan. Ada rasa bahagia ketika menulis,  menurut penelitian menulis akan membuat seseorang lebih jernih pikirannya. Sebab  menulis  dapat mengeluarkan energi negatif , sehingga menulis dapat membuat seseorang selalu berpikiran positif.

Alangkah bahagia jika dalam satu keluarga bisa menjadi penulis semua. Tentu akan menjadi teladan bagi keluarga lainnya. Bangkitnya literasi di Indonesia harus dimulai dengan pembiasaan berliterasi  dalam keluarga. Minat baca adalah tombak keberhasilan dalam berliterasi. Indonesia menduduki peringkat ke-60  dari 61 negara yang mempunyai permasalahan dalam minat baca. Kita mempunyai tanggung jawab yang besar dalam membangkitkan budaya berliterasi di Indonesia.

Kesimpulannya kebiasaan  berliterasi harus dimulai dari keluarga, sama halnya dengan pondasi agama yang kuat. Hidayah berliterasi harus kita ciptakan dalam keluarga agar setiap anggotanya  dapat meraihnya. Seperti halnya MGI adalah keluarga besar yang sangat berperan dalam memajukan literasi di Indonesia. MGI mempunyai satu tujuan mulia, yaitu menfasilitasi anggotanya untuk selalu berkarya. Terima kasih MGI, kami cinta literasi karenamu.