#tantangan_gurusiana_menulis_365_hari#hari_ ke 253#catatanharian_NingNYai

Zana dan Dana

“Mi, cerahkah cuaca malam ini?” tanya Abi selepas salat magrib.

Segera kulirik jendela dan melihat suasana di lapang belakang asrama. Jika bertanya tentang cuaca pastilah Abi punya rencana. Dia selalu buat acara dadakan yang membuat semua santri riang. Pun demikian dengan malam ini, adalah waktu yang tepat setelah beberapa hari yang lalu dilanda gerimis malam.

“Abi dah download film “BEKAS” kayanya pas buat anak-anak,” ujarnya menambah obrolan tadi.

Tanpa menunggu lama, kuintruksikan dewan santri untuk meyiapkan perlengkapan nonton bareng. Sekedar berikan hiburan bernilaikan istifadah. Mengambil hikmah dari film adalah hal yang biasa kami lakukan. Melatih kepekaan bagi santri.

Film ini bercerita tentang kakak beradik yatim piatu. Berlatar belakang suku Kurdi di Iraq, film ini berhasil menyuguhkan karakter kuat sosok Zana dan Dana. Mereka adalah sosok tegar dan kuat. Mereka anak mandiri tanpa bimbingan kedua orangtua. Bocah lelaki yang semestinya mendapatkan pengajaran dari kedua orangtua, harus berjuang menghidupi dirinya dengan menjadi tukang semir sepatu.

Mereka berjuang keras untuk menggapai mimpi indahnya bisa menginjakkan kaki ke Amerika. Mereka ingin bertemu Superman, karena sepemahaman mereka, Superman adalah sosok yang bisa membantu mereka menghidupkan kembali kedua orangtuanya yang telah gugur di medan perang.

Dibaluti alur humor dari penokohan sang adik yang begitu kuat, meriuhkan suasana malam di lapang belakang. Ketegaran dan peliknya kehidupan yang dialami serta rintangan yang dihadapi memantikkan semangat para santri.

Mencoba menyadarkan para santri agar kuat dan tegar menghadapi sulitnya hidup. Membandingkan dengan kerasnya kehidupan yang dialami dua bocah lelaki ini dalam menyelesaikan persoalan. Sesulit apapun kehidupan mereka hadapi dengan senyuman.

Bagiku, film ini menguras air mata dan sesak di dada. Betapa kisah Zana dan Dana mampu hadirkan pendidikan karakter bagi santri. Menyelipkan pesan tersurat dan tersirat dari film ini.

Inspirasi dan untaian hikmah dengan mudah tersampaikan dalam karya apik dan menarik.

Semoga para santri mampu setegar karang, sekuat ombak, setenang samudra dalam mengahadapi hidup dan kenyataan. Tantangan dan rintangan yang disuguhkan akan diterima dengan lapang jika bermodalkan mental yang kuat.

Betapa pentingnya imun dan iman serta amal menjadi pondasi terkuat dalam mengarungi bahtera kehidupan yang sesungguhnya.

Seperti biasa, selepas film itu berakhir, maka Abi berikan wejangan dan untaian istifadah dihadirkan di hadapan para santri.

Terima kasih sutradara hebat. Karya anda adalah jariah bagi pahala anda.

Cianjur, 9 Maret 2021