Fitri Hariana

Penulis adalah Alumni Pelatihan SAGUSABU 2 Medan. Penulis, Fitri Hariana, Lahir di Medan, 13 Agustus 1980. Ibu dari 3 orang anak. Alumni SMA Negeri 10 (sekara...

Selengkapnya
Navigasi Web
Merdeka Belajar! Inikah Sebagian Hasilnya!
Foto kaligrafi hasil karya siswa

Merdeka Belajar! Inikah Sebagian Hasilnya!

#TantanganGurusiana

#TantanganHariKe-52

 

Merdeka Belaja! Inilah Sebagian Hasilnya!

 

Ketika siswa diberi kesempatan untuk Merdeka Belajar, maka inilah sebagian kecil hasilnya?

Beberapa foto yang saya posting ini adalah hasil karya siswa-siswi kami di SMA Negeri Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang Propinsi Sumatera Utara. Adapun hasil karya siswa ini merupakan hasil yang mereka buat berdasarkan penugasan yang diberikan oleh beberapa atau sebagian besar guru di sekolah kami. Dari berbagai mata pelajaran. Dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, Prakarya dan Kewairausahaan, Seni Budaya, Biologi, juga masih banyak yang lainnya.

Ketika guru diberi kesempatan untuk merdeka mengajar, maka tak pelak siswa juga akan merasakan merdeka belajar. Ketika guru diberi kebebasan untuk mengembangkan dan melakukan kreativitas dalam proses mengajar, termasuk dalam pemberian tugas belajar kepada siswa, maka kemungkinan besar siswa juga akan meresponnya dengan hasil merdeka belajar yang bisa mereka ciptakan. Kedua pihak baik guru dan siswa akan sama-sama bahagia, kreatif serta inovatif dan menyenangkan dalam menjalani proses dan pengalam belajar bersama. Masing-masing diberi kebeabasan yang terarah, sesuai topik untuk dapat mengembangkan banyak kemampuan serta bakat dirinya. Bukan hanya penilaian pengetahuan saja, namun mencakup aspek penilaian sikap dan ketrampilan. Maka banyak siswa yang akhirnya menyajikan hasil karya yang tidak biasanya, dan tentu saja bermanfaat serta memiliki nilai ekonomis. Sebagian siswa khususnya untuk mata pelajaran seni budaya dan Prakarya Kewirausahaan, bahhan bisa menghasilkan karya dari mengubah bahan bekas, menjadi produk kerajinan atau barang yang bisa dipakai. Memiliki nilai estetika yang tinggi, serta daya guna. Sekaligus meningkatkan nilai ekonomisnya yang semula dari bahan terbuang menjadi produk atau hasil kerajinan yang memiliki manfaat.

Sebagai guru Biologi yang juga diamanahi tugas lain sebagai wali kelas, saya sering juga melakukan pengamatan terhadap karya-karya tugas siswa. Bukan hanya sebatas untuk tugas mata pelajaran Biologi yang saya ampu saja, namun juga dari bebrapa tugas yang diberikan oleh guru mata pelajaran lain di sekolah kami. Contohnya, dari mata pelajaran Agama Islam, saat menagajr Biologi di kelas yang saya wali kelasnya, saya menemukan kumpulan tulisan kaligrafi indah berbingkai hasil karya siswa. Menurut saya, indah sekali. Sekalian artistik, sekaligus menampilkan nilai-nilai religius. Seketika saya terpesona, sempat terdiam beberapa detik saat mengajar Biologi. Saat jeda setelah menerangkan usai, maka saya bertanya kepada siswa, “ Ini kaligrafi siapa yang membuat?’

“Kami Bu,” jawab siswa serentak.

“ Oh ya, masya Allah, bagus dan indah sekali. Ibu suka sekali lihatnya. Untuk apa kalian buat kaligrafi ini?” tanya saya lagi.

“ Tugas Bu,” jawab siswa lagi.

“ Oh tugas, tugas dari siapa?”

