Hafizni Ansyarina

Salah seorang pendidik di MTsN 3 Sijunjung Sumatera Barat. Ibu dari 2 orang putera dan 1 orang Puteri ini sedang menempuh pendidikan magister (S.2) di UMSB....

Selengkapnya
Navigasi Web
MEMAAFKAN ADALAH SEDEKAH TERBESAR DALAM ISLAM

MEMAAFKAN ADALAH SEDEKAH TERBESAR DALAM ISLAM

Tagur 365 (7)

Manusia sesuai dengan asal katanya “Al-insaan” yang berarti pelupa, tidak pernah luput dari kesalahan. Karena itu Islam mengajarkan setiap manusia untuk saling memaafkan. Allah SWT memuliakan orang yang besedia memaafkan kesalahan orang lain. Bahkan, Allah telah menjanjikan pahala berlipat ganda bagi orang yang suka memaafkan.

Selain itu, suka memaafkan merupakan salah satu sifat Rasulullah SAW. Beliau selalu memaafkan orang yang membenci dan menyakiti perasaannya. Berkat kesabaran dan kemaafan beliau inilah yang membuat keberhasilan beliau dalam berdakwah. Hal ini juga sesuai dengan kisah yang terjadi masa Rasulullah Muhammad SAW. Ketika beliau sedang berkumpul dengan para sahabat dalam mesjid, tiba-tiba beliau berkata “ahli surga lewat”. Mendengar hal ini para sahabat terdiam sambil bertanya-tanya dalam hati, “siapakah yang dimaksud Rasulullah SAW”?. Sesaat kemudian, masuklah seorang lelaki yang masih basah wajahnya karena air wudhu’. Selesai mengerjakan salat, lelaki ini berpamitan pada Rasulullah SAW dan para sahabat untuk mohon diri pulang ke rumah.

Keesokan harinya, ketika Rasulullah SAW dan para sahabat dalam mesjid, lalu beliau berkata “sebentar lagi ahli surga akan datang”. Para sahabatpun penasaran sambil terdiam. Berselang waktu, masuklah lelaki yang sama seperti hari sebelumnya. Kejadian yang sama terjadi sampai tiga kali. Karena sudah berulang kali, maka seorang sahabat memberanikan diri untuk mencari tahu apa keistimewaan lelaki tersebut.

Maka dia datang ke rumah Lelaki yang dimaksud. Setelah mengucapkan salam, maka pintupun dibuka oleh tuan rumah yang tak lain adalah lelaki yang dikatakan oleh Rasulullah SAW sebagai ahli surga. Sahabatpun menyampaikan maksud ingin numpang beberapa malam di rumahnya. Dengan senang hati tuan, saya menyambut kedatangan tuan di rumah saya ini “ujar laki-laki itu”.

Pada malamnya, sahabat mengamati apa saja yang dilakukan oleh lelaki tersebut. Sebelum tidur, sampai pagi harinya. Sahabat tidak melihat ada amalan istimewa yang dilakukannya, semua kelihatannya biasa saja. Setelah beberapa hari nginap di sana, akhirnya sahabat berterus terang tujuan dan maksud yang sebenarnya. Beliau menceritakan yang dikatakan Rasulullah SAW bahwa “dia salah seorang ahli surga”, namun kalau saya lihat semua amalanmu biasa-biasa saja. Jadi tujuan saya ke sini ingin mencar tahu tentang hal ini.

Lelaki itu menjawab, “wahai tuan, amalan saya biasa-biasa saja seperti yang engkau lihat, tidak ada yang istimewa dan tidak ada yang saya sembunyikan darimu. Namun sebelum saya tidur, ada beberapa hal yang selalu saya lakukan. “Saya selalu muhasabah diri, minta ampun dan memaafkan kesalahan orang yang berbuat salah pada saya, saya tidak pernah dendam dan tidak pernah sakit hati/ iri pada orang lain”. Bayangkan, dengan suka memaafkan orang lain bisa dijadikan sebagai kunci masuk surga Allah SWT.

Ternyata, di dalam Alquran banyak ayat yang menjelaskan indahnya sifat memaafkan ini. Jika kamu rajin membacanya, semoga bisa menjadi nasehat untuk kita semua agar memiliki akhlak yang baik serta memiliki sifat pemaaf.

Artinya: "Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan meraih surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang bertakwa, (133) (yaitu) orang-orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan, (134)" – (Q.S Ali Imran: 133-134).

Dalam ayat di atas, betapa luar biasanya pahala yang dijanjikan Allah SWT bagi orang yang suka memaafkan. Karena memafkan merupakan sedekah terbesar dalam Islam, maka ganjarannyapun luar biasa. Semoga kita menjadi orang yang pemaaf, karena Dengan memaafkan, seseorang akan merasa damai, tenteram, dan bahagia. Selain itu menurut Quraisy Syihab, sikap memaafkan dapat saling mendekatkan satu sama lain sebagaimana tujuan Islam. Wallahu a’lam.

Sijunjung, 11 Januari 2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post