Saudaraku,

Bila Anda akan melamar suatu pekerjaan atau ingin menjadi calon legislatif atau eksekutif, maka sebagai bahan untuk  memperkenalkan  diri Anda sekaligus  meyakinkan pada pihak perusahaan atau organisasi tersebut.  Tentunya Anda akan melampirkan  catatan riwayat perjalanan hidup Anda atau Currikulum Vitea dalam surat permohonan Anda. Sebagai bahan pertimbangan bahwa Anda layak untuk dipilih sebagai karyawan  perusahaan atau organisasi  tersebut.  

Maka sudah barang pasti dalam membuat currikulum vitea tersebut, Anda akan menuliskan kembali rekam jejak yang pernah Anda tinggalkan.Untuk memastikan bahwa Anda memiliki catatan rekam jejak yang baik. Anda akan melampirkan beserta bukti-bukti yang pernah Anda dokumentasikan. Baik berupa sertifikat, catatan dokumentasi, klipping koran atau media online tentang rekam jejak Anda yang telah lalu. Bukan hanya  sekedar pernyataan  tanpa bukti.

Dalam membuat currikulum vitea tersebut, Anda akan membuat berbagai prestasi-prestasi yang pernah Anda raih. Tentunya prestasi yang unggul dan diakui oleh lembaga resmi. Sehingga Anda mendapat pengakuan dari pihak manapun bahwa Anda berprestasi. Bahkan tidak jarang prestasi yang Anda tuliskan itupun masih banyak yang tidak terdokumentasikan, walaupun itu fakta. Akan tetapi karena tidak memiliki bukti-bukti yang nyata,maka fakta yang Anda tulis tersebut menjadi fiktif alias hoaks.  

Masalahnya bukan masalah prestasi yang fiktif tersebut, akan tetapi adalah adalah ketika Anda menuliskan berbagai pengalaman dan prestasi yang Anda buat tersebut. Ada rentang waktu yang cukup jauh antara Anda saat  ini dengan prestasi yang Anda capai pada masa lalu. Sehingga berbagai catatan dan dokumentasi yang Anda unggah tidak lagi mencerminkan tentang kemampuan Anda yang sebenarnya. Makanya untuk mendalami akan kemampuan Anda yang sebenarnya, maka pihak perusahaan atau organisasi, menggali kembali fakta-fakta tentang prestasi kembali dengan melakukan wawancara lansung atau tidak lansung yang dikenal dengan fit and proper test.