“ Tugas dari guru Agama Islam Bu. Kami disuruh menulis ayat Al-Qur’an, tapi harus dibentuk indah menjadi kaligrafi. Dan dibingkai,” jawab siswa lagi.

“ Wah, keren. Guru PAI yang menugaskan keren, dan kalian sebagai siswa yang mengerjakan tugasnya juga keren!,” ucapku mengapresiasi.

“ Terimakasih Bu. Bagus kah Bu?” tanya mereka.

“ Bagus ini. Menurut ibu malah bisa kita pamerkan dan kita jual nanti bila ada yang mau membeli atau memesannya. Bentar ibu foto dulu ya. Nanti kalau ada yang pesan dan beli, kira-kira kalian berani tidak menerima pesanan kaligrafi,?” tanyaku lagi.

“ Berani Bu. Mau Bu!”, sontak siswa menjawab dengan penuh semangat. Hahaha..

Ah, aku memang sering tergila-gila dengan kewirausahaan. Dan sangat mendukung serta berusaha mengembangkan potensi dan minat kewirausahaan dari setiap oeserta didikku di sekolah.

            “ Keren! Sudah kalian hitung modalnya?” tanyaku lagi.

“ Sudah Bu!!!” jawab siswa serentak.

“Oke, kira-kira, kalau kaligrafi yang kalian buat ini ibu posting atau ibu tawarkan ke orang lain yang mau membelinya, dan ibu tawarkan dengan harga jual lima puluh ribu rupiah, modal awal kalian untuk membuat kaligrafi sudah kembali belum?” tanya saya.

“ Sudah Bu, sudah dapat untung pun kami Bu kalau ada yang membeli dengan harga lima puluh ribu,” jawab siswa.

“ Weis, mantaf...kalian benar-benar pelajar keeerrreeen!” ucapku kagum sekaligus menyemangati.

Nah, itu baru satu kejadian yang kutemui di kelas yang kebetulan aku juga wali kelasnya. Bagaimana dengan kelas-kelas lainnya yang bukan saya wali kelasnya. Atau bagaimana dengan mata pelajaran lainnya? Ah, ternyata saya juga menemukan banyak guru-guru kreatif di sekolah kami yang juga sudah lama menerapkan merdeka belajar bahkan sebelum seruan merdeka belajar digaungkan oleh Pak Mendikbud Nadiem Anwar Makarim.

Untuk mata pelajaran saya sendiri yaitu Biologi,  saat membahas “ Manfaat Keanekaragaman Hayati bagi Kehidupan Manusia”, saya menugaskan siswa untuk menggali potensi lokal daerah sekitar sekolaha dan tempat tinggal mereka yang terletak di pesisir Pantai Labu. Di pantai banyak terdapat limbah cangkang Molusca atau hewan lunak yang beraneka jenis dan rupa. Dari sini saya menugaskan siswa untuk membuat hasil karya dari pemanfaatan limbah cangkang molusca yang tersebar di Pantai, menjadi produk keindahan yang memiilki manfaat dan nilai ekonomis serta bisa dijual. Saya beri batasan kepada siswa untuk memilih membuat 3 jenis produk dari limbah cangkang molusca (hewan lunak) yang bisa berasal d ari kerang, kepah, siput, dan lain-lain.  Saya tugaskan siswa untuk memilih, membuat bros baju, gantungan kunci atau souvenir dari limbah cangkang molusca. Bagaiman bentuk dan kreasi bros, ataua gantungan kunci serta souvenir yang akan mereka hasilkan, terserah kepada hasil imajinasi dan karya siswa.

Hasilnya? Wah, luar biasa, saya mendapatkan banyak jenis, bentuk rupa, warna, ukuran bros baju dari pemanfaatan cangkang limbah molusca. Begitu pun dengan gantungan kunci dan souvenir dari limbah cangkang molusca.

Begitu pula saat ada siswa yang memilih limbah buah kelapa tua sebagai pemanfaatan keanekaragaman hayati untuk keindahan. Sebagian siswa ada yang berkreasi mengubah limbah buah kelapa tua menjadi aneka bentuk rupa wajah. Dari yang lucu, cantik, hingga menyeramkan. Hahaha. Kraetif sekali ternyata murid-murid kami.

