Gratia wing artha

Nama : Gratia wing Artha Alamat : kebonwaris Pandaan Status : Mahasiswa sosiologi universitas Airlangga Hobi : membaca , menulis puisi...

Selengkapnya
Navigasi Web

Islam yang Humanis Refleksi dari Pengalaman dan pemikiran Islam

Islam sebenernya merupakan agama yang " memanusiakan " manusia . Dalam Islam diajarkan menghormati kepercayaan agama lain dan tidak ada ajakan untuk menghina atau menganggap salah atau sesat agama lain. Hal ini karena Islam menghayati arti penting keberagaman . Bila kita melihat sejarah Nabi Muhamad sudah memberikan pelajaran yang sangat berharga tentang memanusiakan dan menghormati komunitas Yahudi di Madinah dan Raja Najasi yang beragama Nasrani di Ethiopia. Lantas , mengapa kita sebagai pengikut Muhamad dan mengaku mengamalkan ajaran Rasul Muhamad justru membuat diskriminasi pada penganut agama lain, Dengan menyebut kepercayaan mereka " sesat " padahal itu merupakan hak Pribadi mereka dan mengapa kita mencemooh dan tidak menghormati sepertu yang telah diajarkan Rosul Muhamad . Dalam hal ini kita umat Islam telah dilanda keenganan untuk berfikir " Teloransi " dan " Humanis". Islam adalah agama dengan toleransi dan Humanisme yang sangat tinggi. Namun , kita justru merusak citra baik Islam . Ulama besar seperti Abdul Kodir Al - Jaelani , Imam al- Ghazali , dan Muhammad Abduh ( meskipun dia sekuler tapi pemikiran humanisme Islamnya sangat mumpuni ). Kita sebagai umat Islam postmodern tengah dilanda krisis" kemanusiaan " mudah mengkafirkan dan mudah menyesatkan . Inilah yang oleh Fadzlur Rahman ( Guru besar studi pemikiran Islam di Universitas Chicago yang juga menjadi guru bagi Buya Syafii Maarif, Nurcholis Madjid , Dan Amin Rais ) disebut dengan " Sakit jiwa sosial ". Sakit jiwa sosial ini diakibatkan oleh mudahnya menyesatkan dan menganggap kepercayaan kelompok lain keliru tanpa melihat konteks dari toleranis dan memandang makna toleransi dan kemanusiaan dalam menjalankan kehudupan beragama sebagai makhluk sosial . Dalam hal ini kita perlu memahami penekanan kemanusiaan dalam beragama yang sering dilontarkan oleh Sufi Jalaludin Rumi ( Bukunya Fi Ma Fihi"/ menyelami samudra Kebijaksanaan dalam mengarungi agama Islam ").

Ah, saya jadi ingat banyak umat Islam memuji - muji Gusdur . Akan tetapi tidak menerapkan ide dan pemikiran Gusdur yang sangat humanis dan penuh toleransi . Sekelompok orang mengaku mengagumi Buya Hamka tapi mengutuk karya Pramudya Ananta Toer ( perlu kita ketahui Pram pernah mengatakan kepada anak Gadisnya yang bernama Astutik dan menantunya yang Mualaf untuk belajar agama Islam kepada Hamka dan Hamka menerima permintaan Pramudya sebagai penghormatan kepada sesama sastrawan dan Intellektual ). Mengapa kita mengingkari ini (?). Mungkin umat Islam postmodern ( kontemporer ) masih terikat oleh egosentrisme yang kuat sehingga kurang bisa menghargai perbedaan termasuk perbedaan kepercayaan ( ini perspektif pribadi saya ). Egosentrisme ini sangat berbahaya dalam merusak integarasi kehudupan bersama. Perlu adanya pengendalian terhadap egosentrisme agar egosentrisme ini tidak terlalu bersifat destruktif ( merusak ) persatuan dengan adanya toleransi dalam menjalankan kehidupan beragama secara sosial .

Dari sini pasti kita sebagai umat Islam agak miris . Namun , masih enggan untuk mengubah pemikiran kita . Ah , saya teringat bagaimana Gusdur suwaktu kuliah di Irak sering menghadiri upacara keagamaan Yahudi bersama temannya Rahmin seorang Yahudi yang berstatus sebagai Jurnalis . Apakah Gusdur ketika ikut upacara keagamaan Yahudi , Lantas Gusdur menjadi Yahudi . Tidak ini mencerminkan bagaimana seorang agamamawan dari suatu agama ( Islam ) dapat berinteraksi dan bertukar pikiran dengan penganut agama lain ( sangat humanisme bukan ?). Inilah realitas sosial yang sudah ditekankan oleh para ulama kita . Lantas , mengapa kita masih berfikir terkotak- kotak dan tidak mau terbuka serta menerapkan toleransi yang berasaskan kemanusiaan (?). Prof. Nurcholis Majid ( mohon maaf bila ejaan saya salah ) berpendapat " Islam adalah agama yang universal dan menjunung tinggi pergaulan antar individu dengan individu dan masyarakat dengan masyarakat . Yang paling penting Islam memiliki naluri rasa kemanusiaan yang sangat kuat dan diakui di barat dan timur ". Memang , pada dasarnya Islam sangat menjunjung tinggi asas - asas perbedaan dan Islam tidak memberikan stigma buruk terhadap satu kepercayaan secara membabi - buta . Inilah yang menjadi dasar masyarakat Islam postmodern ( kontemporer ) untuk bersikap multikultural dan plural dalam menjankam kehudupan bermasyarakat yang sangat kompleks .

