Gemilang Firdaus

Firda Aliya Guru Man 2 mojokerto, Jawa Timur...

Selengkapnya
Navigasi Web

DRAMA KEHIDUPAN

Teater Samudra Ilahi ( TSI) dalam festival Teater Pelajar SMA/SMK/MA yang digelar Dinas Pariwisata ,Seni, dan Olahraga ( Dispora) Kab. Mojokerto mementaskan 'Koran' karya Agung Widodo. Sekian minggu mereka berlatih memerankan sosok di luar diri mereka. Ada yang menjadi Sana, sosok perempuan penjaga warung yang sering digoda para pembeli laki-laki. Sana yang ditinggal suaminya entah kemana ini punya anak semata wayang yang mengalami keterbelakangan mental. Wal hasil , drama kehidupan Sana seperti 'koran''. Ya, Koran sendri menegaskan arti banyaknya warta disana disini yang diobral untuk dikonsumsi publik. Koran menjadi simbol kehidupan Sana dengan segala ujian dan banyak omongan dari mulai bualan hingga pujian dari banyak lelaki yang datang ke warungnya. Di antaranya, seorang juragan yang mengaku duda dan sok kaya. Juga ada Joko ,tukang parkir yang penuh perhatian pada Sana yang dianggap janda ini.

Potret kehidupan masyarakat menengah ke bawah ( pemilik warung yang dianggap janda karena ditinggal suami entah kemana) menjelaskan betapa berisikonya dari fitnah dan gosip. Beragam pembeli lelaki dengan latar belakang yang berbeda lebih gampang merendahkan martabat perempuan yang :dianggap' janda ini.

Ada dua hal yang bisa dilihar dalam konteks cerita tersebut. Status sosial dimana perempuan pemilik warung yang notabene harus ramah nan supel kepada pembeli memberi ruang tersendiri untuk menjadi banyak omongan ,perbincangan dari masyarakat sekitar. Kedua, status pemilik warung, seorang perempuan ( dianggap) janda, memicu para lelaki entah berhidung belang entah berhidung mancung atau pesek berbuat ' iseng'.

Ya, himpitan ekonomi, masalah keluarga ditambah demgan segudang masalah sebab status dan profesi tergambar dalam kehidupan Sana. Saking santernya berita kedekatannya dengan seorang juragan yang sok kaya raya dan yang mengaku duda ini akhirnya membuat Sana masuk koran. Akibatnya, warungnya akan segera dievakuasi alias dipindahkan.

Masalah demi masalah datang bertubi-tubi yang puncaknya suami Sana, seorang preman, tiba-tiba pulang. Sontak hal ini membuat kaget semua orang. Berita- berita saling bermunculan seperti koran diterima mentah-mentah oleh suami Sana. Masalah datang lagi karena suami Sana tak terima istrinya berselingkuh seperti yang dia baca di koran. Sementara, sang juragan akhirnya kehuan dia masih terikat perkawinan. Sana pun kena labrak sebagai pelakor.

Drama yang dipentaskan menjadi potret kehidupan manusia yang sejatinya tak akan pernah lepas dari cobaan. Setiap cobaan seharusnya menjadi cermin bahwa manusia tak luput dari kesalahan dan kekhilafan.

Begitupula dengan drama kehudupan yang saat ini kita pentaskan sebenarnya tak luput dari cobaan yang datangnya silih berganti. Ada cobaan ada kenikmatan. Ada kesenangan ada kesedihan. Semuanya berpasangan yang datang dan pergi silih berganti. So, drama kehidupan perlu dilakoni dengan satu keyakinan bahwa semuanya perlu disyukuri.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post