Hadiyanto Sahputra

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Bangga Menjadi Guru

Bangga Menjadi Guru

“Jadi guru itu tidak usah punya niat bikin pintar orang. Nanti kamu hanya marah-marah ketika melihat muridmu tidak pintar. Ikhlasnya jadi hilang. Yang Penting niat menyampaikan ilmu dan mendidik yang baik. Masalah muridmu kelak jadi pintar atau tidak, serahkan kepada Allah. Didoakan saja terus menerus agar muridnya mendapat hidayah”

Yang paling hebat bagi seorang Guru adalah mendidik, dan rekreasi yang paling indah adalah mengajar. Ketika melihat murid-murid yang menjengkelkan dan melelahkan, terkadang hati teruji kesabarannya, namun hadirkanlah gambaran bahwa diantara satu dari mereka kelak akan menarik tangan kita menuju surga.

Secara umum publikasi ilmiah yang bisa dibuat oleh guru di antaranya adalah artikel, makalah, modul, diktat, jurnal dan buku. Selain itu guru bisa menjadi narasumber atau peserta dalam kegiatan presentasi ilmiah baik tingkat kabupaten, provinsi, atau nasional yang bobotnya semakin meningkat..Guru adalah orang yang mengarahkan proses belajar secara bertahap dari awal hingga akhir. Dengan rancangannya peserta didik akan melewati tahap tersebut, suatu tahap yang memungkinkan setiap peserta didik bisa mengetahui kemajuan belajarnya. Di sini peran kulminator terpadu dengan peran sebagai evaluator. Guru sejatinya adalah seorang pribadi yang harus serba bisa dan serba tahu. Serta mampu mentransferkan kebisaan dan pengetahuan pada muridnya dengan cara yang sesuai dengan perkembangan dan potensi anak didik.

Begitu banyak peran yang harus diemban oleh seorang guru. Peran yang begitu berat dipikul di pundak guru hendaknya tidak menjadikan calon guru mundur dari tugas mulia tersebut. Peran-peran tersebut harus menjadi tantangan dan motivasi bagi calon guru. Dia harus menyadari bahwa di masyarakat harus ada yang menjalani peran guru. Bila tidak, maka suatu masyarakat tidak akan terbangun dengan utuh. Penuh ketimpangan dan akhirnya masyarakat tersebut bergerak menuju kehancuran

Karya jangan dipandang secara sempit berupa produk-produk itu saja. Karya erat kaitannya dengan prestasi. Prestasi tidak hanya deretan piala atau publikasi ilmiah yang disebutkan di atas. Prestasi bisa dalam bentuk lain. Seperti guru-guru di pelosok yang mampu membangktikan motivasi siswa untuk sekolah. Guru pelosok jauh dari publikasi? Mereka memang tidak menulis artikel, buku, makalah atau publikasi ilmiah lainnya apalagi ikut dalam perlombaan guru berprestasi. Tapi mereka telah berbuat banyak. Karya mereka dalam mendidik dan mencetak generasi muda dengan tantangannya tersendiri. Mereka harus menghadapi siswa yang lebih tertarik untuk bekerja di sawah atau di ladang ketimbang hadir di kelas. Siswa yang memiliki motivasi besar untuk sekolah tapi terkendala harus bekerja untuk membantu menghidupi keluarga.

Guru harus menyadari bahwa peran yang besar tentunya akan menghasilkan sesuatu yang besar. Semakin guru memberikan yang terbaik, semakin baik yang diperolehnya. Jiwa dan kepribadian guru harus dibangun dalam sistem among yaitu: asah, asih, dan asuh. Oleh sebab itu guru harus berkarya. Berkarya dalam mendidik, berkarya dalam membangun bangsa. Berkarya bukan berarti selalu memiliki inovasi kasat mata yang berupa karya cipta. Namun, guru mulia karena berkarya dimana seorang guru harus mampu mendaya gunakan dirinya dengan sebaik-baik karya yang berguna, guru harus memiliki wibawa dalam arti pendidik tampil sebagai sosok yang disegani dan bertanggung jawab kepada peserta didiknya. Guru harus mampu menjadi warga masyarakat yang baik, mampu membina hubungan emosional yang dinamis, dan terus menerus menempa diri menjadi tenaga pendidik yang profesional guna mengelola pembelajaran yang mendidik.

Untuk menjadi mulia, guru harus berkarya. Dalam tataran global, UNESCO (United Nations Eductional, Scientific, and Cultural Organization) juga menetapkan kebijakan pendidikan dunia, karena pendidikan pada abad ke-21 diprediksi akan jauh berbeda dari pendidikan yang sekarang terjadi. Untuk itu, sejak 1997 UNESCO sudah mulai menggali kembali dan memperkenalkan The Four Pillars of Education, yaitu Learning to Know, Learning to Do, Learning to Live Together, dan Learning to Be. Oleh sebab itu, guru harus mampu memahami pergeseran dalam tujuan pendidikan yang tidak hanya melahirkan lulusan siap pakai lagi, namun menghasilkan generasi yang mandiri, mampu berkolaborasi sebagai anggota masyarakat, mampu menalar, mampu menggunakan teknologi informasi, mampu memanfaatkan, dan mengembangkan berbagai sumber belajar yang bermutu. Sehingga, guru mampu melahirkan generasi yang tidak hanya mampu menyesuaikan diri, namun mampu meningkatkan mutu kehidupan menjadi lebih baik dengan kemauan yang tinggi.

Namun, guru harus benar-benar mampu menghasilkan hal-hal inovatif yang mampu menunjang keberhasilan dalam dunia pendidikan. Pengkolaborasian antara ilmu pengetahuan dan implementasi pendidikan karakter. Perpaduan antara bahan ajar dan konsep lingkungan peserta didik, serta penelaahan etika hidup bermasyarakat untuk dapat membentuk generasi yang berjiwa sosial dan siap menghadapi tantangan global. Dengan demikian keberhasilan pendidikan akan memasuki lorong emas yang penuh harapan kemajuan.. Tonggak keberhasilan pendidikan tersebutlah yang mengharuskan guru harus berkarya. Karya guru bukan hanya sekadar persediaan bahan ajar yang berbasis teknologi dan menunjang kebutuhan peserta didik. Karya guru bukan hanya seputar media pembelajaran yang membantu maksimalnya proses belajar mengajar. Karya guru bukanlah hanya sebuah jurnal yang bisa menambah nilai dan kum nya untuk menambah kesejahteraan hidupnya.

Amal yang paling hebat bagi seorang guru adalah mendidik dan rekreasi yang paling indah adalah mengajar. Wahai guru…!!! Kebahagian kita adalah menyadari siswa kita adalah butiran tasbih pengabdian kita kepadanya.

Prestasi lewat Karya:Juara 1 Lomba Innovasi Pembelajaran tahun 2015, Juara 1 Lomba Guru Berprestasi Kota Yogyakarta Tahun 2016, Juara 3 Lomba Guru Berprestasi Provinsi DIY tahun 2016, Juara 2 Lomba Innovasi Pembelajaran Dinas Pendidikan Kota DIY tahun 2015, Pemenang Research Grand Seamoe Qiteb In Science tahun 2016, Finalis Lomba Karakter Bangsa Tingkat Nasional tahun 2016, Pemenang Block Grant Dirjen GTK-Kemendikbud tahun 2016, Penerima Penghargaan JBClass dari Balai Tekkomdik DIY 2016. Pembimbing Karya tulis ilmiah Siswa dan Narasumber.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post