Hafizni Ansyarina

Salah seorang pendidik di MTsN 3 Sijunjung Sumatera Barat. Ibu dari 2 orang putera dan 1 orang Puteri ini sedang menempuh pendidikan magister (S.2) di UMSB....

Selengkapnya
Navigasi Web
5 PEKARA YANG DISUKAI DAN DILUPAKAN

5 PEKARA YANG DISUKAI DAN DILUPAKAN

Tagur 11

Baginda Rasulullah SAW mengabarkan pada kita semua, bahwa suatu saat nanti akan datang 5 perkara yang disukai dan dilupakan oleh manusia, maka Allah SWT akan menguji dengan harga yang tinggi, datang wabah/ virus, mati tiba-tiba, dan akan diuji dengan banyak orang jahat yang menzalimi orang baik. Nah, apa saja 5 hal yang disukai dan dilupakan itu?:`

1. Mereka begitu suka dengan dunia, sementara melupakan akhirat. Sedangkan beliau menjelaskan bahwa “alkaiyyisu man daana nafsahu wa ‘amila lima ba’dalmauti”. Orang yang cerdas itu orang yang selalu introspeksi/mengkoreksi dirinya dan beramal sebagai bekal setelah mati. Kita boleh saja bahagia di dunia, tapi itu bukan tujuan , tujuan adalah akhirat.

2. Mereka menyukai duit, tapi melupakan bahwa itu semua akan dihisab nanti. Yang halal saja dihisab, apalagi yang syubhat bahkan yang haram. Rasulullah SAW juga menyampaikan bahwa “Bukan golongan kita yang tidur dalam keadaan kenyang, tapi tetangganya dalam keadaan kelaparan”.

Sejarah mencatat, Hasan cucu rasulullah SAW hidup dengan kendaraan yang bagus (kuda yang cerdas), pakain bagus, rumah yang luas, ini bukan menunjukkan kemewahan tapi untuk izzah, keutamaan (kemuliaan). Sehingga orang Yahudi menyatakan “ya Hasan kata kakekmu dunia ini adalah penjaranya orang mukmin dan surganya orang kafir. Nah, bagaimana dengan saya?, pakaian compang-camping, hidup miskin dan melarat bagaimana bisa dikatakan surga?, nah kamu sendiri seoarang mukmin hidup senang, berkecukupan bagaimana bisa dikatakan sebagai penjara. Apakah benar ini yang disampaikan kakekmu?. Hasan menjawab “Betul kata kakekku, dunia ini seberapapun kekayaan yang diberikan Allah, jika dibandingkan dengan kekayaan surga, maka dunia ini bagaikan penjara bagi saya,. Maka yang saya rasakan sekarang, dunia ini bagaikan penjara, kelebihan yang diberikan kepada saya adalah untuk mendekatkan diri pada Allah SWT dan untuk membantu fakir miskin.

Kamu hidup susah, jika kamu melihat azab Allah yang sudah dipersiapka Allah untukmu, maka kehidupanmu bagaikan di surga. Dibanding nanti azab Allah yang sangat pedih. Rumah Hasan ini terkenal ibarat hotel, tapi tidak berbayar, jika ada tamu pagi, siang, sore, malam semuanya gratis. Sampai ketika seseorang makan kemudian dia bungkus. Lalu Hasan berkata, lebih baik nanti kembali lagi ke sini karena makanannya fres, kalau dibungkus nanti dingin, 24 jam rumah saya terbuka untuk kalian, boleh saja kapanpun kalian ke sini. Kemudian tamu berkata, “ini bukan untuk saya, tapi untuk seseorang yang ada di pinggir kota madinah, saya lihat ada orang tua, tadi dia hanya makan sepotong roti saja, sementara kerjanya di sawah, saya lihat dia capek”.

Kata Hasan, “apakah orangnya begini, pakain nya begini, pakai sorban?”. Tamu menjawab “betul, apakah tuan Hasan kenal dengan orang tersebut?”. Kata Hasan “itu adalah Ali bin Abi Thalib ayahku”. Saya bisa menjamu kalian semua ini adalah berkah dari kerja beliau, sedangkan beliau tidak mau melainkan hanya memakan roti kering saja.

Demikian mulianya, keluarga Nabi didik luar biasa, langsung dididik Nabi SAW. Bagaimana memperlakukan harta, bagaimana bermuamalah. Jangan sampaiu menjadi cinta dunia. Harta itu letakkanlah di tangan jangan di hati. Yang di hati hanya Allah SWT.

3. Mereka cinta mati sama makhluk, tapi lupa dengan khaalik. Setiap ada masalah dalammhidup, dia mikir siapa yang bisa bantu saya, siapa yang jadi dekingan? Selalu menyandarkan dirinya sama makhluk, dia lupa dengan Allah SWT. Demikian juga jika berbuat kepada sesama, jangan mengharapkan imbalan dari manusia, tapi serahkan pada Allah SWT. Ganjaran

4. Manusia suka dengan istana, tapi melupakan kubur. Maksudnya manusia suka dengan kemewahan dunia, kemegahan, namun lupa dengan kehidupan yang kekal nanti. Sedangkan kematian itu sendiri merupakan nasehat bagi kita. Kita semua akan masuk golongan amwaat, bergelar almarhum/ almarhumah.

5. Begitu suka dengan maksiat, lupa sama taubat hingga tiba saatnya kematian. Kata Ali Bin Abi Thalib, alangkah malangnya seseoarang hari demi hari, bulan demi bulan, tahun berganti tahun begitu banyak dosa, lalu datang malaikat maut, dia dalam keadaan tidak siap. Bahkan saking banyaknya dosa, jika dihitung umurnya lebih banyak bermaksiat dibandingkan beramal kebaikan. Kadang Allah menegur melalui caranya sendiri. Seperti kejadian nyata baru-baru ini, ada seseorang yang selalu menipu orang lain, sehingga sampai akhirnya dia ditangkap dan dimasukkan ke penjara. Ini merupakan teguran agar dia sadari kesalahannya dan akhirnya nanti bisa kembali bersih menghadap Allah SWT.

Untuk itu marilah sama-sama kita jadikan i’tibar semua ini, karena kehidupan dunia ini hanyalah sementara. Kehidupan yang kekal adalah di akhirat kelak. Wallaahu a’laam.

Sijunjung, 15 Januari 2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post