FITRIANY FEBBY ADIANA GUSTARINY

BIODATA Nama: Ir. Fitriany Febby Adiana Gustariny, SE,MP, M.Pd.E Tempat/Tgl Lahir : Bogor/18 Agustus 1968 NIP &n...

Selengkapnya
Navigasi Web
RUMAH TUO KAMPAI NAN PANJANG BALIMBING, DESTINASI WISATA DAN CAGAR BUDAYA
Rumah Tuo Kampai Nan Panjang Nagari Balimbing, Destinasi Wisata dan Cagar Budaya (Minggu 19/1/2020)

RUMAH TUO KAMPAI NAN PANJANG BALIMBING, DESTINASI WISATA DAN CAGAR BUDAYA

RUMAH TUO KAMPAI NAN PANJANG BALIMBING, DESTINASI WISATA DAN CAGAR BUDAYA

Tantangan Hari ke-7

#TantanganGurusiana

Hai, Guru Sianer, lagi-lagi kita jumpa untuk kesekian kalinya pada tulisan yang terkait tentang Balimbing, Nagari Tradisional Nan Unik. Setelah beberapa keunikan yang telah penulis ceritakan terdahulu tentang Nagari Balimbing, maka kali ini penulis akan bercerita tentang salah satu bangunan cagar budaya sekaligus tempat destinasi wisata sejarah di Nagari Balimbing, yaitu Rumah Tuo Kampai Nan Panjang.

Wisatawan yang datang ke Rumah Tuo Kampai Nan Panjang ini tidak saja berasal dari Nagari Balimbing, tetapi juga berasal dari luar nagari Balimbing. Bahkan juga wisatawan mancanegara. Hal ini dijelaskan oleh salah seorang penjaga rumah adat ini yang bernama Hen bahwa berbagai macam warga negara yang datang berkunjung, seperti Jerman, Belgia, Belanda, Belgia, dsb. Penulis juga mencek kebenaran penuturan Hen tersebut dengan melihat daftar tamu pengunjung, dan ternyata memang benar. Kedatangan turis mancanegara tersebut sering penulis saksikan, karena lokasi Rumah Tuo Kampai Nan Panjang ini dekat dengan rumah penulis.

Selain turis, juga banyak anak-anak sekolah serta mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang datang ke rumah adat ini untuk belajar dan meneliti tentang keberadaan rumah adat ini. Lantas apa keunikan dari Rumah Adat Kampai Nan Panjang ini sehingga menarik perhatian para wisatawan, pelajar, mahasiswa, dan para peneliti untuk berkunjung ke rumah adat ini. Tentu saja ada penyebabnya. Penulis akan menjelaskan hingga tuntas. Namun, pembahasan tersebut penulis sampaikan secara bertahap. Sehingga untuk tulisan ini, penulis hanya membahas bagian eksterior (luar) dari Rumah Tuo Kampai Nan Panjang secara garis besar, sedangkan lanjutannya dibahas pada tulisan berikutnya.

Rumah Tuo Kampai Nan Panjang berlokasi di Nagari Balimbing Kecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar Provinsi Sumatera Barat. Rumah adat ini terletak kira-kira 13 km dari pusat kota Tanah Datar, Batusangkar.

Rumah Tuo Kampai Nan Panjang adalah sebuah rumah adat tradisional Suku Minangkabau (Rumah Gadang) yang masih terjaga dan lestari hingga saat ini. Disebut rumah tuo karena usia rumah ini telah berumur ratusan tahun (lebih kurang 350 tahun). Rumah adat ini didirikan pada abad ke-16, yaitu pada tahun 1603 Masehi.

Mengenai Usia lebih kurang 350 tahun ini tertulis pada plank yang ada di depan Rumah Tuo Kampai Nan Panjang. Melihat plank ini dibuat oleh alai Pelestarian Peninggalan Purbakala Batusangkar pada tahun 1990 tentu usianya sudah lebih lagi dari 350 tahun, sebab telah bertambah hitungan dari tahun 1990 ke tahun 2020 sekarang ini. Sedangkan informasi bahwa rumah adat ini berdiri tahun 1603 tercantum dalam buku yang berjudul Sejarah dan Adat Istiadat Nagari Balimbing yang merupakan hasil tulisan Amdan Umar, A.Hdayat, dan Yasripen yang diterbitkan Pemerintah Daerah Kabupaten Tanah Datar Kec.Rambatan Nagari Balimbing tahun 2015.

Rumah gadang ini didirikan oleh ninik mamak terdahulu, yaitu oleh Datuk Penghulu Basa dari Suku Kampai Nan Panjang. Kampai Nan Panjang adalah nama salah suku yang terdapat di Nagari Balimbing. Jadi, Rumah Kampai Nan Panjang adalah milik Suku Kampai Nan Panjang yang ada di Nagari balimbing

Adapun susunan Kepemimpinan Rumah Kampai Nan panjang terdiri dari Dt. Suku (Dt.Cahayo Lipati), Tungketan (Dt. Jo Dindo), Kali Rumah (Dt. Penghulu Basa), Dubalang (Dt. Mantari gagah), dan Angku kampung (Angku Pono Pakih).

Semenjak Rumah Kampai Nan Panjang dibangun hingga sekarang sebagian besar bangunannya belum mengalami pembaruan, baik dari segi struktur maupun bahan bangunan. Rumah adat ini masih kokoh hingga saat ini. Tak salah bila rumah adat ini disebut sebagai bangunan bersejarah yang menunjukkan tingkat kemahiran manusia masa lampau dalam seni bangunan. Oleh karena itu, tak heran bila rumah adat ini menjadi salah satu bangunan cagar budaya kekayaan bangsa.

Rumah Kampai Nan Panjang diresmikan pada tahun 1990-an oleh suaka purbakala degan sebutan “Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Batusangkar. Rumah Gadang ini kemudian dilindungi oleh UU No.5 tahun 1992.

Seperti halnya rumah gadang di Minangkabau bahwa Rumah Adat Kampai Nan Panjang memiliki ciri khas kebesaran Minangkabau dengan segala filosofi yang terkandung di dalamnya. Hampir setiap bagian dari bangunan mempunyai arti dan makna yang mulia, seperti lanjar, atap, gonjong, dll. Rumah gadang dapat dianggap sebagai cagar budaya karena merupakan kekayaan warisan budaya yang mempresentasikan pikiran nenek moyang berlandaskan adat yang kental dan memiliki kreativitas yang tinggi.

Sama halnya dengan Rumah Gadang Minangkabau yang lainnya bahwa Rumah Tuo Kampai Nan Panjang berbentuk rumah panggung, dibangun di atas tiang-tiang tinggi. Bangunan dibangun tanpa menggunakan paku, tetapi dengan menggunakan sistem pasak. Sedangkan bahan bangunannya terbuat bahan kayu. Atap bergonjong empat yang ditutupi ijuk, dengan pemasangan ijuk menggunakan sistem ikat. Dinding bangunan Ruman Tuo Kampai Nan Panjang terbuat dari bahan kayu dan bambu (“sasak”). Bambu hanya terdapat pada pada bagian kiri dan kanan bangunan, serta bagian bawah.

Berbeda dengan rumah adat lainnya di Minangkabau, maka keseluruhan bangunan depan bagian depan luar Rumah Adat Kampai Nan panjang ini terdiri dari kayu berwarna hitam polos tidak ada ukiran.

Rumah adat ini hanya memiliki satu pintu masuk menghadap ke utara. Pintu ini terletak di bagian tengah rumah, dan untuk sampai ke pintu masuk harus menaiki “janjang’ (tangga). Jumlah anak tangganya adalah ganjil, yaitu tujuh buah. Jendela terdiri 6 buah, masing-masing terdapat pada 3 buah di sisi di kanan depan dan 3 buah di sisi kiri depan.

Apa dan bagaimana tentang penjelasan bangunan Rumah Tuo Kampai Nan Panjang tentang mengapa rumah adat ini mampu bertahan lama, sistem pasak (tanpa menggunakan paku), alasan menggunakan cat rumah berwarna hitam polos, arti filosofis dari atap bergonjong empat, sistem ikat pada pemasangan ijuk, serta jumlah anak tangga yang gajil (tujuah) akan diuraikan pada tulisan sekanjutnya. Tunggu tulisanya ya!

Bersambung………………….

FITRIANY FEBBBY ADIANA GUSTARINY

Balimbing-Rambatan Tanah Datar, Selasa 21/1/2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren.salut sama bunda Fitriany...cagar budaya yg hrs dilestarikan

21 Jan
Balas

Insha Allah ini sudah dihandle oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya, Fitri Kembar

22 Jan

Ini sudah masuk cagar budaya Pak Eko, sudah masuh situs dunia. Sudah banyak peneliti yang melakukan penelitian.Pak Eko saya mau bertanya, MELANGGAR STANDAR KOMUNITAS ITU APA MAKSUDNYA? Mohon batunan bagaimana cara mengatasinya?

21 Jan
Balas

Assalamualaikum buk Ir Fitriany Febby Adiana Gustariny, ditunggu cerita tentang keadaan interior Rumah Tuo. Kampai Nan Panjang, tentang jumlah kamarnya, tentang perabotannya, lantainya terbuat dari apa, keadaan dapurnya tempat memasak, dan apakah terdapat juga kapuk (lumbung padi) sebagaimana di rumah gadang umuumnya. Terimakasih.

22 Jan
Balas

Besok tayang, Pak Syam

22 Jan

Wow..rugi sekali kalau orang minang nggak mengunjungi rumah gadang nih bun..disadioan waktu untuak mengunjungi rumah gadang ko bun.. insya Allah.

21 Jan
Balas

Ayo bu Safinah datang berkunjung ke Rumah Tuo Kampai Nan Panjang

22 Jan

Buui..tulisannya bikin iri.....

21 Jan
Balas

Apanya yang bikin iri bu Hermin, tulisan bu Hermin juga bagus

21 Jan

betul tuh..usia rumah tuo 360 tahun ?

