Pesta Pernikahan di Saat Pandemi
Rencana pernikahan yang sudah dirancang setahun yang lalu, akhirnya tetap dilaksanakan. Karena menunggu pandemi ini akan berakhir, sampai kapan tiada yang tahu. Pemberkatan di gereja disepakati hanya dihadiri 10 orang, dari pihak mempelai wanita maupun pria. Tidak ada pesta, musik pengiring atau koor yang mengiringi jalannya pemberkatan di gereja. Benar - benar pengalaman tak terlupakan seumur hidup.
Selesai acara ijab di gereja, kami semua langsung pulang dengan membawa agenda resepsi tiga bulan yang akan datang. Semua pernak pernik resepsi sudah di pesan, mulai dari gedung, MUA, catering dan hiburan. Orangtua sebenarnya tidak ingin ada pesta, tapi kedua sejoli pengantin, kebetulan keduanya anak bungsu, keukeuh harus ada pesta. Buat kenangan seumur hidup, komentarnya.
Tiga bulan tak terasa. Pesta resepsi pernikahan digelar dengan konsep outdoor. Tamu dibatasi. Hanya 100 tamu undangan. Protokol kesehatan diterapkan. Mulai dari para tamu wajib menggunakan masker, periksa suhu tubuh, cuci tangan pakai sabun dan tidak lupa disemprot lagi dengan hand sanitizer. Tidak ada acara bersalaman, tidak ada hiburan. Hidangan disajikan dengan dilayani , ditutup dengan plastik, tidak mengambil sendiri seperti saat belum ada pandemi. Benar- benar pengalaman tak terlupakan. Semoga tidak mengalami lagi di lain waktu. Semoga pandemi ini segera berakhir.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Semoga Pandemi segera berakhir ya Bu...
Amiin