Dengan perasaan marah dan kesal aku meninggalkan kelas 6 yang waktu itu sedang jam belajar. Di karenakan ketika aku sedang asyiknya menerangkan pelajaran, tiba - tiba saja siswaku bertengkar hebat. Aku langsung kekantor, aku berfikir kenapa ya setiap hari ada saja siswaku yang bertengkar, setiap hari aku selalu memberikan nasehat buat mereka. Tapi mengapa mereka tak pernah berubah.

Sekitar 30 menit datang ketua kelas menghadapku. Ia mengajak aku untuk masuk kembali ke kelas untuk melanjutkan pelajaran. Aku berkata " ibuk tak akan masuk kelas lagi, kalau kamu semua tidak mau berubah ke arah yang lebih baik lagi. Kalau masih sering bertengkar". Mereka ku minta untuk membuat surat perjanjian terlebih dahulu, bahwa mereka akan berubah. Setelah ketua kelas balik ke kelas, ia menyampaikan apa yang aku sampaikan tadi. Akhirnya mereka membuat surat perjanjian tersebut yang sudah mereka tanda tangani. Mereka mengantarkan surat itu bersama - sama. Sambil menanggis mereka mengatakan bahwa mereka tak akan mengulang lagi perbuatan mereka, akan lebih serius dalam belajar.

Bel istirahat berbunyi, setelah mereka meyakinkanku untuk berubah, mereka ku minta untuk beristirahat, " nanti ibuk masuk kelas", kataku. Dengan hati yang senang karna sudah mendapatkan maaf dariku mereka pergi istirahat. Sekitar 15 menit datang menghampiri siswaku yang bernama Arya. Ia anak baru pindah yang bersifat pendiam membawakan sebungkus kado buatku. Lalu aku tanya " apa ini Arya " lalu Arya berkata "buka aja buk, ini adalah sebuah kado permintaan maaf karena telah buat ibu marah dan sedih". Dengan terharunya mendengarkan Arya yang sebenarnya bukan dia yang membuat ulah atas semua ini aku membuka kadonya. Kado itu berisikan sebuah boneka lucu bewarna biru dan berbulu lembut. Aku mengucapkan terima kasih padanya dan lalu ia permisi untuk keluar dari kantor. Sampai sekarang boneka itu ku letakkan diatas meja kerjaku, walaupun sebelum tamat Arya sudah pindah karena mengikuti orang tuanya yang pindah tugas.

Solok, 18 Juni 2020

#TantanganGuruSianaHariKe-46