Pejuang Garis Dua
By: Gismawarni
H3
Dering telpon genggam bertalu dan memekakkan telinga. Ning yang sedang berada dalam kamar mandi sedikit berdebar. Siapakah yang menghubunginya sepagi i no i. Bahkan berulang ulang seperti tak sabaran. Dari tadi malam Ning bolak balik ke kamar mandi. Perut Ning kurang n6aman setelah makan rujak bersama teman sekantornya. Kemaren sepulang mengajar Ning kumpul bareng teman putih birunya.
Sesaat setelah ritual kamar mandi selesai, Ning bergegas melihat diapa yang menelpon. Ternyata Sena saudara sepupunya yang menelpon. Terdengar Assalamualaikum dari ujung sana. Dengan antuasias Sena bertanya kabar dan belum sempat Ning menjawab karena Sena suaranya berubah serak seperti menahan tangis.
Ning terdiam dan bergetar mendengarkan setiap kalimat yang diucapkan Sena. Apalagi isak Sena kian keras. Akhirnya Ning tak dapat menahan air matanya yang juga ikut luruh tak terbendung. Dengan pilu Sena mengatakan bahwa ia positif corona. Ning membayangkan betapa kecewanya hati Ferdi suami Sena. Mereka bersama berjuang keras untuk dua garis. Ternyata Sena positif dua. Hamil dan corona..
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Terima kasih admin
Terima kasih admin