#Tagur Gurusiana...#Hari ke-34

Pentigraf

Tanpa Kata

Raihana lagi demam senam aerobik. Setiap hari, ia selalu melakukannya. Tiada lain, agar bentuk tubuhnya ramping seperti bintang drama Korea favoritnya. Beda lagi dengan Emak. Beliau lagi demam tanaman. Jika Emak melihat tanaman yang menarik hatinya. Dipastikan sudah terpajang dengan manja pot tanaman tersebut di teras rumah. Emak memperlakukan tanaman itu seperti merawat bayi. Terkadang ada rasa cemburu di hati Raihana melihat Emak dan tanaman bercengkerama layaknya ibu dan anak.

Minggu pagi, Raihana dan Emak sepakat untuk pergi ke alun-alun kota. Rencananya, Raihana mau senam aerobik yang dipandu instruktur senam terkenal dari ibukota. Sedangkan Emak, ingin berburu tanaman yang dijual di alun-alun. Apalagi, saat ini ada bazar di sana. Selesai salat subuh, mereka pun sudah siap berangkat. Semangat membara di hati mereka. Ibu dan anak yang kompak. Namun, ketika mereka tiba, alun-alun terlihat begitu ramai dengan orang-orang yang melakukan aktivitasnya. Tak terbayangkan oleh mereka di masa pandemi covid-19, malah tidak terlihat penerapan protokol kesehatan.

Raihana bingung dan tak habis pikir. Begitu juga dengan Emak. Tanpa kata. Sekilas terlihat orang-orang tersebut seperti zombie. Tanpa masker. Tanpa jaga jarak. Mata terbelalak. Mulut menganga. Hanya karena melihat tanaman cantik yang sedang memamerkan dirinya. Akhirnya, mereka memutuskan untuk pulang ke rumah dengan tangan hampa.

Tanjungpandan, 13 September 2020