Membuat Sabun Cuci Piring Homemade
#TantanganGurusiana
#TantanganHari Ke-50
Membuat Sabun Cuci Piring Homemade
Kemarin sore, Selasa, 3 Maret 2020, saat akan menyuci piring saya baru menyadari kalau kehabisan cairan pencuci piring. Lantas apa yang saya lakukan? Langsung beli cairan pencuci piring yang tersedia di pasaran kah? Belum tentu, hehehe.
Kami jarang membeli cairan atau sabun pencuci piring. Karena biasanya kami membuat cairan pencuci piring sendiri di rumah dan untuk dipakai sendiri. Selain harganya jauh lebih hemat, hasilnya juga bisa lebih banyak.
Kegiatan membuat cairan pencuci piring yang akan kami pakai sendiri sudah lama kami lakukan. Sudah berlangsung kurang lebih 8 tahun sejak tahun 2012. Sejak itu pula kami jarang membeli cairan pencuci piring. Selalu lebih sering membuat sendiri karena lebih puas. Kecuali cairan pencuci piring sudah benar-benar habis dan stok bahan bakunya juga belum sempat dibeli, barulah biasanya kami membeli cairan pencuci piring dari warung atau minimarket terdekat.
Bahkan dulu selain membuat cairan pencuci piring untuk dipakai sendiri, kami juga sempat berjualan cairan pencuci piring juga. Namun karena beberapa faktor termasuk ingin fokus pada tugas utama mengajar dan mengurus keluarga, maka untuk sementara ini kami hentikan. Tidak lagi membuat sabun cuci piring untuk dikemas dalam botol kemudian dijual. Namun hanya membuat cairan pencuci piring untuk keperluan rumah tangga sendiri. Juga kalau teman, siswa, tetangga atau saudara yang mau belajar membuat cairan pencuci piring dan ada yang mau sekalian menitip untuk memesan bahan bakunya, baru akan sekalian kami belikan. Proses pembuatannya pun tergolong singkat. Bila kita mau terus-menerus membuatnya langsung secara marathon tanpa jeda waktu paling hanya memakan waktu sekitar 45 hingga 60 menit. Waktu pembuatannya relatif singkat dengan catatan kita harus terus menerus melakukan penangadukan bahan-bahan pembuat sabun cuci piring saat pencampuran. Namun proses pembuatan cairan pencuci piring bisa juga berlangsung selama 12 jam. Lebih lama prosesnya bila kita biarkan bahan bakunya melarut sendiri dalam air tanpa diaduk. Biasa bila saya an tidak sedang tidak punya waktu untuk menagduk sedang buru-buru ingin segera selesai, saya akan memilih cara kedua. Bila stok cairan penccui piring belum benar-benar habis.
Pada dasarnya bahan baku yang diperlukan dalam pembuatan cairan pencuci piring sangat mudah didapatkan dengan harga terjangkau. Bahan baku pembuat cairan pencuci piring biasanya dijual di toko bahan-bahan kimia yang memiliki izin edar, dan dijual sudah dalam bentuk per paket. Harga 1 paket bahan baku cairan pencuci piring bervariasi. Tergantung lokasi juga toko yang menjual. Kisaran harga bahan baku cairan pencuci piring berkisar antara 65 ribu rupiah hingga 100ribu rupiah per paket.
Satu paket bahan baku cairan pencuci piring bila sudah dicampur air akan menghasilkan kira-kira satu ember besar. Berisi 15 hingga 20 liter cairan pencuci piring. Semakin sedikit airnya maka cairan pencuci piring akan semakin kental. Namun bila semakin banyak air yang ditambahkan maka cairan pencuci piring akan lebih encer. 1 paket bahan baku cairan pencuci piring bisa menghasilkan cairan pencuci piring yang cukup untuk satu sampai dua bulan atau bahkan lebih, tergantung banyaknya pemakaian.
Mau tau bagaimana cara membuat cairan pencuci piring home made? Baiklah kita mulai dulu dengan bahan baku yang diperlukan. Dalam 1 paket bahan baku pembuat cairan pencuci piring biasanya terdiri dari : 1 kilogram texapon, 500 gram SLS (Sodium Lauryl Sulfat), 1 kilogram NaCl ( garam), 10 ml pewangi atau parfum, dan sebungkus kecil pewarna hijau atau warna lainnya.
Texapon umumnya digunakan pada produk pembersih alat rumah tangga seperti pel lantai ,cuci piring, shampoo mobil,detergen cair, sabun active gel, pembersih kosmetik, shampoo rambut, sabun mandi dan shower gel, mandi gelembung, dll. Texapon berbentuk bahan agak kental seperti jelly, berwarnanya bening putih. Texapon berfungsi untuk pengangkat kotoran, bahan utama busa juga membuat lembut di tangan.
SLS (Sodium Lauryl Sulfat) bahan yang berwana putih, padat dan berbetuk seperti meses namun berwarna putih.
Mengutip dari laman https://sustaination.id/sls/, “ SLS (Sodium Lauryl Sulfat). Sodium lauryl sulfate (SLS) adalah salah satu jenis surfaktan yang biasa digunakan pada produk-produk yang memiliki sifat ‘membersihkan’. Fungsi surfaktan ini adalah menurunkan tegangan permukaan air sehingga kotoran dan minyak yang ada di tubuh atau baju kita lebih mudha untuk dibersihkan dan diangkat. SLS/SLES juga berfungsi sebagai foaming agent atau penghasil busa pada produk-produk tertentu. Kandungan SLS ini diperoleh dari minyak kelapa sawit atau minyak kelapa yang mengalami berbagai proses kimia saat proses produksinya sehingga telah meninggalkan sifat alaminya. “
Garam atau NaCl merupakan bahan baku yang sama dengan garam dapur. Fungsi garam dalam proses pembuatan cairan pencuci piring berguna sebagai pengental sekaligus meningkatkan busa sabun pada saat digunakan.
Pewangi atau parfum berfungsi untuk memberi aroma segar dan wangi pada cairan pencuci piring. Sedangkan pewarna biasannya berupa bubuk berwarna hijau berperan memberi warna hijau pada cairan pencuci piring yang akan dihasilkan. Bubuk pewarna biasanya dilarutkan dulu dalam segelas air sebelum dituang dalam campuran lainnya. Selain pewarna hijau, tersedia juga warna merah, kuning, biru, ungu, tergantung selera masing-masing.
Cara pembuatan cairan pencuci piring sangat mudah. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
1. Tuangkan 10 liter air bersih dan jernih ke dalam ember besar.
2. Tuangkan 1 kg texapon yang berbentuk jelly berwarna putih jernih ke dalam ember yang berisi 10 liter air.
3. Aduk perlahan dan merata hingga texapon larut sempurna. (Atau bisa juga dibiarkan selama 12 jam atau semalam tanpa diaduk, maka texapon akan larut sendiri).
4. Setelah texapon larut dalam air, tuangkan kembali 500 gram SLS ( Sodium Lauryl Sulfhat) ke campuran air dan texapon. Aduk SLS hingga larut sempurna. Pengadukan biasanya akan menghasilkan busa yang banyak. Busa bisa tidak terlalu berbuih bila proses pelarutan SLS tidak dengan cara pengadukan namun dibiarkan larut sendiri. Meski waktunya lebih lama bila dibanding melalui proses pengadukan.
5. Setelah SLS larut sempurna, tuangkan 10 ml parfum atau pewarngi ke campuran Texapon, air dan SLS.
6. Larutkan bubuk pewarna hijau dalam segelas air, lalu tuangkan ke campuran di ember. Aduk hingga warna tercampur merata.
7. Tuangkan 5 hingga 7 liter air bersih dengan ember kecil. Lalu masukkan 1 kilogram garam (NaCl) aduk hingga larut.
8. Bila garam telah larut, kemudian tuangkan larutan garam tersebut ke dalam ember yang berisi campuran pertama.
9. Sambil menuang larutan garam ke ember campuran bahan lainnya, aduk terus, hingga lama kelamaan campuran bahan pembuat sabun berubah mengental.
10. Tuangkan ke dalam botol atau derigen dengan menggunakan corong.
11. Cairan pencuci piring siap untuk dipakai atau dipasarkan.
Bagaimana? Mudah bukan proses pembuatan cairan pencuci piring? Tertarik untuk mencoba membuatnya? Silakah cari bahan nya di toko-toko bahan kimia berizin. Bilang saja, “ Saya mau beli bahan pembuat sabun cuci piring,”
Biasanya penjaga tokonya sudah faham dan langsung memberi 1 paket lengkap bahan pembuat cairan pencuci piring yang terdiri dari texepon, SLS, garam (NaCl), pewangi atau parfum dan pewarna.
Selamat mencoba ya?
Fitri Hariana.
Rabu, 04 Maret 2020.
Mengikat makan dalam proses pembuatan sabun cuci piring menjadi tulisan.






Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap, ilmunya Fitri kembar. Barakallah
Terimakasih bunda...semoga bunda sehat, bahagia dan sukses selalu, senantiasa dalam perlindungan dan berkah Allah, aamiin
Alhamdulillah...., satu lagi tulisan Bu Guru Super Kreatif yang kelak menjadi jariah yang terus mengalir. Meningkatkan ekonomi ummat. Jazakillah khoir, Bu Guru. Semoga sehat, bahagia dan sukses selalu. Barakallah...., Bu Guru.
Masya Allah..terimakasih bunda Rai yang tak henti selalu menyemangati...saya.masih terus belajar..dan cara paling mudah untuk belajar adalah dengan cara mengajarkan dan menuliskan supaya lebih banyak yang bisa tahu...jazakillah khair bunda..semoga sehat, bahagia dan sukses selalu
Keren
Terimakasih Bu, semoga sehat selalu
Waktu masih MTS pernah diajari Bu guru buat ini
iya...karena gampang cara membuatnya dan berguna untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. terimakasih pak, semoga sehat selalu
Aaduuh..tadi saya kira ada bahan Aloeveranya..ternyata bukan..waah..bisa jd referensi utk murid saya nih..guru KWU nya buar kreatif...salam..
Iya Pak..saya gregetan juga kadang kalau lihat ada oknum guru PKW hanya ngajar dari buku..ya..semoga guru PKW sekarang banyak yang kreatif..aamiin
Ralat bukan PKW tapi KWU
izin share ya bu...makasih
Ibu izin brtanya, knapa garam harus dijadikan larutan dulu ya bu? Knapa tidak langsung dicampur saja kedalam adonan?
Ibu izin brtanya, knapa garam harus dijadikan larutan dulu ya bu? Knapa tidak langsung dicampur saja kedalam adonan?
bu berkenan saya utk konsultasi...dan bisa minta alamat emailnya.