Kayfa Akhofu Minal Faqr wa Ana Abd Al-Ghaniy
#TantanganGurusiana
#TantanganHariKe-111
Kaifa Akhofu minal Faqr wa Ana abd Al-Ghaniy
Oleh : Fitri Hariana, STP.
Sering berselancar di dunia maya bukan berarti tak ada hikmah yang bisa kita dapatkan. Bagaimanapun juga saat ini teknologi digital telah berkembang pesat. Dunia seolah menjadinkian sempit. Jutaan manusia darii seluruh penjuru dunia bisa terkoneksi hanya melalui jaringam internet. Teknologi digital yang terkadang bisa mendekatkan yang jauh. Begitu pula sebaliknya, terkadang malah menjauhkan yang dekat. Kembali lagi bagaimana sikap dan pilihan kita dalam memanfaatkan teknologi.
Ibarat mata pisau, teknologi memiliki dua wajah. Bisa membawa pengaruh negatif. Namun banyak pula yang mampu mengambil manfaat positif dari pemanfaatan teknologi dogital yang baik.
Bukalah situs atau media digital yang baik-baik maka kita akan mendapatkan informasi yang baik pula. You are what you read. Kamu adalah apa yang kamu baca.
Beberapa tahun yang lalu, tepatnya saya lupa tahun berapa, saya menemukan sebuah foto yang saya juga lupa sumbernya darimana. Namun foto itu begitu merasuk ke hati dan jiwa. Hingga sampai sekarang saya tetap menyimpan foto itu sebagai oengingat diri bila hati dan diri ini khilaf dan terlupa.
Foto tersebut adalah foto dari seorang laki-laki berkulit hitam yang menggelar dagangamnya di gerobak sederhana. Dagangannya pun terbilang cukup sederhana. Pria kulit berkaus juning liria putih tersebut menjajakan pisang yang juga berwarna kuning. Serasi.dan selaras warna kuning pisang yang dia jual dengan kaos yamg dia pakai.
Sekilas tampaknya tak ada yang istimewa. Dia seperti pedagang lainnya yang sedang berupaya mengais rezeki halal dengan cara sederhana yang ia bisa. Berjualan. Berdagang. Namun yang nampak istimewa adalah sikapnya yang terlihat tenang saat berjualan. Tidak kemrungsung. Meski dia hanya berjualan seadanya.
Tulisan aksara arab di geeobak jualannya yang membuatnya tampak istimewa. Di gerobaknya tertulis tulisan Arab yang berbunyi,
" Kaifa akhofu minal faqr wa ana abd al-Ghaniy"
Arti tulisan tersebut dalam Bahasa Indonesia adalah :
" Bagaimana aku akan takut dengan kemiskinan. Sedangkan aku adalah hamba dari Yang Maha Kaya".
Jedeerr!!!!
Tulisan itu begitu sederhana, namun mampu menampar hati dari nafsu yang serakah akan kemilau dunia.
Di saat banyak orang kaya atau orang yang lainnya ketakutan akan kekurangan harta benda dan makanan, maka si pedagang berucqp yakin bahwa bagaimana mungkin dia takut akan kemiskinan. Sedang ia aalah hamba dari Yang Maha Kaya."
Sungguh keyakinan inilah yang menunjukan ketinggian pemahaman tauhidnya. Dia sungguh telah benar-benar mampu mengesakan Allah sebagai Sang Maha Pencipta pemberi dan penjamin reseki bagi setiap makhluk ciptaannya.
Dan dia.sungguh meyakini bahwa rezeki.setiap makhluk bahkan hewan yang melata sekalipun telah dijamin ol3h Allah Swt. Jadi tak swlayaknya sebagai makhluk yang berakal, kita menjadi takut jaruh miskin atau tak memiliki rezeki.
Justru terkadang akal, logika dan mafsu kita yang sering mengelabui dan melemahkan keyakinan kita akan rezeki dari Allah. Rezeki dsri Allah meski ada reseki yang telah dijamin, namun ada pula rezeki yang didapat dari usaha.
Berjualan atau berdagang adalah usaha atau ikhtiar yang kita lakukan dalam mengharapkan rezeki dari Allah. Begitupun dengan bekerja dan sebagianya. Sedangkan rezeki yang dijamin oleh Allah adalah rezeki setiap makhluk yangbmemang sudah Allah tenrukan dan anugerakan kepadanya meskipun dia tidak berusaha.
Yang terkadang membuat kita sering melupakan rezeki yang telah dijamin opeh Allah adalah sifat rakus dan serakah. Juga rasa ketakutan yang berlebihan akan kekurangan, kelaparan dan kemsikinan. Sehingga kerap kali ada juga manusia-manusia serakah yang sangking takutnya menjadi miskin bertindak semena-mena baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain.
Apalagi di saat pandemik Corona saat ini. Keyakinan kita akan rezeki dari Sang Maha Kaya sering diuji. Yang kaya atau yang berharta bisa saja ada yang merasa takut miskin sehingga enggan berbagi. Malah terkadang karena takut kekurangan dan kelaparan dia rela dan tega menimbun banyak bahan pokok kebutuhannya. Hanya karena dia merasa ounya uang maka dia merasa bisa membeli semua yang dia inginkan dan mau. Merasa aman bila sudah menimbun persediaan srok pangan dan sebgaianya tanpa memperdulikan orang lain yang sedang membutuhkan namun tak mampu membeli karena tidak punya uang.
Lantas bagaiamana dengan orang-orang yang kurang berunting rezekinya karena tidak memiliki uang simpanan. Jangankan uang simpanan, sedang uang untuk membeli kebutuhan pokok hatian juga tak ada. Apalagi di era pademik Corona ini banyak pekerja harian lepas yang tak memiliki penghasilan.
Dorongan kebutuhan dan perut yang lapar serta takut akan kekurangan, kelaparan dan kemiskinan menjadi ujian terberat saat pandemik ini.
Maka ada baiknya setiap diri kembali memperkuat keyakinan dan keimanannya dengan kembali meyakini bahwa Allah lah Sang Maha Pemberi Rezeki. Allah Sang Maha Pencipta lah Yang Maha Memiliki Kekayaan. Allah pula lah yang akan menjamin rezeki setiap makhluk ciptaan-Nya. Dan tidak ada satu makhluk pun yang akan meninggal dunia sebelum jatah rezekinya di dunia telah habis.
Maka yang pal8ng penting yangvahrus kiita lakukan di era pandemik Corona ini adalah perkuat kembali keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Karena Allah lah Sang Maha Pencipta segala makhluk termasuk virus Corona. Allah Maha Mengetahui apapun tentang hamba-hamba-Nya. Termasuk juga tentang semua makhluk-Nya. Lita yang saat ini belum tahu mengapa Allah mengirim Virus Corona menyebar ke seluruh dunia.
Sebagai orang yang beriman dan mempercayai kekuasan Allah, maka wajiblah kita memohon pertolongan dan perlindungan dari Allah. Karena sebagai pencipta tanpa kita mengadu pun sebenarnya Allah jauh l3bih mengetahui apa yang terjadi di setiap kejadian yang telah Dia takdirkan.
Maka yang terpenting adalah kita mampu mememtik.hikmah dari merebaknya virus Corona untuk semakin tunduj patuh pasrah pada kehendak dan kuasa Allah SWT.
Dan jangan pernah merasa takut miskin bila kita berniat berbagi dengan sesama.
Karena kita adalah hamba dati Yang Maha Kaya
Bismillah..
Ya fattah..
Ya Rozak..
Ya salam..
Lubuk Pakam, 4 Mei 2020
Muhasabah diridi era pandemik Corona
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Alhamdulillah banyak mendapat pelajaran dari tulisan Ibu. Bagus banget. Tapi saya minta, banyak typo nya. Nanti jangan segan melakukan edit atas tulisan yang sudah dibuat! Okay!
Alhamdulillaah, mantap ulasannya, sehat dan sukses selalu bu Fitri
Tulisan yang sangat bagus untuk meyakinkan kita bahwa rezeki adalah ketetapan Allah. Al-ghaniyyu....keren....
Dan jita wajib meyakini bahwa Allah Sang Maha Pemberi dan penjamin Rezeki. Terimakasi Pak, semoga sehat selalu
Ulasan keren dan manfaat yang luar biasa
Sangat inspiratif. Jadi ingat pernah berkunjung ke Pesantren Mawaridussalam Deli Serdang.
Artikel tausiyah halus yang mengena di saat semua orang sedang memburu duniawi dengan hati tertutup sehingga mencampurkan yang haram dan halal karena nafsu serakah. Terima kasih telah saling mengingatkan. Salam dan sehat selalu
Barakalllah Bu Fit, ini tulisan yg sangat menginspirasi. Salam literasi Bu
Luar biasa keren ulasannya, sangat inspiratif dan informatif. Sukses, salam literasi Bu Fitri Hariana
Ulasannya luar biasa, sangat inspiratif. Sukses Bu Fitri
Ibarat mata pisau, teknologi memiliki dua wajah. Bisa membawa pengaruh negatif. Namun banyak pula yang mampu mengambil manfaat positif dari pemanfaatan teknologi digital yang baik. Alhamdulilah tulisan ini menjadi bukti bahwa dari digital bisa memperoleh nasihat yang baik. terimakasih
Luar biasa ulasannya. Tinggal diedit karena banyak salah tik.
Ulasan yang keren bu Fitri salam kenal ijin follow dan follow back ya terima kasih
Keren dan lengkap Bunda Fitri, ulasan yang menginspirasi. Salam sehat selalu
MasyaAlloh. Ibrah yang luar biasa. Sungguh keyakinan kuat seperti itulah yang wajib kita yakini pula. Luar biasa, Bun.
Ulasan yang sangat bermanfaat. Semoga sehat selalu Bunda.
Ulasan yang sangat mantab bu Fitri salam kenal ijin follow jika berkenan follow back ya terima kasih
Luar biasa Bu ulasannyaSalam Literasi
Kita tdk perlu takut miskin, krn tuan kita sangat kaya