Pagi seperti hari-hari lain aktivitasku. Nginem pelayan seksi sekali lagi. Eh, istilah apa itu? He he...istilah baru. Baru Klinthing, tapi. Eit...apalagi tu?

Pokoknya saat bagaskara tersenyum malu-malu, pekerjaan kusikat habis. Pekerjaan rumah tangga maksudnya. Karena pekerjaan di sekolah terhenti total. Bukan karena malas lho, gaes. Aku ini anti malas. Justru orang bilang 'nggak bisa diam' aku ini, kecuali kalau lagi tidur. 😀. Ah, nggak juga ya? Kan tidur pun kita masih aktivitas, bernapas kan? Ya...iyalah. Kalau nggak bernapas ya berarti pulang kepada-Nya, kan?

Nah...pekerjaan sekolah terhenti sejenak karena kami, para guru dan karyawan, sedang menikmati cuti bersama hingga tanggal 7 Mei nanti. Tanggal 9 Mei 2022, kami sudah masuk kerja lagi. Bahkan jam kerja pun sudah biasa. Dari pukul 7 sampai dengan pukul 16.00 alias jam 4 sore.Tak ada lagi diskon 15 menit seperti saat puasa kemarin. Nggak apa-apa, demi tugas negara. Digaji mau kok aturan kerja nggak mau. Curang kan? Ada nggak ya yang seperti itu? Nggak ya? Nggak salah kaleee...😄. Tapi itu pasti bukan saya.

Eittt...ngomong-ngomong, setelah pekerjaan dapur selesai, langsung kutuju ke depan rumah. Ada beberapa tanaman yang perlu dirapikan. Dipotong sedikit atau dikurangi yang sudah terlalu rimbun. Pot yang sudah berkurang tanahnya, kutambahi lagi. Yang sudah kosong tanpa tanaman, karena mati, kutanami lagi dengan tanaman baru yang sudah rimbun atau perlu dipisah.

Setelah selesai dan mandi, dandan cantik, sedikit ngemil-ngemil...jrenggg...buka HP. Wauw...dobel wauw kata bu guru Fair. Bertebaran ucapan dan doa selamat ulang tahun untukku. Senangnya...melebihi pakai baju baru saat lebaran waktu masih kecil dulu. Ada bahagia, haru, dan bangga jadi satu.

Bagaimana tidak? Bahagia saat didoakan oleh teman-teman. Haru karena Tuhan beri usia hingga setengah perjalanan lebih di hidupku. Bangga karena di usia yang pernah muda ini (jangan baca tua, ya?), Tuhan memberi kesempatan padaku untuk tetap semangat belajar.

Di tahun 2017 aku mulai belajar menyalakan dan mematikan komputer. Hingga mengoperasionalkan. Pelan seperti liliput, tak ape lah...kata Upin Ipin. Begitu pun dudal-dudul HP. 😀. Tapi akhirnya bisa membuat laporan hasil belajar siswa dengan komputer. Bahkan banyak lagi keterampilan yang harus dibuat menggunakan komputer.

Tak disangka, tahun 2020 pandemi masuk negara kita. Blanggentak...semua KBM total menggunakan laptop atau secara Daring. Puji Tuhan, berguru kepada guru-guru muda kulakukan. Dari video call grup, google meet, zoom meet, sampai memberi soal atau tugas kepada murid lewat google form, semua kupelajari, kulakukan dengan tekun.

Sungguh, Tuhan itu luar biasa. DIA izinkan aku melangkah setapak demi setapak, belajar dan mengembangkan diri. Meski aku seorang nenek dengan 2 orang cucu dan 4 tahun lagi pensiun, tapi semangat belajarku untuk melek IT, diizinkan-Nya. Tuhan anugerahkan padaku semangat yang tinggi. Hingga guru-guru muda itu banyak yang mengaku senang mengajariku. Karena memang prinsipku sebelum pensiun aku harus melek IT meskipun belum menguasai dan aku harus mencoba melakukannya sendiri.

Bukan maksudku merendahkan guru yang sebaya atau lebih muda dariku tapi tak mau belajar. Tujuanku cuma supaya aku mulai mengenal dan mengikuti perkembangan zaman. Tak masalah belajar menyambung video yang kubuat sendiri dengan aplikasi kinemaster, butuh waktu lama. Tak masalah juga mengerjakan DUPAK online harus membaca atau menyimak penjelasan berulang kali. Tapi saat semua berhasil dilakukan...wauw...(dobel wauw istilah bu guru Fair), rasanya lega dan bangga sekali. Hmmm...bangga tak sama dengan sombong lho, ya? Beda tipis? Nggak juga. Beda tebal, dong.

Mereka yang belum kenal IT sama sekali, selalu kuajak belajar bersama (itu permintaan kepala sekolahku). Syukur-syukur mau. Tapi kalau nggak mau, bagaimana bisa memaksa? Toh, itu hak sesasi dia. Eh, kliru. Hak azazi maksudnya.

Heran juga sih, PNS Golongan 4a, dengan penghasilan hampir 10 juta tak mau melek IT. Segala hal berbau IT katanya bikin pusing pala berbi. Pada hal dia nggak secantik berbi, lho. He he....Kalau sudah bertemu dengan tugas seperti itu, langsung tancap gas. Minta tolong teman untuk mengerjakan tugas dia. Alamaakkk....

Dengan tanpa malu-malu lagi. Bahkan lihat temannya yang dulu tak bisa sekarang lancar, katanya merasa cape dia. Eh, kok bisa ya? Tak apelahhh.

Yang penting kutaati perintah atasanku, untuk mengajaknya belajar. Dia menggunakan haknya, silakan saja. Bahkan saat dia menjawab nggak bisa IT saja, gajinya 10 jutaan, itu juga haknya.

Pokoknya sekarang, dalam segala hal, bersyukur itu wajib, gaes. Bangun pagi menghirup oksigen gratis, bersyukur. Setelah puasa berat badan turun 3 kg, bersyukur. Setelah lebaran naik lagi 3 kg, bersyukur. Ha...ha...ha.

Terima kasih, gaes. Teman, sahabat, saudaraku semua. Untuk ucapan selamat dan doanya di hari ultahku kemarin. Doa terbaik untuk semua sahabat-sahabat semua. Salam sehat selalu.