CIRI-CIRI ORANG YANG SALEH
Tagur 5
Sebagian orang menilai jika ada seseorang itu saleh dengan memakai baju koko, atau mungkin ada yang berpenadapat orang yang saleh adalah yang pakai jubah. Bahkan ada yang mengategorikan saleh itu adalah orang yang rajin ke mesjid.
Apakah kesalehan itu hanya dinilai dengan penampilan yang memakai baju koko? Atau yang mempunyai siwak dalam sakunya?.
Menurut Syaqiq bin Ibrahim Addaqiq ada 3 tanda-tanda orang yang saleh. Kata Imam An Nawawi dalam kitabnya Al Azkar. Kita dianjurkan untuk meminta doa orang yang saleh ini. Karena doanya mustajab. Orang saleh adalah orang yang patut mendapatkan derjat yang tinggi dihadapan Allah SWT. Apa saja tanda-tandanya?
1. Apabila anda menceritakan prilku ketika seorang diri kepada orang saleh. Lalu prilaku anda tersebut disenangi oleh orang saleh (ini tanda termasuk orang saleh). Maksudnya ketaatan orang yang saleh itu sama, baik saat dia sendiri ataupun ketika orang banyak. Inilah yang dinamkan orang saleh. Ada orang yang belajar sunnah, namun sering terlambat pergi salat Jumat. Hal ini bukanlah mencerminkan orang saleh.
Rasulullah SAW pernah menegur seseorang yang saat Nabi berkhutbah dia keluar dari mesjid karena ingin mengurus perniagaannya.
Jadi orang yang saleh itu sama ketaatannya saat dia sendiri ataupun di tengah keramaian. Tetap istiqamah terhadap perintah allah SWT.
Ketika manusia diberikan cobaan saat kesusahan, manusia banyak yang berhasil melewatinya. Namun banyak yang gagal saat manusia diuji dengan kenikmatan dan kesenangan. Belumlah saleh seseorang jika berpenampilan islami, namun prilakunya tidak berkasih sayang anatara sesama.
Orang yang berilmu itu adalah kata Allah SWT orang yang rendah hati dan takut untuk berbuat dosa.
2. Apabila dunia disodorkan pada anda, maka anda dapat mengendalikannya. Bukan dunia yang mengendalikan. Ada pedagang yang setengah saleh, maksudnya dia mau membayar zakat namun sedekah merasa berat. Demikian juga jika seseorang menjabat suatu jabatan. Maka dia menggunakannya untuk mendekatkan diri pada Allah SWT. Jadi tanda yang kedua ini jika disodorkan dunia dan kemewahannya, namun ketaatannya pada Allah SWT tidak berubah. Jangan sampai saat baru menjadi calon PNS saja atau menjabat sebuah jabatan sudah sombong.
3. Ketika anda ditawarkan untuk mati di jalan Allah. Sementara hawa nafsu anda mengatakan rugi mati d jalan Allah. Tapi anda lebih memilih mati di jalan Allah (ini termasuk saleh) . Maksudnya saat terjadi benturan antara keinginan Allah dengan keinginan sendiri maka kita lebih mengutamakan perintah Allah SWT. Contoh seorang perokok, saat bulan Ramadhan dia tahan untuk tidak merokok. Namun setelah habis bulan Ramadhan kenapa tidak bisa menahan untuk merokok?. Berarti setelah ramadhan, tidak lagi menjadi orang yang saleh.
Demikian juga pedagang yang ditawarkan dengan keuntungan yang besar, namun haram. Apakah kita bisa menolaknya dengan tegas?. Seperti membeli mobil melalui lessing. Sebenarnya kita berhutang pada lessing, namun di sisi lain yang punya mobil adalah perusahaan. Ini namanya membeli dalam suatu produk dengan 2 bentuk jual beli. Ini jelas haram.
Rasulullah SAW bersabda “Setiap hutang yang diminta komitmen awal lebih dari pinjaman pokok, maka itu riba”.
Bagaimana caranya?. Beli mobil langsung di bawah lembaga tersebut, bukan kita yang membayar DP.
Semoga kita tergolong orang-orang yang saleh aamiin.
Sijunjung, 30 Januari 2022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar