Tantangan Gurusiana Hari ke 46

Berita online yang beredar saat ini adanya siswa yang terpapar covid-19 setelah adanya tracing yang dilakukan dinas kesehatan melalui puskesmas yang terdekat. Sebanyak 33 siswa serta dua orang guru dari seratus empat puluh satu sampel yang diambil untuk tes rapid antigen yang dilakukan pada hari sabtu dan senin.

Berawal dari seorang siswa yang tidak hadir pada hari sabtu dengan alasan sakit/demam. Kebetulan orang tua siswa bekerja pada dinas kesehatan sebagai sekretaris kadis. Melihat kondisi anak yang mendekati gejala covid membuat orang tua siswa langsung mengambil keputusan untuk rapid antigen. Ternyata hasil rapid dengan garis dua menandakan positif.

Mengetahui sianak positip orang tua siswa langsung menghubungi Kadis Kesehatan serta pihak sekolah melalui wali kelas. Kepala dinas langsung menginstruksikan ke Kepala Puskesmas untuk tracing ke sekolah kami.

Pada hari itu Sabtu siang disaat kami akan pulang kerumah dan anak-anak sudah ada yang pulang, beberapa petugas dari kesehatan tiba untuk cek antigen. Pelaksanaa antigen berjalan lancar dengan siswa 16 orang positip 11 guru 29 positip satu. Pemeriksaan antigen dilanjutkan pada hari Senin, alangkah sedihnya karena siswa dan guru yang positif bertambah.

Dengan adanya indikasi covid-19 yang melebihi 10 persen dari random antigen siswa, seharusnya pihak sekolah bersama kepala dinas pendidikan mengambil keptusan untuk menutup sekolah agar tidak menularkan virus ini kepada yang lain. Namun pada kenyataannya hanya siswa kelas tujuh dan satu kelas delapan yang diberikan pelajaran melalui online. Selebihnya siswa kelas delapan dan sembilan masih tetap sekolah sesuai Pembelajaran Tatap Muka secara terbatas.