AKIBAT BERHAJI DENGAN UANG HARAM (2)
Tagur 9
Apapun yang dialami oleh jemaah haji/umrah di tanah suci banyak yang beranggapan bahwa itu merupakan balasan atas amal yang diperbuatnya di tanah air.
Hal inilah yang dialami oleh seorang wanita asal Padang Panjang Sumatera Barat. Dia merupakan seorang Ibu Rumah tangga yang berusia 55 tahun. Kebetulan saat itu satu kloter dengan etek (bibi) suami saya. Setelah beliau selesai menunaikan ibadah haji, beiau bercerita bahwa ada satu orang jemaah yang bertingkah laku aneh.
Bagaimana kisahnya?.
Saat mau naik pesawat Garuda yang sudah stanbay mengangkut para jemaah haji. Ada seorang wanita yang tidak mau naik ke pesawat. Dia meronta dan berteriak histeris. Kemudian petugas mengatasi kejadian itu dengan cara memberikan suntik bius. Akhirnya setelah dia pingsan, barulah bisa diangkat ke pesawat.
Selanjutnya satelah sampai di Jedah, si ibu tadipun menolak untuk turun dari pesawat. Setelah diadakan pendekatan persuasif oleh petugas, namun hal itu sia-sia. Diapun tetap meronta tidak mau turun sambil menjerit histeris.
Karena tidak berhasil membujuk, petugaspun kembali memberikan suntik bius. Akhirnya dia bisa dibawa turun dari pesawat tersebut.
Meskipun demikian, sesampainya di penginapan (dekat Masjidil haram), kejadian aneh kembali terualng. Setiap orang azan salat lima waktu, jemaah lain menunaikan salat ke masjidil haram.
Namun ibu yang satu ini bukan menunaikan ibadah salat ke masjidil haram. Melainkan masuk ke kamar mandi sambil memukul-mukul kaleng roti yang sudah kosong. Ini dilakukannya berualng kali setiap oarang pergi menunaikan salat ke masjidil haram.
Setelah jemaah lain kembali ke penginapan tersebut, maka diapun keluar dari kamar mandi. Ini dilakukan berulang kali. Alhasil siibu ini tidak pernah salat berjamaah ke masjidil haram.
Jemaah lain berlomba-lomba untuk melaksanakan ibadah, dia hanya banyak memukul kaleng roti dan menyendiri di hotel tempat menginap.
Setelah ibadah haji selesai, jemaah lainpun bersiap-siap pulang. Kejadian anehpun kembali terulang. Diapun tidak mau naik pesawat untuk pulang. Ya, alhasil kembali petugas menyuntik bius untuk kesekian kalinya.
Setelah ditelusuri sampai di kampung halamannya. Ternyata harta yang dibawa untuk ibadah haji adalah dari uang haram. Yaitu hasil penjualan tanah milik bersama kemudian uangnya diambil sendiri untuk biaya naik haji.
Setelah sampai di kampung halamannya, diapun hanya seperti orang bingung dan tidak mau bersosialisasi dengan masyarakat.
Kejadian ini semoga dapat menjadi I’tibar bagi kita semua. Bahwa harta yang digunakan untuk berhaji hendaklah dari harta yang benar-benar jelas halalnya.
Wallaahu a’laam bishawab.
Sijunjung, 03 Pebruari 2022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar