Fitri Nefrita

Fitri Nefrita lahir di sebuah desa kecil di Kabupaten Lima Puluh Kota, pada tanggal 21 Oktober 1973. Lulusan Fakultas. Syariah IAIN "IB" Padang. Ibu dari dua or...

Selengkapnya
Navigasi Web
SAHABAT SELAMANYA

SAHABAT SELAMANYA

 

# tantanganmenulispentigraf

#tantanganmenulisgurusianaharike49

Sahabat Selamanya

Perjalanan kami hari ini terasa sangat melelahkan. Naik turun bukit menuju dusun sebelah. Sudah hampir satu bulan kami ber KKN di desa ini namun dusun  yang berada di balik bukit itu memang belum pernah kami kunjungi. Padahal sudah beberapa kali Bapak kepala Desa mengajak kami ke rumahnya yang terletak di dusun balik bukit tersebut. Kami berangkat jam 8 pagi dengan berjalan kaki. Karena tiap sebentar berhenti melepaskan lelah,  maka kami menempuh perjalanan selama satu setengah jam. Jam Sembilan tiga puluh kami baru sampai di rumah Bapak Kepala Desa.

Sampai di rumah Bapak kepala Desa, aku sangat lega. Selain  aku bisa beristirahat lebih lama, juga karena Ibu kepala desa sudah menunggu kami dengan senyum manisnya dan hidangan makan yang tersedia. Aku bisa duduk sambil berselonjor. Betul-betul perjalanan yang luar biasa menurutku. Hampir setengah jam berjalan kami tidak ada bertemu atau berpapasan dengan orang lain. Sepanjang perjalanan yang aku kuatirkan kalau-kalau ada hewan buas yang menggangu. Karena dua hari sebelumnya posko kami dikejutkan dengan kedatangan sepasang monyet liar yang bergelantungan di pohon dekat posko. Monyet yang berbadan besar, dan sepertinya memang kurang bersahabat dengan orang kampung. Karena orang-orang kampung tersebut juga tampak waspada dengan kedatangan pasangan monyet tersebut.

Kegiatan kami di dusun balik bikit ini usai sudah sore. Selain kunjungan ke sekolah-sekolah, kami juga mengadakan kegiatan di masjid dan beberapa rumah penduduk. Karena sudah sore, kami tidak berani lagi untuk turun kembali ke posko. Bapak kepala desa dan Istrinyapun tidak mengizinkan kami pulang ke posko, sehingga malam itu kami bermalam disini.. Paginya kami juga dijamu sarapan oleh keluarga baik ini, setelah itu kami pamit izin kembali ke posko. Kami yang datang ke sini berenam orang kembali ke posko jadi bertujuh. Anak lelaki bapak kepala desa yang seusia dengan kami juga ikut mengantar kami turun. Dalam perjalanan turun, anak bapak kepala desa beberapa kali mendekatiku untuk berbincang-bincang bahkan sesekali ingin membantu karena jalan lumayan ekstrim. Tapi ada yang aneh dari sikap salah seorang temanku yang laki-laki. Setiap kali anak bapak kepala desa mendekat, dia selalu menghalangi. Bahkan sewaktu aku  akan dibantu karena kesulitan menuruni jalan yang licin dan kecil, temanku cepat ambil tindakan, membantuku terlebih dulu. Oh , rasa heranku ini terjawab sewaktu masa KKN hampir selesai satu kalimat yang mengejutkan dari temanku “ I like you”. Aku mesti jawab apa ? “Kita adalah sahabat dari dulu, sekarang dan akan tetap Sahabat Selamanya”.

Fitri Nefrita, S.Ag

Payakumbuh, 1 Juni 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren kesan tak terlupakan ya bu

01 Jun
Balas

Hehe bunda...

02 Jun

Hehe bunda...

02 Jun

Hehe bunda...

02 Jun

Hehe bunda...

02 Jun

Mengenang ceritanya ni bu pit,he he

02 Jun
Balas

Bu Zakiya....tapi iko cerpen eh...

02 Jun

So sweettt

01 Jun
Balas

Sweet banget bund kan cerpen

02 Jun

Mantap. Kisah Kasih Nyata

01 Jun
Balas

Cerpen bund

02 Jun



search

New Post