Parentrain part 2...All About Lelaki, Suami dan Ayah......
#Hari_ke_03#tantangan_30_hari_menulis_gurusiana
Hari kedua Parentrain
Lima menit sebelum dimulai…..” oooooooo u’r my brother…u’re my sister….we one big family….” Bersemangat pisan ketika mendengar lantunan nasyid dan suara renyah dari Kang Nugie Al Afgani sebagai co host….bergetar hati niy, menggebu jiwa niy…keren sangat ini webinar, seteleh mengikuti beberapa webinar sepertinya Parentrain ini mencipta suasana yang begitu syahdu serta ada chemistry yang lain ketka mengikuti webinar ini.Luruskan sandarkan kursi luaskan hati untuk menerima materi.Keluarga belum lengkap tanpa sosok seorang ayah. Ayah hadir dalam pengasuhan anak akan memberikan kekuatan dan keseimbangan bagi mental anaknya.teruntuk para ayah inilah materinya:diawali pemaparan materi dari ayah Irwan Rinaldy…inilah materi yang beliau sampaikan:
Ayah Irwan Rinaldy
“Aku Mau Ayah”
Sekitar 10 tahun lalu dalam perjalannanya mendampingi ayah ada dan ayah tiada, di dalam buku ini beliau menulis semua puisi dan curhatan anak-anak dan semua kepolosannya, Betapa mereka inin bersama ayahnya, betapa kangen dengan sosok ayahnya. Sebelum pemaparannya beliau meminta izin untuk membacakan Puisi. Puisi ditulis seorang anak kelas 3 Sd…
Ayah Kemana
Ngantukku telah tiba ayah dan bunda ada dimana
Aku ingin bertatap muka kenapa setiap hari begini saja
Kantukku telah tiba, kembali kutanya kenapa aku sendiri
Kantukku telah tiba selimut yang sepi, kasur dan bantal guling tak berbicara
Ayah engkau dimana….
Tenang ayah…aku pasti bangun
Aku heran,
apa ayah tidak pernah kecil dulunya
tak pernah merasa berat bangun pagi
Aku heran
apa ayah langsung besar tak merasa pusing bangun pagi
Tenang ayah aku pasti bangun
tapi izinkan aku duduk dulu
Tenang ayah aku pasti bangun
tapi izinkan aku bernafas dulu
Peluk aku ayah
Aku siap berangkat sekolah
Walau pake seragam
Sungguh ayah
Aku berdiri di depan pintu pasti ayah senang menunggu
Tapi air mata keluar dari mataku,
ayah hanya tersenyum kaku,
ayah tidak memeluk dan menciumku
Aku berjalan tapi goyah…
semangatku hilang melihat sikap ayah kepadaku.
Ahhhhh…..belum apa-apa sudah termehek-mehek diri ini dibuatnya…membayangkan puisi ini adalah curhatan seorang anak yang ingin akan ayahnya berbuat sesuatu bagi mereka.membayangkan sosok ayah yang kokoh ada dihadapannya, membayangkan sosok ayah yang berdiri tegak menjadi pelindungnya…membayangkan seorang ayah yang mengayom menjadi teladan.
Anak-anak butuk pemain utama bukan pemain pengganti, bahkan ketika dalam kandungan, anak-anak butuh seorang ayah untuk menceritakan hebatnya Alloh seperti apa, kehebatan Rasul seperti apa…anak-anak butuh ayah dalam masa tahap perkembangannya. Ketika di dalam kandunganpun anak-anak butuh elusan tangan ayahnya, skin to skin yaitu perut ibu dielus oleh ayahnya paling sedikit dalam 4 kali sehari mengelus ayahnya
Elusan ayah adalah simbol mencintai ibunya
Di umur hamil tua dan ketika sudah lahir walaupun ibu ada di garda depan tetapi ayah tidak kalah berperan dalam menghebatkan anaknya. Tahap 14-17th adalah tahap kritis fatherless, anak laki2 membutuhkan sosok ayah yang menjadi contoh bagaimana itu power, anak perempuan butuh diperkenalkan bagaimana menjadi seorang wadud (seorang wanita yang berusaha meraih kecintaan suaminya) dan walud (seorang wanita yang subur yang memberikan keturunan kepada suaminya) dia sangat butuh pada real state sebenarnya menjadi seorang istri dan ibu dari nasehat seorang ayah, dalam kehidupan bermasyarakat anak perempuan butuh pengetahuan dari peran ayahnya.Melihat sejarah para nabi betapa luar biasa mengajarkan mendampingi putra putrinya. Pernyataan anak, ungkapan anak…dalam kitab tarbiyatul aulad…ada dua momen yang ga bisa lepas dalam dekapan anak-anaknya yaitu ketika sebelum tidur karena sebagai checkpoint…ayahnya akan bertanya apa yang dilakukan selama sehari…muhasabah…berikanlah ilmu karakter, ilmu akhlak…..pada saat itulah waktu yang tepat untuk lebih dekat dengan anaknya, memeriksa dan menjadi sarana untuk berkonsultasi….misal…ketika anak bercerita bahwa siang tadi di sekolahnya dia melihat ada temannya yang diam tidak bawa bekal sedikitpun, tidak jajan sedikitpun, sang anak berkata ”Yahhh aku ga kuat,,,aku ga kuat…aku pengin memberi pada temanku itu, aku berikan semua bekalku padanya…” maka disaat itulah…semangati mereka…dalam ilmu parenting menyememangati dan meberikan penghargaan serta pujian untuk anak laki-laki yaitu ditepuk pundaknya oleh ayahnya, sedangkan anak perempuan dielus dan diberikanlah nasihat serta motivasi sebagai pengajaran dari sang aya…itu akan bertahan selama10 tahun Perlakuan sosok ayah yang mengajarkan karakter seperti itu adalah elusan tangan halus sang ayah dan tepukan di pundak sang anak, kelak akan menjadikanku kuat…dan memanen di usia besar nanti.
Every minute…every second… anak butuh sosok ayah.
Fatherlessness….bukan salah ayah yang ga mau mengehebatkan anaknya…tapi ada satu yaitu jembatan ilmu belum sampai kepada ayahnya.seorang lelaki dewasa yang sudah berjanji kepada Alloh yang mengetahui jembatan keilmuan maka ayah itu bisa jadi menghebatkan anak-anaknya.
Kemudian Ayah Irwan berverita takala dirinya menjadi seorang wartawan. Dalam suasana perang, menjadi redaksi majalah Sabili untuk menyaring anak2 yang kehilangan orangtuanya di Bosnia Herzegovina… menurutnya, pada suatu hari dalam musim salju yang sangat tebal…dari jauh dia melihat sepasang titik yang makin lama makin mendekat…datanglah seorang anak perempuan yang mendampingi anak lelaki sebagai adiknya. Sekian banyak bungkusan coklat yang disiapkan oleh Ayah Irwan dengan harapan dikiranya mereka pasti bahagia dengang coklat itu.menurutnya dalam fikirannya mereka pasti lapar karena sudah menenmpuh perjalan yang jauh diperkirakan jaraknya antara Ciwidey ke Bandung…menempuh jarak yang jauh dimusim dingin….kedua anak itu hanya tersenyum atas pemberian coklat itu, mereka diam dan tidak memakannya, setelah dipaksa oleh Ayah \irwan mereka diem dan menagis sambil berkata….”terima kasih atas coklatnya, namun bukan berarti kami tidak lapar, bukan berarti kami menolak rezeki , tapi yang kami inginkan adalah AlQuran….setelah beberapa camp yang kami lalui, tidak ada satupun camp yang memberi kami Al Qur’an. Sudah enam bulan kami tidak menyentuh Al Qur’an…berikan kami Qur’an” merinding mendengar kisah mereka yang diceritakan ayah Irwan….tidak hanya itu Ayah Irwan sebagai bentuk penebusan kesalahannya merasa terpanggil untuk mencari, siapakah orangtua yang memiliki kedua anak soleh itu di usianya yang baru 10 tahun dan adiknya yang sekitar 5 tahun ….mereka berdua telah mengajarkan banyak hal dan tingkat ketauhidannya cukup tinggi. Setelah bertanya ke beberapa camp, akhirnya Ayah Irwan menemukan kedua anak itu dan bertanya kepada pendduduk sekitar . Bertanya tentang ayah dan ibunya, ternyata mereka semua sudah ditinggal Syahid oleh sosok ayah ibunya yang hafidz dan hafidzoh……
Allohu Akbar ….sungguh kisah itu menggetarkan hati ini….betapa penanaman karakter dan ketauhidan itu semua bermuara dari sosok ayah dan ibu yang memiliki ilmu.
Tidak ada ada yang bisa menghalangi kekuatan seorang ayah untuk menjaga keluarganya.Begitu luar biasanya peran seorang ayah…..bagi ayah yang jauh dari anaknya karena pekerjaannya. Fatherhood supaya kuat maka ayah butuh mencari ilmu tentang perkembangan anak….
Hasan al Bana…dalam kisahnya dikatakan selalu membawa profil masing-masing anaknya dalam setiap perjalananya. Hingga temannya bertanya kenapa beliau selalu membawa map berisi profil perkembangan anaknya…menurutnya “Saya tidak sanggup menjawab pertanyaan dari Alloh kelak di yaumul hisab, saya harus tahu perkembangan anak saya…saya takut anak saya salahdalam pengasuhan, sata. Nanti kelak seorang ayah berdiri di depan untuk mempertanggung jawabkan pola pengasuhan ,pertumbuhan dan perkembangan anak, Usia anak 2,5th-3th siapa yang mendengarkan alquran kepada anaknya…mendengarkan siroh menghebatkan siroh mencintai nabi. .Bagaimana nanti, saya ingin anak-anak hebat….dan tidak ingin meninggalkan mereka dalam keadaan lemah. Karena pada akhirnya nanti agar saya bisa mengetahui perkembangan anak saya….agar anak tidak merasa kehilangan secara psikologis karena ayahnya mengerti akan anaknya”
Wawwww…. Sebuah kisah yang luar biasa bagaimana sosok Hasan al Bana dalam pola pengasuhan anaknya merasa rtakut salah, sehingga beliau selalu membawa profil perkembangan anaknya setiap saat.
Ada pula kisah lain…yaitu seorang kepala sekolah selalu memberikan intruksi kepada guru-gurunya untuk murojaah hafalan quran dan hadist dan mengetahui serta menghafal seluruh perkembangan anak didiknya setiap bulannya….menurutnya…sekolah yang baik itu adalah sekolah yang bukan hanya mengurusi masalah otak tapi yang bisa menggatikan serta membantu ayahibu peserta didik sebagai pemain inti selama berada di sekolah.
Bagi seorang Ayah carilah buku tentang anak 4th…anak 7th…anak 11th ….tentang perkembangan anak sesuai tahapannya. Karena jikalau seorang ayah sudah mengetahi ilmu tentang perkembangan anak…ayah yang jauhpun karena pekerjaan yang mengharuskan berpisah dan meninggalkan momen berhaga dalam mengasuh dan mendidik anak bisa terhgantikan dengan waktu yang singkat walau hanya dalam telefon. Ucapkanlah “I LOVE U NAK” karena anak berusia 4 tahun hanya butuh ucapan itu dari sosok ayahnya.Bagi anak 14 th ayahnya hanya cukup melihat dada anaknya sambil berucap…”Ayah hanya ingin mengatakan bahwa kamu adalah seseorang yang special dalam hidup ayah”.ahhhhhhhh….betapa kerdil diri ini yang baru mengetahui ilmuanya seperti itu dalam pola pengasuhan anak.
Nabi Ibrahim walaupun itu perintah Alloh untuk menyembelih anaknya,Ibrohim memisahkan anaknya Ismail dan memesantrenkan anaknya jauh dari kehidupannya , anak yang jarang bertemu ayahnya , tapi dala sekali pertemuan Alloh menguji dengan perintah itu, Ibrohim hanya bilang…”bagaimana pendapatmu, Nak” betapa seorang nabi menajarkan kepada kita tentang pola pengasuhan anak, bagaimana menghadapi anak seusia Ismail dengan memberikan penghargaan untuk memberikan pendapat, bertanya tentang keputusan padahal sudah jelas Alloh yang memerintahkannya. Balasan yang hebat dari seorang anak yang telah diberikan ilmu dan pengajaran , dengan secara ikhlas mengikuti perintah ayahnya.Maka dari itu….untuk menghebatkan anak kita, maka seorang ayah harus:
· Cari ilmu
· Kasih anak waktu one hundred percent no discount
· Duduk jangan lebih dari 40cm dengan anak sebagai bentuk kedekatan kita dengan anak kita.
· Jadilah ayah yang bukan hanya ayah biologis saja tapi jadilah ayah idiologis
Ibnu Qoyim al Jauziyah berpendapat dalam pola pengasuhan anak. Jika ada persoalan pengasuhan di rumah …komunikasi tidak terbangun….segala sesuatu terjadi…wahai para ayah…periksalah keterhubunganmu dan keterikatanmu kepada Alloh.
Buka pintu keterbukaan dan kemaafan dari ayah…karena semua ayah yakin punya cerita dan pendidikan yang lain. Bisa jadi cara cinta , transfer cinta kita berbeda untuk anak-anak kita. Mari kita buka ransel kita….apa yang kita bawa……hutang pengasuhan….maka apresiasikan…hargai anak-anak kita….mudahkanlah untuk memuji```.
Para ayah menjadi pemimpin dalam keluarga. Jika ada ayah-ayah yang ragu karena ranselnya yang tidak diperbaiki. Maka berbicaralah dengan baik kepada istrinya “Bantu aku untuk menggati ransel itu…ransel penakut ganti…..bantu aku mengganti isinya yang tidak baik…karena kita tidak mau mewariskan bekal yang jelek dalam ransel kita.ransel bisa saja susah diperbaiki tapi bisa jadi secepat kilat diperbaiki jika ada campur tangan dari Alloh.”
Jika seorang istrimemiliki suami yang kurang baik maka jadilah host bagi suami kita untuk saling membantu mengangkat mendorong….karena kunci surga kita ada di ayah anak kita…..harga diri ayah anak-anak kita adalah tugas seorang ibu menjaga muroah atau martabat dari ayahnya anak- anak agar berbibawa…..sembari.sang isteri meminta izin untuk memingatkan…membantu memperbaiki untuk merubah dan menjadi lebih baik dan berwibawa dihadapan anak-anak.
Pengasuhan yang hebat…balance…Ayah Irwan membocorkan rahasia para lelaki kepada kita semua. Bahwa lelaki butuh inside out…berikan inspirasi…tapi jangan motivasi kami……benarkah seperti itu, para ayah? He.he.
Tidak ada seorang ayahpun di dunia ini yang tidak hebat,seorang ayah yang juara adalah :
· Yang selalu mencari ilmu tentang perkembangan anak
· Yang selalu menyisihkan bagi pengasuhan dan perkembangan anaknya
· One hundred percent no discount
· Loving
· Coachcing
· Modeling
Clossing statement yang menukik…menguatkan… sungguh jika kita menemukan jembatan yang hebat untuk menghebatkan anak-anak kita….maka kerjasama terbaik dalam pola pengasuhan anak adalah menjadi ayah dan ibu yang berilmu .
Hmmmm….. betapa tercabik-cabik diri ini mengikuti webinar parentrain ini, dilanjutkan dengan sang pengkisan Bunda Kurnia yang mengisahkan sosok Nabi Muhammad sebagai ayah yang baik, inilah kisahnya:
“Muhamad Seorang Ayah”
Bunda Kurnia
Pemuda 25th…lelaki terpelihara menikahi perempuan terhormat. Meskipun dia seorang bujang menikahi janda 2 orang anak. Di usia muda sudah menjadi ayah…aku adalah seorang anak yg memiliki ayah…anak yg bukan anak kandung merasakan seakan Muhammad ayah kandungnya….begitupun tatkala Muhanmmad mengangkat Zaid bin Haritsah seorang budak budak 8th yang dibebaskannya dan diangkat menjadi anak setelah kematian Qosim dan Abdulloh anaknya Muhammad dari Khodijah…setelah itu ayah dan paman Zaid datang untuk mengambil kembali zaid..Rosul sedih…sambil berkata “izinkan aku biarkan Zaid memilih”…Zaidpun berkata kepada ayah nya“.Ayah izinkan aku untuk selalu berada di sisinya (Rosul)…karena dia merasa walaupun anak angkat tapi rosul memiliki cinta yang begitu besar …
Betapa rasul menjungjung anak angkat dengan mengargainya. Walaupun sudah diumumkan di atas ka’bah dan mengumukan bahwa Zaid bin Haritsah adalah anaknya tapi tetap memberikan nama ayah kandungnya di belakang nama Zaid. Di tangan rosul Usama anaknya Zaid diangkat pada usia 18th jadi panglima……
Hasan dan husain ada dalam dekapan Rosul…Rosul sungguh ayah yang paling indah…begitupun Rosul tatkala menghargai seorang gadis yang baru haid….
