GUNANTO MOTIVATRUST

Gunanto YPI Al Azhar Kebayoran Baru Jakarta FB : Gunanto Suprapto IG : mr.gunanto Channel Youtube : GUNANTO MOTIVATRUST...

Selengkapnya
Navigasi Web
387. ADA APA DENGAN BAMBU RUNCING?

387. ADA APA DENGAN BAMBU RUNCING?

Siapa yang tak kenal dengan benda ini? Sebuah senjata yang sangat sederhana, yaitu bambu runcing. Mari kita lihat bentuk fisiknya. Saat itu, senjata yang paling mudah didapat adalah bambu yang diruncingkan di bagian ujungnya. Bambu yang dpilih bukan sembarang bambu, tapi bambu apus yang mempunyai warna hitam dan bagian luarnya yang keras. Kulit bambu itu jika diruncingkan, maka ketajammnya menyamai tajamnya pisau. Maka, sat itu bambu runcing adalah senjata masalah para pejuang melawan penjajah yang mempunyai senjata yang lebih canggih. Tetapi, senjata itulah yang sangat ditakuti oleh penjajah. Bukan karena bambu runcingnya, tetapi runcingnya tekah dan semangat penduduk untuk melawan kedzaliman. Mereka tak gentar dengan peluru yang dan senjata mortir lawan. Kekuatan tekad itulah yang membuat penjajah ketakutan dan gemetar. Bagaimana tidak? Seorang pejuang denga gagahnya melawan peluru-peluru musuh yang jelas akan membuatnya menjadi suhada. Bagi mereka, semboyannya adalah "Merdeka atau Mati Mulia".

Begitu melihat simbol bambu runcing, maka kita akan teringat dari sejarah bagaimana heroiknya para penduduk, yang tidak pernah kita kenal dan tidak kita tahu namanya, berani mengorbankan apa saja yang dimilikinya, termasuk jiwa raganya. Inilah yang layak kita renungkan. Di saat hidup tertekan, demi keluarga dan anak cucu, mereka rela mengabadikan namanya menjadi salah satu pahlawan tak dikenal. Mereka boleh tidak bernama, tetapi jiwa dan semangatnya, selalu akan hidup dalam jiwa kita.

Pada hari ini, 10 November 2021, kita memperingati hari Pahlawan Nasional. Apa yang sesungguhnya kita peringati. Tidak lain adalah semangatnya saat memegang bambu runcing dan dihadapnnya adalah barisan penjajah dengan senjata modern. Tetapi tak ada sedikitpun rasa gentar di dadanya. Saat itu hanya sebuah tekag untuk kebahagiaan anak cucunya, dan salah satunya adalah kita saat ini. Lalu, apakah cukup dengan rutinitas memperingati semua kewajiban mengenang pahlawan sudah cukup? Tentu tidak. Yang paling baik adalah meneladani dan mempraktikkan jiwa kepahlawanan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan ini, bisa jadi kita adalah pahlawan-pahlawan peradaban yang dibutuhkan alam.

Salam sukses, salam motivatrust.

Jakarta, 10 November 2021

Hari Pahlawan Nasional

Gunanto

Ya Allah, berikan surga-Mu kepada seluruh pahlawan kami, baik yang namanya kami kenal atau tidak. Aamiin

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen ulasannya, Pak. Salam literasi

10 Nov
Balas

Ulasan yang luar biasa sekali Bapak, salam. Literasi dan salam kenal dari Sidoarjo.

10 Nov
Balas

Waalaikumussalam Ibu Anita..masya Allah...salam kenal nggih Bu..

11 Nov



search

New Post