Kematian adalah sekian peristiwa yang selalu menjadi misteri bagi manusia. Kapan datangnya hanya Allah Ta'ala yang mengetahuinya. Berita meninggalnya Ashraf Sinclair suami penyanyi bersuara merdu BCL ini, lagi-lagi mengingatkan kita bahwa kematian terus akan mengikuti dan mengintai. Malaikat pencabut nyawa, Izrail , tidak akan pilih kasih untuk mencabut nyawa tiap manusia.Entah sudah berbau tanah ,dewasa ,remaja ,anak-anak , entah balita .Entah sakit entah sehat . JIika Tuhan menghendaki, terjadilah

Ashraf dikenal sebagai sosok pria atau suami yang baik. Rumah tangganya tidak pernah ada gosip . Bahkan pola hidupnya ,pola makan , olahraganya terjaha sedemikian rupa baiiknya. Namun ,semua itu hanyalah ikhtiar manusia dan tak ada yang sia-sia dengan kebaikan -kebaikan yang telah dilakukan.

Kematian bukan soal yang dapat dilogika oleh akal manusia .Oeh karenanya, bekerjalah untuk duniamu seakan-akan hidup selamanya. Beramallah untuk akhiratmu seakan-akan engkau akan mati esok .Selalulah kita berorasangka baik atas KehendakNya. Semua yang kita lakukan di dunia ini semata-mata hanya berharap pada ridhoNya.Ketika kita diberi umur yang panjang ,pergunakanlah dengan sebaik-baiknya. Begitupula ketika Tuhan menghendaki kontrak hidup seseorang di dunia diakhiri dengan cepat, maka kita pun harus ridho atas ketetapannya.

Untuk mengantisipasi kapan ajal itu tiba, kita sudah diingatkan untuk tidak menjadi manusia yang merugi. Dalam surat Al Ashr ( ayat 1-3) dijelaskan bahwa sesungguhnya manusia itu dalam keadaan merugi kecuali pada empat golongan. Pertama, orang yang beriman. Kedua, orang yang beramal salih. Ketiga, orang yang saling menasihati dalam kebaikan. Keempat, orang yang menetapi kesabaran. Memang, tidak ada satupun manusia yang siap menghadapi maut. Sebab,maut tidak harus dihadapi ,tetapi dipersiapkan dengan tidak mebjadi manusia yang merugi.

Setiap manusia seyogyanya selalu jaga-jaga akan datagnya ajal menjemput. Berjaga dengan segenap keyakinan bahwa Tuhan Maha Mengetahui atas yang terbaik untuk hambanya. Tuhan Maha Rohman Rohim atas segala nikmat dan ujian yang mendera manusia.

Ikhtiyar manusia untuk jaga,-jaga bilamana ajal menjemput harus terus dilakuakan. Termasuk ketika kematian dilihat dari sudut pandang yang berbeda. Pasalnya, dalam dunia investasi ( urusan duniawi) jaga- jaga adalah kepanjgan dari menja keluarga dari halmyang tak terduga. Boleh hukumnya, semasa masih sehat, produktif kita berikhtiyar untuk memilih investasimyang dapat melindungi aset dari risiko kehidupam. Diantaranya ,,resiko kematian. Bilamana ada investasi yang bisa memebrukan perlindungan aset agar tidak terjual,, sebagai manusia disarankan untuk panadai mengelola keuangan. Apabila ,,salah satiu dari pencari nafkah meninggal, ada keringanan secara materi buat keluarga yang ditinggalkan.

So, jaga -jaga bila ajal menjemput, Jangan lengah bila maut berpaut