21 Jan
Balas

dashboardsearchnotifications dehaze Ir. FITRIANY FEBBY ADIANA GUSTARINYBIODATA Nama: Ir. Fitriany Febby Adiana Gustariny, SE,MP, M.Pd.E Tempat/Tgl Lahir : Bogor/18 Agustus 1968 NIP &n... Selengkapnya 4 Following 15 FollowerRUMAH TUO KAMPAI NAN PANJANG BALIMBING, DESTINASI WISATA DAN CAGAR BUDAYARumah Tuo Kampai Nan Panjang Nagari Balimbing, Destinasi Wisata dan Cagar Budaya (Minggu 19/1/2020)RUMAH TUO KAMPAI NAN PANJANG BALIMBING, DESTINASI WISATA DAN CAGAR BUDAYA00:12 @KolomRUMAH TUO KAMPAI NAN PANJANG BALIMBING, DESTINASI WISATA DAN CAGAR BUDAYATantangan Hari ke7#TantanganGurusianaHai, Guru Sianer, lagilagi kita jumpa untuk kesekian kalinya pada tulisan yang terlait tentang Balimbing, Nagari Tradisional Nan Unik. Setelah beberapa keunikan yang telah penulis ceritakan terdahulu tentang Nagari Balimbing, maka kali ini penulis akan bercerita tentang salah satu bangunan cagar budaya sekaligus tempat untuk wisata sejarah di Nagari Balimbing, yaitu Rumah Tuo Kampai Nan Panjang.Wisatawan yang datang ke Rumah Tuo Kampai Nan Panjang ini tidak saja berasal dari Nagari Balimbing, tetapi juga berasal dari luar nagari Balimbing. Bahkan juga wisatawan Mancanegara. Hal ini dijelaskan oleh salah seorang penjaga rumah adat ini yang bernama Hen bahwa berbagai macam warga negara yang datang berkunjung, seperti Jerman, Belgia, Belanda, Belgia, dsb. Penulis juga mencek kebenaran penuturan Hen tersebut dengan melihat daftar tamu pengunjung, dan ternyata memang benar. Kedatangan turis mancanegara tersebut sering penulis saksikan, karena lokasi Rumah Tuo Kampai Nan Panjang ini dekat dengan rumah penulis.Selain turis, juga banyak anakanak sekolah serta mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang datang ke rumah adat ini untuk belajar dan meneliti tentang keberadaan rumah adat ini. Lantas apa keunikan dari Rumah Adat Kampai Nan Panjang ini sehingga menarik perhatian para wisatawan, pelajar, mahasiswa, dan para peneliti untuk berkunjung ke rumah adat ini. Tentu saja ada penyebabnya. Penulis akan menjelaskan hingga tuntas. Namun, pembahasan tersebut penulis sampaikan secara bertahap. Sehingga untuk tulisan ini, penulis hanya membahas bagian eksterior (luar) dari Rumah Tuo Kampai Nan Panjang secara garis besar, sedangkan lanjutannya dibahas pada tulisan berikutnya.Rumah Tuo Kampai Nan Panjang berlokasi di Nagari Balimbing Kecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar Provinsi Sumatera Barat. Rumah adat ini terletak kirakira 13 km dari pusat kota Tanah Datar, Batusangkar.Rumah Tuo Kampai Nan Panjang adalah sebuah rumah adat tradisional Suku Minangkabau (Rumah Gadang) yang masih terjaga dan lestari hingga saat ini. Disebut rumah tuo karena usia rumah ini telah berumur ratusan tahun (lebih kurang 350 tahun). Rumah adat ini didirikan pada abad ke16, yaitu pada tahun 1603 M.Mengenai Usia lebih kurang 350 tahun ini tertulis pada plank yang ada di depan Rumah Tuo Kampai Nan Panjang. Melihat plank ini dibuat oleh alai Pelestarian Peninggalan Purbakala Batusangkar pada tahun 1990 tentu usianya sudah lebih lagi dari 350, sebab telah bertambah hitungan dari tahun 1990 ke tahun 2020 sekarang ini. Sedangkan informasi bahwa rumah adat ini berdiri tahun 1603 tercantum dalam buku yang berjudul Sejarah dan Adat Istiadat Nagari Balimbing yang merupakan hasil tulisan Amdan Umar, A.Hdayat, dan Yasripen yang diterbitkan Pemerintah Daerah Kabupaten Tanah Datar Kec.Rambatan Nagari Balimbing tahun 2015. Demikian Pak Eko

21 Jan

wuiiiih.rasanya takjub juga jk usianya selama itu..keren

21 Jan

Antik bana bu Fit

21 Jan
Balas

Des 2019 sy melewati kabupaten Tanah Datar. Gak tahu kl ada rumah gadang yg sdh tuo dan antik. InsyaAllah kl kembali ke ranah Minang, tak mampir menikmati keindahan arsitektur dan kayu tuanya.. Salam.

21 Jan
Balas

Ayo bu Bu Nur berkunjunglah ke Rumah Tuo Kampai Nan Panjang Balimbing

21 Jan

Des 2019 sy melewati kabupaten Tanah Datar. Gak tahu kl ada rumah gadang yg sdh tuo dan antik. InsyaAllah kl kembali ke ranah Minang, tak mampir menikmati keindahan arsitektur dan kayu tuanya.. Salam.

21 Jan
Balas

Ayo bu Bu Nur berkunjunglah ke Rumah Tuo Kampai Nan Panjang Balimbing

21 Jan



search

New Post