Surat Cinta (28)

Anakku...indahnya hiasan pernak-pernik Natal disusul cantiknya shio-shio yang berjejer di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman, tak bisa dinikmati cucu-cucuku. Keramaian tahun baru Imlek yang menampilkan barongsai dan liong di pusat-pusat perbelanjaan pun terlewatkan. Kami merasa tak tertarik bila menontonnya tanpa cucu-cucuku tersayang.

Duuuhhh...kepedihan ini kapan berakhir? Beberapa hari dadaku hingga ke punggung terasa sesak seperti sulit bernapas. Entah apa yang menyerangku. Puasa sudah biasa ku lakukan. Terlebih saat mulai kehilanganmu. Ku tambah porsi hari-hari puasaku. Agar Tuhan berkenan mendengar setiap doa kami. Kalian segera pulang dalam keadaan selamat, sehat, dan bahagia.

Doa teman-temanku masih mengalir deras untukku, untukmu, untuk kita semua. Betapa mereka sangat berempati dengan keadaan kita. Namun...kamu? Masihkah mengeraskan hati? Atau kah kau jaga gengsi tanpa memikirkan kondisi psikis anak-anakmu?

Tuhan, jika aku memang harus menyelesaikan ujian ini, izinkan aku tetap melekat erat pada-Mu. Tak goyah dan tetap berpegang teguh pada janji-Mu. Tak akan sekali-kali Kau rancangkan mala petaka untuk kami. Melainkan ujian-Mu adalah cara-Mu mendekatkan kami lebih lagi pada Kasih-Mu.

Engkau berkuasa atas segala ciptaan-Mu. Lunakkan hati yang keras pada siapa pun, luruskan jalan anak cucu keturunan kami, singkirkan bujuk rayu iblis yang ingin menghancurkan kami. Masalah kami sangat kecil dibanding besarnya Anugerah-Mu yang telah kami terima. Jangan pernah izinkan kami berpaling dari kasih dan penyertaan-Mu yang ajaib.

Berjuta syukur masih senantiasa kami lambungkan. Betapa tidak, hingga hari ini aku kuat, tak mengeluh meski ada air mata yang kadang menemani untai doa. Terima kasih, Tuhan. Kau Allah yang luar biasa mengasihi dan menjaga kami. Tidak sekali-kali Engkau menguji kami, melainkan akan menaikkan level iman kami kepada-Mu.

Doa dan puasaku ini Tuhan, terimalah sebagai ibadah dan cara kami mendekatkan diri pada-Mu. Ya, Allah yang Esa. Segala pertolongan datangnya dari-Mu. Izinkan aku tak goyah, tetap yakin dan percaya penuh akan kasih-Mu.

Bersambung ....