Islam dewasa ini memiliki posisi yang sedikit membingungkan. Yang mana Islam dapat dikatakan mengalami kemandekan( kemunduran) yang sangat membahayakan. Akan tetapi sejumlah ilmuwan dan ualam islam berusaha membantah bahwa Islam mengalami kemunduran. Hal ini membuat umat Islam menjadi bingung apakah agama mereka mengalami kemandekan atau kemajuan yang pesat. Fazlur rahman mengemukakan bahwa Islam dapat dikatakan mengalami kemandekan dewasa ini karena Islam hanya menitikberatkan pada doktrin - doktrin mentah tanpa analisa yang kritis dan tafsir yang logis. Bila dilihat dengan perspektif historis dapat dikatakan Islam telah mengalami kemandekan dan Islam hanya berpura- pura atau seakan - akan mengalami kemajuan untuk menjaga wibawa agama Islam itu sendiri.

Sebagai alumni sekolah menengah yang berbasis Islam saya mempelajari sejarah peradaban islam. Bila dilihat secara mendalam islam mengalami kemandekan ( kata yang tepat untuk memperhalus kemunduran) sejak berakhirnya daulah Abasiyah di Baghdad dan daulah Umayah di Cordoba Spanyol. Saya rasa Islam kurang belajar dari sejarah masa lampau, untuk meningkatkan peradaban dan kebudayaan islam itu sendiri. Kondisi kemandekan peradaban dan kebudayaan Islam diperparah sejak kerajaan Turki Usmani hanya sibuk memikirkan urusan militer dan dagang. Adapun dinasti Fatimiyah di Mesir dengan Mendirikan Universitas Al- Azhar telah membantu mengembangkan peradaban dan kebudayaan Islam , namun kemajuan peradaban dinasti Fatimiyah belum mampu menyamai dinasti Abasiyah dan dinasti Umayah yang sudah mahsyur dengan kemajuan peradaban dan kebudayaan sebagai kiblat kemajuan Islam saat itu. Hal ini diperparah dengan runtuhnya dinasti Fatimiyah yang sebenarnya sudah merancang pengembangan perpustakaan dan Universitas Al - Azhar agar membangkitkan kemajuan ilmu pengetahuan Daulah Abasiyah dan Daulah Umayah.

Beranjak pada zaman yang dikatakan era Postmodern ini Islam seperti mengikuti arus perubahan sosial yang ada. Saya tidak bermaksud menyalahkan bahwa Islam telah mengalami kemandekan. Namun, yang saya persoalkan dan sedikit saya sesalkan mengapa Islam tidak belajar pada sejarahnya. Lantas, apakah Islam hanya mengikuti arus dan tidak mengembangkan peradaban dan kebudayaannya seperti yang tertulis dalam kegemilangan sejarah. Dalam hal ini sebenarnya K.H Abdul Wahab Chasbullah pernah menekankan " Islam harus berkaca pada sejarahnya untuk mencapai perkembangan ke arah kemajuan". Demikian pula dengan ulama nasionalis K.H Wahid Hasyim yang menekankan agar Islam menjadi terbuka akan kemajuan dan perubahan zaman. Saya rasa Islam perlu berkaca pada sejarahnya dan Islam harus lebih mengenal hakikat Islamnya dengan begitu Islam akan mengalami transformasi peradaban dan kebudayaan ke arah kemajuan .

Ditulis dengan mengetik Handphone, pukul 2 tengah malam untuk mengatasi insomnia .

Hormat saya

Artha