Etika sosial dan kesadaran lalulintas
Dilihat dengan kacamata sempit dan diamati sederhana prilaku sosial budaya kita dalam perspektif kwalitas interaksi diantara manusia jaman baru, " generasi muda ",yang secara biologis terlahir dan menginjak remaja pada era milenial ini. mengerucut pada penempatan persoalan adanya tahapan demoralisasi kesadaran berlalulitas dijalanan.entah betul entah salah,hanya untuk akuratnya pembahasan ini, serta bersungguh sunguh dalam mencermati hiruk pikuk transportasi.semestinya menggunakan "multi metoda"untuk meneliti secara utuh.padahal disini kita hanya berfikir dari kesadaran dan pengetahuan yang menempel dari satu atau dua jejak pengalaman.,ibarat riak ombak dan gelombang yang ringan berganti bentuk setiap detiknya.
Sungguh.Apalagi mengamatinya dengan membuka lembaran lembaran sederhana.serta melancong sekilas lintas,dalam melihat fenomena yang muncul.pastinya ada dugaan kuat,bahwa subjektifitas orang yang mengamatinya lebih dominan.dan jangan dijadikan acuan yang sunguh sungguh,apalagi dianggap satu kepantasan atau pembenaran fakta pada realitas yang terjadi.Ambil contoh,misalnya kita berangkat dari kenyataan anak muda berlalu lintas pada dekade era tiga empat tahun terakhir.
Barakali kita bisa melihat realitas yang ada, sampai pada tingkat intensitas yang memadai untuk menemukan"mengail"uraian dalam psikologi sosial.dan berangkat dari pemandangan jalanan,yang sering kita temui dan berpapasan tentang rendahnya pemahaman dan kesadaran etika dengan egoisme atau intoleransi sosial,dengan keliaran atau kenakalan dan keputusasaan.
Saya yakin kesemerawutan transpotasi di jalanan,menjadi pemandangan yang lazim ditemui,lampu merah dan rambu rambu lalulintas dilanggar dan diterobos,,pengendara "Bak" pembalap formula satu,meliuk liuk ditengah kerumunan dan keriuhan kepadatan lalulintas.
Kendaraan umum atau bus bus berhenti seenaknya,menempatkan pantatnya sekehendak didepan puluhan kendaraan lain, semau maunya dia,tanpa menghiraukan pengendara lain,motor becak melintas kearah kanan tanpa memberi tahu,atau terkadang lampu sent kekiri,belok ke kanan.dan yang lebih parah lagi jalan satu arah,tetapi digunakan pada posisi berlawanan arah. laksana tontonan "film lalulintas"dengan menggunakan irama irama pribadi,bukan kerjasama atau solidaritas kolektif.
Kadang kita, jangan dulu merasa aman dan nyaman pada saat melintasi lampu hijau,karena sangat mungkin,atau tiba tiba ada kendaraan mobil atau motor yang menyalib seketika tanpa pemberitahuan melalui klakson, send atau lampu,malahan" selonong boy", tanpa aktribut kelengkapan dan asesoris layaknya sebuah kendaraan bermotor,melaju dengan kecepatan tinggi.
Disisi lain nampak pula,ada yang merasa menjadi pembalap sekelas Valentino Rosi,dibarengi kepemilikan pola kecerdasan "Gas"dalam otaknya,memacu kendaraan di tikungan dan gang gang yang sempit dengan speed yang tinggi, dibarengi kenekadan dan ugal ugalan,serta menampilkan dan menunjukan "sebuah" eksistensi keberanian yang menjadi "panglimanya".ini sebetulnya menunjukan cermin ketololan,dan itu sama sekali bukan suatu keberanian, melainkan jelas jelas sikap kebodohan dan kedunguan.
Selanjutnya ,kita bisa temui dan amati penghayal atau pelamun melintaskan badannya dijalanan,tapi pikiran dan hatinya,entah disimpan dimana,mungkin lagi melayang layang pulang pergi antara rumah dan hutangnya.dan itupun bisa terdiri dari penyebrang jalan,pengendara kendaraan,Angkot,tukang beca ataupun kendaraan plat merah.inilah fakta yang sering kita temukan.
Cukup sudah, bisa dimengerti,bahwa kita dapat menemukan letupan letupan sakit jiwa sosial dimasyarakat kita yang sebelumnya beranggapan dan terproyeksikan kekacauan di jalanan, diakibatkan prilaku sosial orang muda .tetapi setelah diamati ternyata mobil mobil dan kendaraan plat merahpun,kadang bisa membikin sakit jantung dan darah tinggi.bagi pengguna lain.Dan untungnya bukan kendaraan Bapak Polisi.....
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar