Penganan Tujuh Belas Sparta
#Tagur Gurusiana...#Hari ke-10
Penganan Tujuh Belas Sparta
Hari kemerdekaan biasanya diwarnai dengan berbagai perlombaan. Begitu juga dengan sekolah kami, SMK Negeri 3 Tanjungpandan. Kami mengadakan serangkaian lomba yaitu lomba membaca dan menulis puisi, fotografi, dan membuat penganan tujuh belas Sparta dari bahan dasar singkong.
Semua lomba dilaksanakan secara daring. Pesertanya mewakili dari tujuh belas kelas. Namun, siswa tetap antusias mengikuti lomba. Partisipasi dan melakukan yang terbaik adalah hal utama. Pendidikan karakter pun ikut andil dalam lomba ini. Semangat juang, pantang menyerah, inovatif dan kreatif serta memacu semangat kreativitas siswa di tengah pandemi.
Lomba membaca puisi, siswa diminta membuat video membaca puisi. Sementara, lomba menulis puisi dan fotogragfi hanya dikirim melalui email saja. Sedangkan lomba membuat penganannya siswa membuat video secara lengkap. Proses dimulai dari bahan-bahan dan cara membuatnya. Selanjutnya, hasil nyata dari penganan diantar ke sekolah untuk dihidangkan.
Kegiatan lomba ini diketuai oleh Ibu Nurasia sebagai pembina ekskul jurnalistik Sparta. Ada pun koordinator lomba membaca puisi yaitu Bapak Wahyudi merangkap menjadi juri. Begitu juga koordinator menulis puisi Ibu Fitriani merangkap menjadi juri. Koordinator lomba membuat penganan yaitu Ibu Sri Sugiarti merangkap menjadi juri dan Ibu Mutijah. Sedangkan koordinator fotografi Bapak Sigit Bayu merangkap juri dan Bapak Pranajaya. Tentunya, pandemi ini tidak mengurangi niat kami untuk terus berprestasi.
Hari yang ditunggu pun tiba. Tanggal 19 Agustus 2020 kami memakai kostum dengan tema merah putih. Ruang resto kami persiapkan untuk penilaian lomba penganan. Lagu-lagu perjuangan kami nyanyikan. Penganan dari setiap kelas diantar oleh siswa untuk disajikan. Batas waktu yang ditentukan dari pukul 09.00 wib s.d 11.00 wib. Akhirnya, semua penganan hadir. Dewan juri mulai mencicipi aneka penganan yang berbahan dasar singkong.
Lomba penganan tujuh belas Sparta terdiri dari berbagai jenis. Ada nugget singkong, bubur merah putih singkong, brownies singkong, bolu kukus singkong, kelepon tujuh belas serta banyak lagi lainnya.
Semua terasa enak dan lezat. Memanjakan lidah bagi yang mencicipinya. Namun, di antara banyaknya penganan. Tampilan kelepon tujuh belas sangat menawan. Siswa membuat bulatan kecil-kecil. Menggunakan warna merah dan putih. Disusun membentuk angka 75. Rasanya pun manis dan lembut. Namun, pilihan juara nanti tetap juri yang menentukan. Tidak bisa diganggu gugat.
Tak terbayangkan, jika kegiatan lomba ini ternyata mampu memupuk semangat untuk tetap berkarya. Menjalin kerja sama antara siswa dan wali kelasnya. Menambah rasa semangat perjuangan. Tentunya, membuat kita memahami bahwa banyak cara yang kita lakukan untuk mengisi kemerdekaan.
Semangat Merdeka!
Tanjungpandan, 19 Agustus 2020



Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kreatif sekali anak2nya, mantap bucan reportasenya
Makasih bunda...love buat bunda...
Keren bu..reportasenya
Makasih bun...salam literasi...
Keren.....kleponnye menggoda...
Tampilannye keren...
Kue yang cantik dan pastinya enak sekali itu Bunda. Selamat Tahun Baru 1442 Hijriah Bunda. Salam literasi, semoga sukses selalu.
Alhamdulillah...rasanya emang enak pak...lembut dan manis...hhehee...selamat tahun baru...salam literasi...