Mengapa Diutus?
Pasukan langit kembali menyerbu
Bergerombol masuk ke sela-sela pertiwi
Bumi sudah basah semakin basah
Bumi menangis sejadi-jadinya
Pembunuh lama belum tertangkap
Pecahan jiwanya masih menyebar
Menghantui bumi tanpa pandang bulu
Kini disusul oleh pembunuh baru
Apakah mereka satu komplotan?
Apakah sutradara alam sengaja mempertemukan mereka?
Begitu besarkah bangunan hitam yang dibangun sehari-hari penghuni bumi?
Begitu murkakah Raja semesta raya pada penghuninya?
Mengapa harus dua bersamaan?
Mengapa tidak satu saja?
Atau sekalian tanpa pembunuh
Mengapa diutus? Mengapa?
Kini logika dan rasa terombang-ambing tanpa kemudi
Menantikan bumi yang basah wajar
Merindukan keramaian sosial publik
Menunggu Sang Pemaaf yang bijaksana
Kebun Sawit, 060520
#TantanganMenulisGurusiana (Hari ke-67)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar