Madina 7
Oleh HALIFAH
# Tantangan hari ke 215
Aku memeluk ketiga anakku. Aku merasa bersalah pada mereka, mengapa aku tega berpikiran mengakhiri hidup malaikat-malaikat kecilku.
*****
Kami sampai di sebuah rumah yang cukup besar, aku turun. Ibu Julaika mempersilakan aku duduk. Dia masuk ke dalam, kemudian datang membawakan kami teh hangat dan roti.
" Silakan Bu, diminum mumpung masih hangat!" ucapnya. Kemudian dia mengambil sepotong roti dan menyuapi anak sulungku Rangga dan juga Rendi anakku yang kedua.
" Terima kasih Bu, saya tidak tahu bagaimana nasib saya andai tak segera ibu tolong," kataku
" Sudahlah Bu tidak usah dipikirkan, saya senang bisa membantu ibu dan anak-anak yang lucu-lucu ini," ucap ibu Julaika.
Pak Yusuf suami ibu Julaika muncul di ruang tamu dan berkata jika sudah menyiapkan kamar untuk aku dan anak-anak.
" Ibu, istirahat dulu ya. Tenangkan dulu dan pikirkan langkah ibu selanjutnya!"
Ibu Julaika mengantar kami ke kamar. Kamar yang cukup luas dan rapi. Di sudut kamar terlihat sajadah terhampar lengkap dengan mukena. Ya Allah, ampuni aku yang sering lalai meninggalkan sholat.
Di meja kamar ada makanan, susu kotak dan air mineral. Sungguh baik Allah telah mengirim orang untuk menolongku. Rangga dan Rendi segera terlelap pulas, mungkin mereka capek. Aku menyusui Shifa bayi mungilku. Rupanya akupun tertidur karena kelelahan.
( Bersambung )
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Ceritanya indah sekali bu...
Keren
Kenda Bunda Lifa
Semoga ada jalan kedepan yang lebih baik, mendekat diri kepada sang Khaliq adalah yang terbaik, karena pertolongan Nya melalui orang yang terpilih. Keren Bun ceritanya
Wah, saya ketinggalan banyak Bunda. Lama tidak berkunjung. Semakin seru cerpen-cerpennya Bu Lifa. Super keren...
Kereen abis pokoknya....bikin penasaran, sukses Bu Cantik
Pertolongan selalu datang untuk orang-orang yang sabar. Mantap cerpennya, Bunda. Ditunggu kelanjutannya.
Mantab ibu cerita yang menarik
Keren bu
Keren Bu
Keren bu..sukses selalu
Cerpen bersambung yg keren Bun
Keren. Cerita dan alaurnya makin menarik. Sukses selalu tretan