Hadi Ismanto

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
TIPS MENEMANI SAAT ANAK UJIAN DI SEKOLAH

TIPS MENEMANI SAAT ANAK UJIAN DI SEKOLAH

 

Beberapa hari ke depan, anak-anak siswa sekolah akan menghadapi Penilaian Tengah Semester, yang lebih dikenal dengan singkatan PTS atau UTS. Saat pekan ujian berlangsung, ketegangan biasanya tidak hanya dirasakan oleh anak-anak yang menjalani ujian saja. Namun juga orang tua yang harus mendampingi anak belajar demi mempersiapkan diri menghadapi ujian.

Akhir-akhir ini justru hal yang berbeda terjadi. Sering kali ketegangan lebih banyak dialami orang tua daripada anak. Anak tampak santai saja, padahal sehari atau dua hari lagi akan melaksanakan ujian. Sedangkan orang tua sudah pusing tujuh keliling memikirkan dan mendampingi anaknya agar siap menghadapinya. Pendampingan dari hal yang sangat lembut sampai tak disadari terjadi bullying secara verbal, emosional, bahkan fisik. Namun anak tetap dalam sikap semula santai bahkan jadi enggan belajar. Bahkan ada yang menunjukkan sikap ekstrem, yaitu mogok sekolah.

Lalu, apa yang harus dilakukan orang tua agar pelaksanaan ujian yang dilakukan anaknya nyaman dan menyenangkan?

1.    Ubah pemahaman tentang ujian.

Ujian atau UTS/PTS pada dasarnya adalah salah satu bentuk evaluasi. Ujian merupakan salah satu cara untuk mengetahui perkembangan anak secara kognisi (pengetahuan). Ujian bukan sebuah perlombaan atau kompetisi antara satu anak dengan anak yang lain.

 

Jadi ujian dan hasil ujian adalah gambaran perkembangan anak pada salah satu aspek, yaitu pengetahuan. Hal ini dapat dijadikan bahan evaluasi orang tua terhadap perkembangan anaknya.

 

2.    Bangun komunikasi kepada guru.

Guru merupakan sosok yang dituruti oleh Sebagian besar anak. Guru juga orang yang dapat mengetahui perkembangan anak terutama dalam hal pelajaran. Oleh karena itu, orang tua perlu membangun komunikasi kepada guru untuk mengetahui kemampuan anaknya dan cara mendampingi anaknya belajar untuk menghadapi ujian.

 

3.    Kelola stress.

Akhir-akhir ini, banyak sekali orang tua yang mengalami stress yang mendadak saat anaknya akan ujian. Terutama orang tua yang anaknya masih usia sekolah dasar.

 

Orang tua perlu menyadari bahwa yang ujian adalah anaknya bukan diri pribadi orang tua. Orang tua juga perlu mengevaluasi bahwa hasil yang diinginkan murni tujuan anak atau ambisi orang tua.

 

Ketegangan, kekhawatiran, dan stress orang tua merupakan bentuk ketidakpercayaan orang tua kepada anak dan secara tidak langsung akan memberikan aura negatif pada anak. Sehingga justu yang terjadi adalah hal yang tidak diharapkan.

 

Orang tua sebagai orang yang telah dewasa perlu sekali untuk mengontrol stressnya. Jangan sampai anak mendapatkan bullying secara tidak langsung dari kata, sikap, dan fisik orang tua.

 

4.    Bangun kepercayaan diri anak.

Kepercayaan diri sangat penting dibangun pada anak. Kepercayaan diri dapat membuat ujian yang dihadapi anak menjadi hal yang biasa saja.

 

Kepercayaan diri pada anak dapat dibangun dengan kata-kata positif yang meyakinkan kemampuan anak dan memberikan apresiasi pada anak terhadap segala bentuk usaha yang dilakukannya.

 

Jadi, perlu mengubah cara berkomunikasi pada anak saat ujian atau setelahnya. Hindari pertanyaan yang cenderung bersifat interogasi seperti ini:

 

“Tadi bagaimana ujiannya, Nak? Susah, tidak? Bisa, tidak?”

 

Orang tua bisa ubah komunikasinya dengan kata yang mengapresiasi, misalnya, “Alhamdulillah, kamu sudah pulang.” Atau “Alhamdulillah, kamu sudah menyelesaikan dengan baik.”

 

Bisa juga orang tua tidak langsung menanyakan tentang ujian kepada anak saat selesai. Banyak anak yang kurang suka atau defend jika ditanyakan berkaitan dengan kegiatannya di sekolah atau ujian.

 

5.    Dampingi anak secara emosional.

Saat ujian, anak-anak akan membutuhkan kehadiran dan perhatian yang lebih dari orang tuanya. Mereka perlu dimengerti, diperhatikan, dan juga didengarkan. Jangan sepelekan saat-saat ini bersama mereka.

 

Bersikaplah terbuka dan luangkan waktu untuk mendengarkan apapun yang ingin disampaikan oleh anak. Orang tua juga bisa mendampingi anak belajar dan memberikan umpan balik dari jawaban mereka.

 

Berikan alasan mengapa jawaban mereka benar atau salah sehingga mereka bisa benar-benar memahaminya. Hanya menandai dan memberi tahu mana jawaban yang benar dan salah tidak akan menambah pengetahuannya.

 

6.    Hindari sikap menakuti.

Orang tua perlu bijak dalam menyampaikan kata-kata pada anak. Apalagi saat ujian yang akan dihadapinya. Kata-kata yang keluar agar tidak menjadi kontra produktif. Sehingga apa yang diinginkan dari kata-kata tersebut tidak tercapai.

 

Orang tua perlu menghindari kata-kata seperti ini, “Nanti kalau tidak bisa, kamu tidak naik kelas loh.” Atau “Mau jadi apa kamu kalau tidak bisa ujian.”

 

7.    Cukupi kebutuhan dasar anak.

Makanan dan minuman yang sehat, istirahat dan waktu tidur yang cukup, dan relaksasi dengan bermain adalah kebutuhan dasar seorang anak. Oleh karena itu kebutuhan dasar tersebut tetap harus dipenuhi agar perkembangan anak tetap baik.

 

Ujian sekolah jangan dijadikan alasan orang tua untuk mengurangi kebutuhan dasar anaknya.

 

Apa yang akan terjadi jika anak makannya kurang dan tidak sehat, istirahatnya kurang karena diporsir untuk belajar, dan dilarang bermain karena pekan ujian?

 

Ayo, kita evalusi diri agar menjadi orang tua yang bijak dan amanah terhadap karunia Tuhan yang sangat berharga ini.

 

 

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ulasan yang keren pak semoga kita menjadi orang tua yang bijaksana

06 Mar
Balas

Mantap uladannya, Pak. Orang tua pegang peran terhadap hasil ujian anak-anak. Salam sukses, Pak.

06 Mar
Balas



search

New Post