344. MANAGEMEN TUKANG SATE
Seorang tukang sate yang pernah kita jumpai, rata-rata ia mengerjakan sendiri pekerjaannya. Ia memotong daging, menyusunnya dalam tusuk sate, membuat bumbu, membakar, mengipasi, menyajikan hingga membersihkan piring dan gelasnya. Ia mampu melakukan semua pekerjaan dengan terampil. Ia lebih sering mengerjakan sendiri dan jarang membutuhkan pembantu atau pelayan, jika skalanya masih kecil. Kita menyaksikan para tukang sate itu dengan rasa kagum. Membakar sate terlihat mudah, tapi energi yang dikeluarkan belum tentu kecil. Membakar sate dengan mengipasnya, membutuhkan tenaga yang ekstra. Satu tangan bergerak mengipas, tangan lain membolak-balikkan sate agar matang merata. Sesekali ia harus mengaduk arang agar menyala sempurna.
Sementara, di sebuah perkantoran, ada sebagian para pemangkunya menerapkan managemen tukang sate. Hampir semua pekerjaan dikerjakan sendiri dengan alasan yang beragam. Ada yang karena khawatir pekerjaannya kurang maksimal, ada alasan karena tidak percaya kepada anak buah, ada pula yang beralasan karena khawatir kena komplain dari konsumen. Tidak sedikit pula ada yang memang ia enggan berbagi pekerjaan atau ingin menang sendiri dan ingin menunjukkan keegoisannya. Tentu hal ini sangat tidak baik dalam sebuah lembaga. Walau lembaga itu milik pribadi, namaun memilih managemen tukang sate, akan berdampak negatif. Pegawai merasa tidak dihargai dan pada akhirnya bisa tidak betah. Konsumen juga akan melihat dan sadar bahwa ia sedang berhadapan dengan orang yang egois dan ambisius. Pola ini akan berbahaya di masa mendatang karena jalur regenerasi akan putus. Rantai komunikasi dan pendelegasian tidak berjalan, sehingga yang ada hanyalah menggangtungkan kepada peran satu orang. Masyarakat mengistilahkan "one man show".
Sebenarnya managemen ini tidaklah salah. Yang salah adalah ketidaktepatan pemilihan waktunya dan pada moemn apa harus dikeluarkan. Salah memilih waktu dan momen, akan berdampak kesan negatif dari internal maupun eksternal. Bgai yang sedang belajar praktik managemen, waspadai hal yang satu ini. Bagilah pekerjaan kepada orang lain sesuai dengan porsi kemampuannya. Semua akan senang dan semua akan merasa ringan.
Salam sukses, salam motivatrust
Jakarta, 28 September 2021
Gunanto
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen ulasannya, Pak. Salam literasi