Entrepreneur Kecil

Libur menjelang dan sesudah lebaran lalu, hampir 2 minggu lamanya. Tak ingin anak-anak menjadi 'gabut', saya memberi mereka tugas di rumah. Karena memang sebenarnya anak-anak dialihkan tempat belajarnya. Dari giat belajar di kelas atau sekolah menjadi belajar di rumah. Bahkan muncul istilah baru akhir-akhir ini, WFA (Work From Anywhere). Tentu saja bagi guru, namun tak menutup kemungkinan untuk murid juga.

Belajar juga termasuk salah satunkegiatan yang bisa dilakukan di mana pun. Bahkan belajar sambil membonceng sepeda motor yang dikendarai orang tuanya. Misalnya belajar disiplin lalu-lintas. Saat di perempatan lampu APIL berwarna merah, anak ditanya oleh orang tua bagaimana seharusnya para pengemudi kendaraan bersikap, dll.

Nah, libur sebelum dan sesudah lebaran anak-anak saya minta melanjutkan pembuatan sulak dari tali rafia, yang sudah mulai membuat di kelas sebelum libur. Setelah jadi, mereka belajar menulis semua pengeluaran atau biaya untuk membuat sulak tersebut. Menentukan harga jual setelahnya karena saat gelar karya nanti akan dijual. Tentu saja tenaga dan waktu mereka mengerjakannya, saya minta untuk memasukkan pada rincian mereka.

Ibarat kata mereka berlatih menjadi pengusaha cilik alias entrepreneur kecil. Selain elemen Pelajar Pancasila ada pada jiwa mereka, belajar menjadi wirausaha sejak kecil, tak ada salahnya. Selamat berkarya!