Hari menunjukkan jam 21.00 WIB, waktunya untuk tidur, biasanya ke tiga anak- anakku tidurnya selalu bersama, dan selalu minta ditemani oleh ku dan papanya sampai mereka tertidur. Sebelum mereka tertidur kegiatan yang sudah biasa kami lakukan adalah berceria tentang hal - hal yang yang membuat mereka penasaran dengan mengajukan pertanyaan yang kadang - kadang diluar dugaan kita, atau masalah kejadian sehari - hari, baik ketika mereka bermain dengan teman - temannya.

Si uda yang masih duduk di kelas 4 SD menceritakan tentang temannya, anggap saja namanya Bunga, " ma Bunga tu suka membangga - banggakan sesuatu, seperti ia punya rumah bertingkat, punya mobil 2, sering makan di restoran, saudaranya punya kolam renang, uang mama papanya banyak, " kata si uda. Lalu aku jawab, " namanya aja orang kaya nak " kataku. Lalu si uda menjawab lagi, " mana dia orang kaya ma, orang kaya tu, rumahnya tingkat 8, ia baru 2 tingkat, punya kolam renang sendiri, mobilnya 10, ada wifi nya, rumahnya ada lift ", kata si uda dengan nada tinggi. Si bungsu yang masih duduk di kelas 1 SD, menambah " orang kaya tu ada kucing angoranya banyak, punya kolam ikan, punya hotel, ada kebun binatangnya, rumahnya ada jenjang " kata sibungsu.

Kakak yang sudah kelas 6 mau masuk ke SLTP, mungkin pemikirannya sudah mulai memahami, lalu berkata, " kita juga orang kaya kok, lengkap dikasih sama Tuhan, ada mata, telingga, tangan, kaki, pokoknya anggota tubuh kita ini aja lengkap berarti kita juga termasuk orang kaya kan ma ", kata si kakak. " Iya nak ", kata ku, " apa yang kita punya ini kita udah termasuk kaya, tapi yang paling kaya itu adalah Allah, ia yang punya semua yang ada di dunia ini, semua yang ada pada manusia itu hanya titipan, dan itu semua harus kita syukuri dan tidak boleh sombong, apalagi membangga - banggakan sesuatu ", kata ku, " karna Allah bisa saja mengambilnya kapan saja dan yang terpenting kita harus kaya hati ". Kata ku. Akhirnya dengan celoteh yang panjang dengan para bocah ini mereka semua sudah pada ngantuk dan akhirnya tertidur pulas.

Solok, 31 Mei 2020

#TantanganGurusianaHariKe-28