Kue Meuseukat
Kue meusekat tidak asing lagi bagi masyarakat Aceh, sebab kue yang satu ini meupakan kue yang sangat istimewa dalam pesta perkawinan masyarakat Aceh. setiap hantaran perkawinan kue meuseukat tidak ketinggalan, di samping jenis kue lainya , seperti kue Wajid, Bhoi, dodol, karah, timphan,gring, bungong kayee dan banyak lainnya .
Kue meusekat juga sejenis kue dodol, akan tetapi bahan baku untuk membuat kue ini adalah tepung terigu, nenas, gula dan bahan lainya. kue ini mudah di hias karena kue yang satu ini tidak kenyal seperti dodol, sehingga disaat ditempatkan didalam talam , apalagi sesudah di hias menjadi daya tari tersendiri bagi yang melihatnya.
Semua kue hantaran perkawinan dalam masyarakat Aceh, biasanya diberikan kepada sanak keluarga dan tetangga, sebagai tanda ucapan terima kasih sang tuan rumah atas kebaikan tetangga dan sanak saudara dalam menyukseskan acara pesta perkawinan .
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Sama sama buk Raihana Rasyid
Cantik banget, kuenya pak guru. Saya paling suka kue timpan. Di Medan, saya belum pernah lihat kue Meuseukat ini. Pasti enak sekali ya, pak guru.Salam sehat dan sukses selalu. Barakallah, pak guru.