By: Gismawarni

H10

Minggu menjelma, saatnya memanjakan diri dengan beningnya air sungai. Setelah semua pekerjaan rumah beres sekitar jam sembilan pagi kami bergerak menuju Sungai Bangek yang terletak di pinggiran kota Padang. Air yang mengaliri bebatuan dengan deru yang khas. Menyejukkan mata dan hati.

Karena hujan sudah lebih dua minggu tidak turun, air sungaipun menyusut. Biasanya tempat penyeberangan airnya setinggi lutut. Ternyata sekarang hanya sebetis. Menjejakkan kaki ke dasar sungai terasa kesejukan mengalir dari kaki merambat ke sekujur tubuh.

Tujuan kali ini adalah Lubuk Mi, yang terletak di bawah bukit kampus UIN Padang. Dari penyeberangan berjalan kaki sekitar srpuluh menit menyusuri jalan berbatu kerikil. Di kejauhan terdengar pekik riang pengunjung yang sedang berenang. Beberapa rombongan anak muda yang akan berpetualang ke hulu sungai.

Sesampainya di pinggir lubuk, tercengang melihat tali ayunan yang tidak lagi menggantung. Srlidik punya selidik, ternyata dari dua bilan belakangan banyak pengunjung yang cedera saat berayun dan terjun ke lubuk. Suami sedikit kurang puas karena tidak dapat terjun setelah berayun. Tetapi masih dapat terjun dari tebing batu yang memagari sungai.

Dua bulan lebih tidak berkunjung, ternyata tepian sudah berubah. Puas berenang dan terjun, sebelum pulang kami menikmati gorengan panas dan kopi yang dijual oleh penjual di pinggir lubuk. Beranjak pulang karena ada undangan baralek tetangga yang mesti dihadiri.