Saat bel istirahat dan saya melangkahkan kaki untuk rehat di kantor guru, saya juga melirik meja guru prakarya kewirausahaan yang mejanya tepat berada di samping meja saya. Wow...bukan hanya meja nya saja yang penuh, namun di bawah meja di samping dinding berjajar puluhan hasil karya siswa dari bahan limbaha cangkang kerang (molusca lainnya). Ada siswa yang berkreasi membuat aneka bunga lengkap dengan vas bunga dari cangkang kerang. Ada yang membuat bingkai lukisan berbahan limbah dan banyak lagai yang lainnya.

Selanjutnya, saat sedang berada di perpustakaan atau di ruang kelas lainnya, atau saat saya menyambut siswa yang hadir di pagi hari di sekolah, saya menemukan bangku-bangku unik dari bahan kaleng bekas cat. Yang diubah menjadi bangku baca unik. Tutup kaleng dilapisi busa dan kain yang indah sebagai alas duduk. Kaleng cat dilukis atau di cat aneka warna dilengkapi dengan kata-kata motivasi atau mutiara. Saya mencoba menelusuri, ternyata bangku-bangku unik tersebut adalah hasil karya siswa untuk tugas seni buadaya yang diberikan oleh guru seni budaya.

Wah, keren. Mungkin, dari segi kecerdasan pengetetahuan, siswa akami yang berada di pesisir pantai ini masih belum sejajar dengan siswa sekolah lain yang lebih maju. Apalagi sekolah kami sekolaha baru berdiri 4 tahun. Namun, bila kumelihat dari kreativitas dan hasil karya yang dihasilkan oleh siswa kami, untuk berbagai bidang studi, aku menemukan satu garis yang hampir sama, yaitu ketrampilan, kreasi dan daya cipta. Ya, itulah yang satu mutiara berharga yang kuetemui dari banyak potensi peserta didik kami yang berasal dari pesisir Pantai ini.

 

Mengutip postingan tentang merdeka belajar di laman facebook  Kementerian Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia, tanggal 28 November 2019, “ merdeka belajar tidak hanya merdeka untuk murid saja, tetapi juga untuk unit pendidikan lainnya, yaitu sekolah dan guru. Merdeka belajar menurut Mendikbud Nadiem Makarim tidak hanya merdeka untuk berinovasi saja, namun bebas untuk belajar mandiri dan kreatif. Apa yang ada di benak #SahabatDikbud tentang merdeka belajar?”

Sementara di laman  edukasi.kompas.com, tanggal 12 Desemebr 2019 tertulis, "Merdeka belajar adalah kemerdekaan berpikir. Dan terutama esensi kemerdekaan berpikir ini harus ada di guru dulu. Tanpa terjadi di guru, tidak mungkin bisa terjadi di murid," kata Nadiem dalam Diskusi Standard Nasional Pendidikan, di Hotel Century Park, Jakarta Pusat pada Jumat, 13 Desember 2019.”

Secara keseluruhan, Merdeka Belajar yang diluncurkan Nadiem terdiri atas empat isu penting, yakni penggantian format ujian nasional (UN), pengembalian kewenangan ujian sekolah berstandar nasional (USBN) ke sekolah, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang hanya satu lembar, dan naiknya kuota jalur prestasi pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) dari sebelumnya 15% menjadi 30%.

 

Fitri Hariana.

Jum’at, 6 Maret 2020.

Mengikat kepingan kisah kreatif di sudut sekolah.

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap. Tulisannya nyo kok kosong Fitri kembar

07 Mar
Balas

Di postingan yg satu lagi.bunda..saya jg gak tau kenapa kosong...jadi saya posting ulang td malam..

07 Mar

mantap

06 Mar
Balas

tulisannya kosong bunda,,,saya gak tau kenapa, versi tulisan lengkapnya sudah saya posting ulang..makasih

07 Mar



search

New Post