Bergabung dengan media guru atau gurusiana adalah sebuah kebetulan yang mengubah arah hidupku. Sebelumnya sebagai guru hanya memiliki rutinitas yang jelas yaitu rumah, kelas, mengajar dan belajar. Menyelesaikan administasi pembelajaran dan agenda lainnya yang berhubungan dengan peserta didik. Berusaha professional atas tanggung jawab sebagai guru.

Sejak mengenal media guru, sebagai guru Bahasa Indonesia adalah tantangan tersendiri. Apalagi saat mengikuti tantangan harian. Tantangan 30 hari, 60 hari, 90 hari berjalan tanpa kendala. Ide mengalir bak air terjun. Kisah bertahun-tahun terluapkan dalam berbagai judul, baik puisi, pantun, reportase, kolom, opini, parenting, pentigraf, dll.

Saat menulis awalnya aku memiliki target menyelesaikan tantangan, namun lama kelamaan bukan hanya menjadi tantangan akan tetapi seakan menjadi candu yang mengasyikkan. Meski awalnya banyak cibiran ataupun kritik bahwa apa yang ditulis adalah hanya sekeder curahan hati, siapa pun bisa melakukannya menjadi motivasi yang sangat membangun. Aku menyadari bahwa semua orang hanya mampu mengkritik namun tak semuanya bisa melakukannya. Berusaha melakukan yang terbaik adalah prinsip yang terus aku pegang meski harus jatuh bangun.

Setiap hari menulis, menulis dan menulis. Tak ada keluh karena semuanya dari hati, tanpa paksaan. Bahkan aku mulai menyadari ketika jumlah hari semakin banyak bahwa jika hanya karena mengikuti tantangan maka hasilnya tidak baik, maka akhirnya aku memperbaiki hati dan niat bahwa menulis adalah keabadian. Akan menjadi bukti sejarah bahwa aku pernah menulis dan semoga bermanfaat bagi orang yang membacanya.

Selama menulis, aku menyadari bahwa tidak ada yang salah, justru saya menyesal mengapa terlambat mengenal media guru. Hal menjadi keliru jika apa yang ditulis menjatuhkan orang lain atau menulis hal-hal yang tidak berguna. Akhirnya aku berusaha fokus menulis dari hati dan pikiran berbekal pengetahuan , meski awalnya terasa berat. Saya mencoba menuliskan hal-hal yang menyenangkan bagi diri saya pribadi termasuk motivasi atau tulisan-tulisan yang menghibur. Aku pun menyadari, bagaimana menjadi seorang guru jika tidak belajar?Bagaimana bisa sukses tanpa kritikan?

Sebelumnya mimpi untuk menjadi penulis terbersit pun tidak pernah ada. Namun waktu, kesempatan dan niat akhirnya semuanya bisa tercapai. Bisa menyelesaikan tantangan menulis 365 hari atau menulis tanpa henti selama satu tahun adalah mimpi terindah sejak memulainya. Bahagia dan bangga pada diri sendiri adalah kado terindah di akhir tahun 2021. Hari ini menjadi momentum sejarah bahwa satu tahun lalu saya berprinsip mengikuti tantangan dan akhirnya bisa menyelesaikannya. Semoga tidak hanya sampai disini, hari-hari berikutnya terus diberikan ide, kesempatan untuk terus menulis.

Salam Literasi

Silakan difollow jika berkenaan

#TantanganGuruMenulisHariKe-365