Sungguh kita merindu sosok ayah seperti Rosululloh….
Bunda Kurnia selalu memberikan kisah sebagai motivasi kepada kita untuk mencontoh kisah perjalan hidup para Nabi melalui Siroh Nabi. Hufttt….banyak menghela serta menarik nafas ini mendengar dua pemateri ini. Ditambah dengan pemateri terakhir Bunda Ari yang selalu memberikan pemaparannya yang mengharu biru
Bunda Ari
Kenangan bersama Ayah
Beliau tidak pernah memarahi….setiap kali tangan kanan dipakai pegang buku….menemukan koran bekas untuk anaknya…tidak pernah ada sedikitpun tamparan pukulan meskipun banyak kesalahan yang dilakukan. Apapun yg beliau lakukan selalu menjadi sebuah kenangan. Maka kenangan apa yang bisa kita torehkan bersama anak-anak kita, karena betapa besar pengaruh ayah terhadap anak-anak dalam kehidupannya. Bisa jadi catatan harian menjadi awal untuk masa depan anak kita….sehebat apapun seorang ibu tetap memerlukan partner dalam mendidik anaknya…ikatan yang tak mungkin tergantikan…kesepakatan pengasuhan akan membuat bahagia,,,kesepakatan pengasuhan adalah ikatan yang tak tergantikan.
Anak-anak hebat lahir dari ayah bunda hebat tetapi ingatlah ayah hebat lahir dari proses belajar sepanjang hayat. Gantikan penyesalan dengan bayar hutang….optimalkan waktu.
3 hal yang bisa kita lakukan dalam pola pengasuhan anak yaitu….sabar….sabar lagi….dan sabar lagi……..
Kalimat yang kita sampaikan akan berbekas bagi anak[-anak kita….
surga-surga and, mereka masuk kedalamnya bersama orang-orang yang shaleh dari nenek moyangnya, pasangan-pasangannya dan anak cucunya sedang para malaikat masuk ke tempat mereka dari semua pintu (sambil mengucapkan)selamat sejahter atsmu,karena kesabaranmu…(qs ar ra’d 23-24)
saya bersyukur memiliki pasangan yang luar biasa….bagaimana mungkin saya bisa mengerjakan kalau dia tidak memback up saya…..bagaimana mungkin saya bisa seperti ini kalau tidak memiliki ridlo darinya….bagaimana mungkin saya bisa berdiri kokoh kalau dia tidak memback up saya. Suaminya selalu membukakan pintu masuk…pintu keluar….hal sederhana yang kita lakukan di rumah selalu menjadi model…role model…..syukurku karena diberi rizki suami yang baik, teman yang baik, ibu yang baik yang mau menerima kekurangan kita….semoga kita bisa belajar menjadi orangtua terbaik untu anak anak kita…keberkahan Ramadhan adalah memiliki kesempatan untuk memperbaiki diri.
Maya Alloh Tabarokalloh….Barokalloh fii ilmikum…..luar biasa perjalan webinar kali ini…diakhiri dengan meng Unmute semua speaker peserta, dan kita 2oo lebih peserta membacakan janji bersama:
komitmen pengasuhan
1. Hari ini kami siap mendampingi anak kami penuh dengan cinta dan kasih sayang
2. Bersepakat memiliki visi misi surgawi
3. Siap belajar tahapan pengasuhan
4. Siap mengenalkan Alloh dan Rosululloh dengan penuh kesungguhan
5. Bersepakat untuk lebih bersabar dalam mendampingi ananda hingga menuju surga
Maafkan diri ini yang selalu ingin menceritakan serta mereportasekan semua kegiatan webinar. Semoga bkita bisa bersama dalam menghebatkan putra-putri kita….karena apa yang kita tanam pada saat ini bagi mereka kelak akan kita tuai…akan kita panen nanti di masa depan
Allohu Musta’an…..Insha alloh….!!!!
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap tulisannya