#TantanganGurusiana hari ke-50

Dunia anak, adalah dunia bermain, merupakan proses anak belajar untuk memenuhi daya khayal, dorongan bergerak dan keingintahuanya yang cukup tinggi. Untuk memenuhi itu maka anak melakukan kegiatan mainnya dengan menggunakan berbagai cara. Seyogyanya dengan anak bemain, anak telah melakukan ekplorsasinya. Tentu hasil eksplorasi itu sesuai dengan tahapan perkembangan usianya. Misalnya pada anak Taman Kanak-kanak (TK). “ Samil mengisi air pada botol-botol. namun setiap botol tidak di isi dengan volume air yang sama. selanjutnya Samil memukul botol-botol itu dengan sendok. Lantas Samil bertanya pada bunda “ suaranya tidak sama bunda, botol yang diisi air penuh dengan botol yang diisi air hanya sedikit”. Tenyata Samil dengan kegiatan mainnya telah melakukan ekplorasinya. Ia telah menemukan efek bunyi berbeda dari botol berisi air yang berbeda volumenya, walaupun rumah menjadi berantakan dan becek.

Eksplorasi menurut kamus KBBI (diakses dari kbbi.web.id) adalah penjelajahan lapangan dengan tujuan memperoleh pengetahuan lebih banyak, kegiatan untuk menambah pengalaman baru dari situasi yang baru. Selanjutnya dr.Eva Devita SpA/K dalam artikel dancow.co.id (06/09/2018) dengan eksplorasi anak-anak mendapat informasi atau pengetahuan dari aktifitasnya sehingga kemudian membentuk ketrampilan baru termasuk ketrampilan berfikir.

Dengan demikian, bereksplorasi adalah proses ketika anak mencoba memahami hal-hal baru disekelilingnya dengan cara bermain, melakukan investigasi (coba-coba), bertanya, membentuk dan menguji sesuatu yang baru, serta mewujudan ide-ide dalam pikirannnya. Maka saat bereksplorasi anak telah melibatkan aktifitas indrawi (sensori), berfikir (kognitif) dan menggerakan tubuh (motoric) untuk mengetahui dan memahami yang mereka lihat, raba dan alami dari lingkungannya.

Mayke.S.Tedjasaputra (2001) menyebutkan beberapa manfaat eksplorasi bagi anak , yatu: 1) Menambah pengetahuan dan mendorong untuk mencari tahu hal-hal yang baru, 2) Mendukung kepribadian yang fositif misalnya inisiatif untuk bertindak bersikap tenang menghadapi masalah yang tidak diharapkan, bersikap sportif dan percaya diri, dan 3) Sebagai alat bantu bagi si anak untuk bersisialisasi atau menuesuaikan diri dengan teman-teman.

Sehingga dapat dipahami bahwa melalui eksplorasi anak dapat mengembangkan berfikir saintifik dimulai sejak usia dini, yakni kemampuan berfikir dalam memahami, menganalisis dan mencari pemecahan masalah guna menghasilkan sesuatu yang inovatif dan kreatif. Oleh sebab itu bagi orang tua tidak perlu marah atau kuatir anak menjadi sakit, jatuh atau melarang jika si buah hati bermain kotor-kotoran, bermain hujan dan lainnya atau bermain dalam ruangan sehingga membuat isi rumah berantakan. Diupayakan orangtua agr dapat membimbing kegiatan eksplorasi anak. Meskipun anak melakukan eksplorasi tetap ada aturan mainnya disesuaikan dengan tahap perkembangan anak dan tidak melepaskan anak sembarangan. Eksplorasi adalah kebutuhan si kecil agar ia dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.

Langkat, 06/04/2020