Pagi-pagi, Agustina Merdekawati berbincang di ruang makan sambil menemani suaminya sarapan. Ia menyampaikan bahwa tadi malam ia bermimpi diberi kado merah dengan pita putih yang berisi cincin berlian. Namun ia tidak mengetahui siapa yang memberikan. "Apa artinya ya, Mas?" Tanyanya memberikan kode. Priyo hanya menanggapinya dengan datar dan tidak begitu memedulikan hal itu sampai tiba ia berangkat kerja.

Agustina Merdekawati menganggap hal itu hanya drama surprise yang dilakukan suaminya seperti tahun-tahun sebelumnya karena suaminya memang suami yang romantis. Ia selalu memberikan kejutan dan hadiah di hari kemerdekaan Indonesia. Ups . . . hari ulang tahunnya yang memang sama dengan hari kemerdekaan Indonesia.

Sesampainya di rumah tepat pukul delapan malam, Priyo duduk di ruang tamu untuk sekadar melepas penat sambil menonton berita. Istrinya menghampirinya dengan membawa secangkir teh poci hangat dan duduk di sampingnya. Priyo langsung membuka tasnya dan mengeluarkan kado merah berpita putih. Agustina Merdekawati sangat senang karena prediksinya benar bahwa suaminya pasti memberikan surprise. Ia langsung membuka kado tersebut, "Loh, kok buku?" Priyo memberi tahu bahwa ia tidak tahu arti mimpi istrinya jadi ia membelikan buku berjudul Arti Sebuah Mimpi. Agustina Merdekawati marah dan langsung minum air teh yang disediakannya dalam sekali tegukan lalu ke kamar dengan membanting pintu dengan keras.