Ada cerita yang menarik ketika acara demonstrasi yang cukup besar di Kota Surabaya. Saya bertemu dengan Mahasiswi dari kota yang sama dengan saya. Mahasiswi yang berpakaian seksi dan terbuka ini kuliah di Universitas swasta yang mahal dan memiliki kualitas akademisi yang bagus di lingkungan kota Surabaya . Dia mengutarakan " Mas Ar, kenapa ya kok aku selalu dibilang sesat dan nggak patuh pada agama karena aku berdadan seperti ini (?) Padahal toh , aku masih tetap sholat . Saya tersenyum dan agak bingung . Lantas , saya bilang saya tidak berani menjawab karena belum cukup luas memahami ilmu hukum Islam ( Fiqih). Akan tetapi ketika saya membaca tulisan - tulisan Gusdur saya mulai memahami bahwasannya kita sebagai " individu tidak boleh menghakimi perbuatan Individu lain karena itu urusan Tuhan". Namun , kita hanya wajib mengigatkan dan tidak memaksa . Betapa indahnya sebenarnya Islam itu tidak memaksa dan tidak keras . Namun , sangat moderat dan humanis . Inilah wajah Islam yang sebenarnya Islam yang luhur dan menjunjung tinggi nilai - nilai kemanusiaan .

Untuk penutupan saya akan menyampaikan pemikiran Prof. Sumanto Al- Qurtuby ( pakar Antropologi budaya Indonesia yang sekarang mengajar di Universitas di Saudi Arabia ) . Prof. Sumanto Al- Qurtuby memberikan nasihat " Islam itu sangat baik dan tidak mudah menghakimi , ini terlihat bagaimana humanisme Rasulullah dalam memandang persoalan kemasyarakatan . Sebagai umat Islam kita jangan mengotori wajah Islam dengan lumpur kotor yang dapat mencoreng wajah Islam yang dinamakan " Radikalisme ". Dari pernyataan prof. Sumanto ini saya merasa Islam itu agama yang sangat memanusiakan manusia dan tidak mudah menghakimi . Sebelum barat mempraktikkan humanisme, sosialisme , dan demokrasi Islam sudah mengenalnya dengan dicetuskannya piagam Madinah oleh Muhamad dan pengikutnya . Sangat manusiawi sekali agama Islam dan beberapa orang anarkhis yang mengatasnamakan Islam yang membuat wajah Islam menjadi " radikal ". Maka ada suatu pernyataan dari Prof. Komarudin Hidayat yang menyatakan " Islam memiliki fondasi pluralisme dan Liberalisme yang sangat kuat dan Islam adalah agama yang sangat manusiawi ". Memang benar Islam dalam ajarannya mengigatkan kepada penganutnya untuk menghargai kehidupan bermasyarakat serta tidak mudah menghakimi dan menganggap kepercayaan kelompok agama lain itu berdosa. Islam sangat menjunjung tinggi keberagaman dalam masyarakat yang sangat majemuk dan multikultural .

Kesimpulan dari semua ini adalah Islam adalah agama yang damai Dawam Rahardjo menegaskan " Islam memiliki kedamaian dan tidak mau menibulkan konflik sosial . Betapa bagusnya ajaran Islam ini sangat menjaga keutuhan dalam menjaga integrasi sosial . Di Indonesia dapat kita lihat bagaimana tokoh - tokoh Islam seperti K. H Wahid Hasyim , K.H Hasyim Asy'ari , K.H Ahmad Dahlan serta para agawaman Islam lainnya sangat menjunjung tinggi kebhinekaan dan keberagaman . Inilah yang menjadi basis bahwa Islam adalah agama yang menjaga keutuhan dan kesatuan dalam masyarakat dan negara . Maka dari itu perlu adanya upaya mengukuhkan toleransi dan nilai - nilai pluramisme dalam kehidupan beragama serta mengajarkan tentang kesolehan secara sosial dalam menjalankan ritual agama ( merujuk pada kata yang sering diucapkan oleh Gusmus yang merupakan agamawan dan Budayawan yang sangat "Humanis"). Semoga jiwa - jiwa kemanusiaan selalu bersama pikiran dan pikiran kita ( mengutip dari pikiran Sastrawan Lebanon Kahlil Gibran ).

Catatan : Mohon maaf bila sekiranya tulisan ini masih acak - acakan karena ini saya tulisa dengan menggunakan ketikan di Handphone jadi terdapat penulisan yang kurang tepat dan ada yang salah . Namun , saya berharap semoga tulisan ini bermanfaat .

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post