Gede Ardiantara

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Rasa Pohon Telur

Rasa Pohon Telur

Mengawal siswa kelas VII-B sebagai wali kelas sungguh menyenangkan. Begitu banyak pembelajaran yang diperoleh. Menjadi wali kelas VII-B adalah pengalaman perdana saya sebagai wali kelas. Selama ini menjadi guru dari sekolah yang lama sampai melewati tahun ketiga di SMP Astra Makmur Jaya, baru pertama kali saya mendapatkan kesempatan sebagai wali kelas. Saya patut bersyukur atas kesempatan ini. 

 

Menjadi wali kelas di kelas yang keseluruhan siswanya beragama Islam memberikan kesan tersendiri bagi saya. Saya sangat menikmatinya. Terlebih lagi saat acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Tahun 1440 H di sekolah. Berdasarkan rapat dewan guru, 1 Desember 2018 disepakati untuk mengadakan acara peringatan Maulid Nabi. Informasi ini secepatnya saya sampaikan kepada anak wali saya. 

 

Informasi acara Maulid Nabi di sekolah mendapatkan sambutan yang meriah. Siswa kelas VII-B sangat senang sekolah mengadakan acara tersebut. Usai mengumumkan, saya mendengar mereka sudah membayangkan acara tersebut. Ada yang mau mengambil telur sebanyak-banyaknya. Ada yang berdoa semoga ada banyak kue yang digantung di pohon. Ada juga yang sudah merencanakan mau membuat hiasan telur yang cantik dan unik. Ada yang mau meminta mamanya memasak nasi ketan. Ada pula siswa yang menyampaikan strateginya dengan jelas cara membuat pohon telur berdiri tegak. Ada banyak ide yang mereka ucapkan. Wajar saja mereka memiliki banyak ide sebab acara peringatan Maulid Nabi juga dilakukan secara rutin di lingkungan perumahan afdeling atau di desa.

 

Saya biarkan saja mereka membayangkan lebih awal acara peringatan Maulid Nabi di sekolah yang akan digelar 1 Desember 2018. Saya menyukai imajinasi mereka. Mereka membayangkan lebih dini itu berarti mereka sangat antusias dan benar-benar ingin menikmati dengan utuh acara tersebut. Karena ingin menikmati dengan utuh, mereka pasti bersemangat mempersiapkan segalanya.

 

Rapat dewan guru menyepakati bahwa setiap kelas membawa satu ember yang sudah lengkap dengan isinya. Isi ember dibebaskan sesuai kesepakatan setiap kelas. Pada umumnya berisi telur, biskuit, permen, air mineral gelas, kadang ada yang diisi nasi kuning, nasi ketan, sayur, dan daging. Setiap kelas diberikan 1 ember dari sekolah. Entah bagaimana sejarahnya, selain mengisi ember dari sekolah, kami sepakat untuk membuat pohon telur khas peringatan Maulid Nabi. 

 

Untuk isinya, saya tidak mewajibkan siswa harus membawa telur atau yang lainnya. Saya mempersilakan siswa membawa apapun yang mau dibawa untuk menghiasi pohon telur. Tidak ada paksaan. Semua kembali kepada kemampuan dan keikhlasan siswa. Setelah disepakati bersama, saya mencoba kembali memastikan komitmen dan kesediaan mereka membuat pohon telur. Mereka kompak menyatakan siap. Kekompakkan mereka untuk komitmen membuat saya ikut bersemangat memfasilitasi atau mewadahi semangat berkreativitas siswa kelas VII-B dalam acara peringatan Maulid Nabi.

 

(bersambung …)

 

#TantanganMenulisGurusiana (Hari ke-59)

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post