Di Tikung Sepertiga Malam
Serangakaian kata yang tlah ku siapkan , akhirnya tertelan masuk tanpa mengeluarkan seuntai kata. Ku urungkan maju masuk menemui orang tuamu, memenuhi janjiku 2 tahun yang lalu, untuk kembali dan membawa sebuah kepastian tentang menunggu. Namun, saat masa itu tiba, kau menghadiahiku sebuah kenyataan yang sulit kuterima, kau telah menyambut pinangan lelaki lain yang sangat berkharisma.
Berat, tetapi aku mengaku salah, memintamu untuk bersabar dengan jangka waktu yang terus bertambah, ku tarik paksa bibirku untuk tersenyum, berharap bisa mengobati sakit yang terasa menghujam. Ku sampaikan pada mu di rona kepasrahan dalam relung hati yang terdalam. Aku akan ikhlas melepasmu menjemput bahagia, dan akan selalu menghujanimu doa yang paling indah.
Cukuplah ditikung sepertiga malamnya yang begitu syahdu, menenteramkan kecewa atas pilihanmu. Langitku memang tak membiru saat ini, namun ia tak akan runtuh menenggelamkan asaku. Jika esok masih di beri waktu, aku tak akan membuat menunggu sebagai kata ampuh dalam meniti restu. Mengulur waktu telah membuatku terpental jauh menjemput takdirku, menunda kebahagian yang tak tau akan kembali berlabuh.
#TANTANGAN GURUSIANA HARI KE-1
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren bu. Salam semangat.