Sabtu Mendayu (2)
Sabtu Mendayu (2)
Meskipun hari ini bukan Sabtu tapi judul tulisan saya masih sama, Sabtu Mendayu. Karena saya mulai menulis judul tersebut Sabtu lalu. Tak apa lah. Yang penting nulis dan kirim. Dari pada kemarin, saya sudah merasa menulis dan kirim tapi ternyata saat lihat di blog...zonk. 😄
Ternyata, selama kita masih manusia, salah satu 'pakaian' kita adalah 'lupa'. 😄 Lupaaa...oh, lupa! Meskipun ditanya seribu kali juga berani 'ngeyel'. Wong namanya juga lupa.
Untung saja, saya tidak ngeyel pada blog siana. Dan dia pun tidak mencerca saya dengan berondongan mitraliur pertanyaan 'apakah saya lupa menulis'. Untungnya lagi, lupa saya bukan di hari Sabtu. Andaikan begitu pasti Sabtu saya benar-benar menjadi Sabtu mendayu. 😀
Bersyukur, kesibukan hari ini tak membuat saya lupa diri. Eh, bukan. Lupa nulis dan posting maksudnya. Siang tadi, berulang kali saya tatap urutan tulisan saya di blog. Mengapa hanya ada tanggal 13 dan 14 April. Kemana perginya si 15 April?
Seperti mimpi ketemu Nikita Willy yang skala kecantikannya tak berbeda jauh dengan saya. Paling-paling 11:50. Ah...itu mah jam salat luhur kata teman saya. 😄
Ah, tak apa lah. Yang penting hari ini sudah nulis dan posting di blog. Sampai ketemu besok lagi. Semangaaatt!! 💪💪
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Wk wk wk wk wk wk wk ternyata ada yang kepleset di kasur toh. Kali pertama cacat setelah enam tahun tanpa putus ya Oma. Tapi saya yakin, ini akan menjadi kisah menarik pada tulisan selanjutnya. Semangat.
Hahaaa...saking capenya, Ambu. Nguantuukkkk pol. Eh, lupa.
Santuy saja, bu. Saya juga pernah kehilangan tulisan. Siana masih setia menunggu. Salam bahagia.
Hehe...bgt lah, Bunda.
Tetap semnagat Oma Fransiska, Salam sehat dan bahagia selalu.
Amin...trmksh Bunda Umi, say.