Pada hari ini Minggu (2/4/2023) umat Katolik di Keuskupan Ruteng Kabupaten Manggarai Nusa Tenggara Timur merayakan Hari Minggu Palma untuk mengenang kembali peristiwa Yesus memasuki kota suci Yerusalem yang disambut nyanyian, sorak-sorai dengan lambaian daun palem dan juga untuk mengenang kesengsaraan Yesus. Masuknya Yesus ke kota suci Yerusalem adalah hal yang istimewa sebab hal ini terjadi sebelum Yesus disiksa, wafat, dan bangkit dari kematian.

Dalam tradisi Gereja Katolik, perayaan Minggu Palma adalah sebuah peristiwa iman yang sangat istimewa karena sebagai pembukaan pekan suci sebelum Yesus mati dan bangkit dari kematian-Nya di kayu salib.

Dalam perayaan Minggu Palma umat akan mendengarkan kisah-kisah sengsara Yesus yang diambil dari Injil. Pembacaan kisah sengsara Yesus dalam liturgi Minggu Palma dimaksudkan agar umat mengerti bahwa kemuliaan Yesus bukan hanya terletak pada kejayaan-Nya memasuki Yerusalem, melainkan pada peristiwa kematian-Nya di kayu salib.

Perayaan Minggu Palma terdiri dari dua suasana yang kontras. Ritual pemberkatan daun palma dilakukan di luar gedung gereja dengan suasana yang meriah, terlebih ketika memasuki gedung gereja. Umat akan melambai-lambaikan daun palma sambil menyanyikan pujian-pujian dengan lagu yang meriah. Kemudian suasana meriah tersebut berganti menjadi suasana menyedihkan ketika masuk ke dalam gedung gereja.

Daun Palma merupakan simbol dari kehidupan, harapan, dan berkat. Daun Palma akan diberkati oleh Imam, dan setelahnya bisa dibawa pulang oleh umat ke rumahnya masing-masing. Kristus kerap kali menunjukkan hubungan simbol kemenangan atas dosa dan kematian.

Daun Palem memiliki warna hijau, warna dari tumbuh-tumbuhan dan musim semi. Oleh karena itu daun palma disimbolkan sebagai kemenangan dari musim semi atas musim salju atau kehidupan atas kematian , dan warna hijau merupakan sebuah campuran dari kuning-biru yang melambangkan amal dan registrasi dari pekerjaan jiwa yang baik.

Di dalam Alkitab, ada empat Injil yang memuat tentang Minggu Palma, yakni : Pertama,Markus 11 : 1 -11. Orang-orang yang berjalan di depan dan mereka yang mngikuti dari belakang berseru “ Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan ( Markus 11 : 9).

Kedua, Matius 21 : 1 – 11. Dan orang banyak berjalan di depan Yesus dan yang mengikuti-Nya dari belakang berseru, katanya : “ Hosana bagi anak Daud, diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, hosana di tempat yang mahatinggi!

Ketiga, Lukas 19 : 37, ketika Ia dekat Yerusalem, di tempat jalan menurun dari Bukit Zaitun, mulailah semua murid yang mengiringi Dia bergembira dan memuji Allah dengan suara nyaring oleh karena segala mujizat yang telah mereka lihat. “ Diberkatilah Dia yang datang sebagai Raja dalam nama Tuhan, damai sejahtera di sorga dan kemuliaan di tempat yang mahatinggi”.( Lukas 19 : 38 ).

Keempat, Yohanes 12 : 12, Keesokan harinya ketika orang banyak yang datang merayakan pesta mendengar, bahwa Yesus sedang di tengah jalan menuju Yerusalem. Mereka mengambil daun palem, dan pergi menyongsong Dia sambil berseru-seru : “ Hosana! Diberkatilah Dia yang datang atas nama Tuhan , Raja Israel (Yohanes 12 : 13).

Perayaan hari Minggu Palma pada hari ini umat Katolik diaharapkan agar tetap bersikap rendah hati, jujur, hidup berdamai serta tetap menghargai perbedaan bahwa manusia bukan apa-apa, bahkan hanya debu tetapi Tuhan adalah segalanya. Perayaan Minggu Palma berlangsung khidmat oleh ribuan umat Katolik di kota Ruteng Keuskupan Ruteng Kabupaten Manggarai Nusa Tenggara Timur.